Jaai akhir bulan desember kemarin saya mulai menanam umbi tulip yang sebelumnya telah di cold treatment selama 2-3 bulan di dalam lemari pendingin (#baca kulkas).
Sebenarnya di bulan pertama cold treatment akar sudah muncul, tapi berhubung jadwal ngak memungkinkan untuk bertanam,umbi tulip dan hyacint saya cuekin aja dikulkas sampai 3 bulan lamanya. Tapi 2 minggu sekali saya rajin mengecek kondisi umbi-umbinya khawatir busuk.
Trus sempet ekperimen menanam satu umbi di hydrogel, hasilnya akar umbi malah busuk... nyesel deh hiks.
Akhirnya akhir bulan desember saya tanam didalam pot, berhubung pot yang saya miliki terbatas. Sebagian umbi tulip saya gabung dengan tanaman amarilys.
Rumah saya di sekitar bekasi, bagi warga jakarta pasti tau gimana kondisi udara disini yang puanaasssnya kebangetan! Bahkan di musim hujan pun udara tidak kunjung membaik. Tanaman tulip saya letakkan saja diteras yang memang memiliki kanopi sehingga tidak pernah terkena cahaya matahari langsung. Dan sangat jarang saya siram. Paling hanya sekali dalam 1 minggu.
Tapi luar biasanya tanaman tulip mampu bertahan... bahkan tumbuh subur. Kalau masalah bisa berbunga atau ngak, saya berharap bisa. Karena bibit ini mharus berjuang elintasi benua eropa untuk bisa sampai ke tangan saya. Semoga harapan itu dapat terwujud dalam beberapa bulan kedepan.. amin (doain ya guys #bagi siapa pun yang baca tulisan ini #ngarep)
Nah ini nih penampakan tulipnya:
Tepi kanan dan kiri tulip yang sudah tumbuh subur |
Umbi hyacinth dan tulip |
umbi tulip digabung dengan umbi amarilys tumbuh subur |
Semoga nanti tulipnya bisa semakin besar.. subur dan berbunga, amin amin...
0 komentar:
Posting Komentar