Semua Tentang Tanaman dan Tabulampot

Hama dan Penyakit Anggrek

<div style="text-align: justify;"><i><b>Jenis Hama dan  Penyakit Tanaman Anggrek - Budidaya Petani</b></i>.  Jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman bunga anggrek tergolong  banyak. Berikut hama dan penyakit pada yang menyerang pada berbagai <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-anggrek.html" target="_blank">jenis anggrek</a> dan beberapa tips untuk menangulanginya</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>A.Hama</b></div><div style="text-align: justify;">1.Tungau/kutu perisai </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: menempel pada pelepah daun; berwarna kemerahan jumlahnya banyak; bekas serangan berupa bercak hitam & merusak daun. </li><li>Pengendalian: digosok dgn kapas & air sabun; apabila serangan  sudah parah, harus disemprot oleh insektisida dgn dosis 2 cc/liter.</li></ul><div style="text-align: justify;">2.Belelang </div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: pinggiran daun rusak dgn luka bergerigi tak beraturan. Utk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat. </li><li>Pengendalian: segera semprotkan insektisida yg bersifat racun  kontak/yg sistematik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung  dimusnahkan/dibunuh.</li></ul><div style="text-align: justify;">3.Semut </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: merusak akar & tunas muda yg disebabkan oleh cendawan.</li><li>Pengendalian: pot direndam dalam air & ciptakan lingkungan bersih di sekitar rak/sebaiknya pot digantung.</li></ul><div style="text-align: justify;">4.Trips </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: menempel pada buku-buku batang & daun muda; menimbulkan  bercak abu-abu dipermukaan daun & merusak bunga hingga bentuk bunga  tidak menarik. </li><li>Pengendalian: secara periodik & teratur pot anggrek disemprot insektisida.</li></ul><div style="text-align: justify;">5.Keong </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: menyerang lembaran daun anggrek. </li><li>Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dgn bubuk prusi.</li></ul><div style="text-align: justify;">6.Kutu babi </div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: kerusakan yg ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak menyerang tunas daun. </li><li>Pengendalian: perendaman dpt mengusir kutu babi dari pot anggrek.</li></ul><div style="text-align: justify;">7.Kumbang </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: yg terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek  batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang & tidak nampak  dari luar; Larvanya yg menetas dari telur merusak daun anggrek. </li><li>Pengendalian: menyemprotkan tanaman yg diserang dgn menggunakan  insektisida sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong &  telur kumbang dgn jalan memindahkannya ke pot baru & media tanam yg  baru pula. </li></ul><div style="text-align: justify;">8.Red Spinder </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning & lama kelamaan daun mati. </li><li>Pengendalian:  bila sedikit cukup diambil dgn menggunakan isolatip lalu  dibakar/menggosok daun dgn alkohol; apabila banyak maka perlu  menggunakan insektisida dgn bahan aktif diazinon, dicofol. </li></ul><div style="text-align: justify;">9.Ulat daun </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yg sedang mekar. </li><li>Pengendalian: kalau jumlahnya sedikit (2–5 ekor) dpt dibunuh dgn  tangan; bila banyak dpt menggunakan insektisida sistemik; tanaman yg  telah diserang sebaiknya dipisahkan dgn tanaman yg masih sehat.</li></ul><div style="text-align: justify;">10.Kutu tudung </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat & mati. </li><li>Pengendalian: seperti halnya membasmi ulat kumbang & trips. </li></ul><div style="text-align: justify;">11.Kepik </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan  bintik putih/kuning; tanaman yg diserang lama kelamaan akan gundul &  tidak berhijau daun lagi. </li><li>Pengendalian: semprotkan insektisida yg sama seperti utk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang & trips.</li></ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>B.Penyakit</b></div><div style="text-align: justify;">1.Penyakit buluk : </div><ul style="text-align: justify;"><li>Sering terdpt di dalam media tanam, kultur spora cendawan ini terbawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril. </li><li>Gejala: biji anggrek tidak mampu berkecambah & persemaian dalam  botol akan gagal; kecambah yg telah tumbuh kalau diserang cendawan ini  akan mati/layu. </li><li>Pengendalian: pada awal serangan media agar dikeluarkan dari botol,  lalu botol ditutup kembali, dilakukan dgn steriil; kalau kecambah  anggrek terlanjur besar, segera dikeluarkan dari botol & dicuci dgn  fungisida lalu kecambah ditanam dalam pot.</li></ul><div style="text-align: justify;">2.Penyakit bercak coklat </div><ul style="text-align: justify;"><li>Kecambah jenis Phalae-nopsis sangat peka terhadap bakteri ini,  terutama pada cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau di  bekas luka pada daun. Sentuhan daun yg sakit pada daun sehat dpt  menularkan penyakit ini.</li><li>Gejala: bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari dpt  meluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak &  mati. Penyakit ini sangat ganas, karena mematikan & cepat menular. </li><li>Pengendalian: sangat sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada  serangan yg parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh  kecambah anggrek.</li></ul><div style="text-align: justify;">3.Penyakit rebah kecambah : </div><ul style="text-align: justify;"><li>Mrp penyakit anggrek selama masih dalam persemaian. Penyebaran penyakit ini lewat air. </li><li>Gejala:  semula berupa bercak kecil bening pada permukaan daun, lalu melebar,  menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah  hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk & mati. </li><li>Pengendalian:  bibit yg sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar sampai musnah. Pot  & kumpulan kecambah dikeringkan & disemprot dgn fungisida. </li></ul><div style="text-align: justify;">4.Penyakit bercak hitam </div><ul style="text-align: justify;"><li>Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar & alat yg tidak sterill </li><li>Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yg  terserang. Mulai dari daun ke atas sampai ke tunas & ke bawah hingga  ujung akar. Tanaman terlambat tumbuh, kerdil & mengakibatkan  kematian. </li><li>Pengendalian: bagian yg terserang dipotong & dibuang atau  disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar sebelum  digunakan.</li></ul><div style="text-align: justify;">5.Penyakit busuk akar </div><ul style="text-align: justify;"><li>Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani.</li><li>Gejala: akar leher membusuk mencapai rhizoma & umbi batang, daun  & umbi batang menguning, berkeriput, tipis & bengkok, tanaman  kerdil & tidak sehat. </li><li>Pengendalian: semua bagian tanaman yg sakit dipotong & dibuang; bekasnya disemprot dgn fungisida (Benlate). </li></ul><div style="text-align: justify;">6.Penyakit layu </div><ul style="text-align: justify;"><li>Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium. </li><li>Gejala: mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma  terdpt garis-garis, atau lingkaran berwarna ungu. Pada serangan berat,  seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi batang,  tanaman sangat tidak sehat. </li><li>Pengendalian: bagian yg terserang dibuang lalu bekasnya disemprotkan  Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam baru, yg masih segar  & bersih. Usahakan terdpt aliran udara yg lancar di sekitar  tanaman. </li></ul><div style="text-align: justify;">7.Penyakit busuk </div><ul style="text-align: justify;"><li>Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi. </li><li>Gejala: terdpt bintil-bintil kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yg terkena penyakit. </li><li>Pengendalian: bagian tanaman yg sakit dipotong & dibuang. Media  tanaman & seluruh pot didesinfektan dgn larutan formalin 4 % ataupun  fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.</li></ul><div style="text-align: justify;">8.Penyakit bercak coklat </div><ul style="text-align: justify;"><li>Gejala: bercak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian tanaman. </li><li>Pengendalian: membuang semua bagian yg sakit, lalu semprotkan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20.</li></ul><div style="text-align: justify;">9.Penyakit bercak bercincin </div><ul style="text-align: justify;"><li>Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum). </li><li>Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun. </li><li>Pengendalian: hanya dgn pencegahan yakni membuang bagian tanaman yg sakit serta menstrerilkan semua alat potong.</li></ul><div style="text-align: justify;">10.Penyakit busuk lunak </div><ul style="text-align: justify;"><li>Penyebab: bakteri Erwinia Cartovora. </li><li>Gejala:  daun & akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas  namun khusus pada rhizoma & umbi batang, penyebarannya agak lambat.</li><li>Penanggulangan:  peralatan kebun harus steril, bagian yg sakit dipotong & dibuang.  Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dgn formalin 4 %. </li></ul><div style="text-align: justify;">11.Penyakit Cymbidium </div><ul style="text-align: justify;"><li>Penyebab: virus Mozaic Cymbidium. </li><li>Gejala: semula berupa bercak kekuningan lalu muncul jaringan mati  berbintik, bergaris atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tadi  berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan  di tengah daun yg dilingkari jaringan normal. Daun tua banyak sekali  menunjukkan adanya bintik jaringan yg mati. </li><li>Pengendalian: hanya bersifat pencegahan yaitu membuang bagian tanaman yg sakit, serta mensterilkan segala alat yg dipakai.</li></ul><div style="text-align: justify;">12.Penyakit busuk hitam </div><ul style="text-align: justify;"><li>Penyebab: cendawan Phytopytora Omnivora.</li><li>Gejala: muncul warna kehitaman </li><li>pada pangkal daun, lalu melunak & busuk, akhirnya daun mati. </li><li>Pengendalian: semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45,  Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Utk yg berbentuk tepung  gunakan dosis 2 gram/2 liter air</li></ul>

Hama dan Penyakit Anggrek

Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Anggrek - Budidaya Petani . Jenis-jenis hama dan penyakit pada tanaman bunga anggrek tergolong banyak. Be...