Carmelo Flores Laura, wanita asal sebuah desa yang terletak 80 km dari kota La Paz, Bolivia saat ini sedang menjadi perhatian dunia. Sejumlah media Internasional memberitakan sosok wanita ini karena berpotensi dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia.

Seperti diberitakan oleh metro.co.uk, sertifikat baptis yang dimiliki Laura menunjukkan jika ia lahir pada 16 Juli 1890. Itu berarti usianya saat ini menginjak angka 123 tahun. Menambah kuat catatan pada sertifikat baptisnya, Laura yang masih sehat dan lancar berjalan serta bicara juga menyebutkan jika ia sudah berusia 24 tahun ketika Perang Dunia I berlangsung.
Laura, wanita tua asal Bolivia ini memiliki sertifikat baptis yang menunjukkan jika usianya sudah 123 tahun. Ia pun berpotensi dinobatkan sebagai manusia tertua di dunia (www.metro.co.uk)
Validitas dan keakuratan catatan baptis tersebut memang masih harus diuji. Namun ada satu fakta penting lainnya yang terungkap dari usia Laura yang sudah senja. Ia menyatakan bahwa usianya sanggup mencapai ratusan tahun dan tetap sehat karena mengkonsumsi Quinoa yang banyak tumbuh di lingkungan tempat tinggalnya. Ya, Quinoa, nama ini kemudian menarik perhatian banyak orang. Lalu apa itu Quinoa?.
Quinoa dikenal sebagai spesies tumbuhan yang istimewa. Quinoa adalah tumbuhan dengan nutrien dan gizi terlengkap di antara semua spesies tumbuhan yang sudah diketahui di dunia hingga saat ini. Dengan kata lain Quinoa adalah tumbuhan paling bergizi di dunia.

Secara taksonomis, Quinoa memiliki nama ilmiah Chenopodim quinoa Willd. yang termasuk ke dalam famili Amaranthaceae, kelas Magnoliopsida (dahulu dikenal sebagai dikotil). Beberapa anggota Amaranthaceae memang dikenal sebagai tumbuhan bergizi tinggi. Anggota famili Amaranthaceae yang umum kita konsumsi adalah bayam.
Quinoa berasal dari Pegunungan Andean yang meliputi Bolivia, Peru, Ekuador, Chile dan Columbia. Sejarah Quinoa erat dengan suku Inca karena tumbuhan ini adalah salah satu sumber bahan makanan bagi mereka. Masyarakat Pegunungan Andean diketahui sebagai orang yang pertama kali melakukan domestikasi terhadapan spesies ini. Tak heran jika Quinoa banyak ditanam di ladang-ladang penduduk  pegunungan Andean.
Quinoa memiliki kromosom berjumlah 46, tergolong herba berdaun hijau dengan tinggi bisa mencapai 1,5 meter. Bunganya berumah satu dan umumnya berbunga pada bulan Juli sampai Agustus. Spesies ini memiliki beberapa ekotipe, yakni populasi yang telah beradaptasi secara fisiologis maupun genetis pada lingkungan tertentu. Adaptasi ekotipe membuat di Andean spesies ini dapat tumbuh di ketinggian 500 hingga 4000 m di atas permukaan laut. Ada 6 ekotipe Quinoa yang cukup dikenal yakni Ancovinto, Cancosa, Cahuil, Faro, Regalona dan Villarica.

Chenopodium quinoa menjadi spesies tumbuhan “paling bergizi” di dunia karena sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa kandungan nutrien dalam sel dan jaringan penyusunnya tidak hanya tinggi namun juga lengkap. Quinoa mengandung asam amino yang beragam dan berimbang. Hal ini membuat kualitas protein yang dihasilkan sangat tinggi bahkan kandungannya mencapai 12-15%. Selain itu Quinoa juga kaya mineral dan vitamin. Sejumlah metabolit sekunder penting dari kelompok polifenol, fitosterol dan flavonoid juga terkandung di dalamnya. Kelompok metabolit sekunder tersebut secara umum diketahui sebagai elemen penting antioksidan. Kandungan elemen penyusun Omega-6 dan vitamin E membuat Quinoa semakin berkhasiat untuk dikonsumsi.

Perbandingan kandungan karbohidrat, serat dan elemen lainnya dari Quinoa dengan berbagai jenis sereal dalam gram/100 gram berat kering (Jancurova et al., 2009)
Sebagai sumber makanan, Quinoa digolongkan ke dalam pseudocereal atau atau serupa sereal karena selain daunnya yang dikonsumsi, bijinya juga dimakan layaknya sereal. Kandungan karbohidratnya mencapai 70 gram/100gram berat kering bijinya.
Quinoa diketahui mengandung Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Besi (Fe) dalam jumlah yang lebih tinggi dibanding gandum, oat dan padi. Selain itu ditemukan juga kandungan sejumlah mineral lainnya.
Perbandingan kandungan mineral dalam Quinoa dengan beberapa jenis sereal lainnya dalam mg/100 gr berat kering (Carfasco et al., 2003).
Quinoa adalah sumber vitamin yang baik. Dalam setiap 100 gram berat kering bijinya, ada kandungan vitamin C mencapai 23 mg. Quinoa juga mengandung vitamin B1, B2, B3 dan E. Oleh karena itu Quinoa sangat baik sebagai anti oksidan yang juga penting sebagai penopang  metabolisme karbohidrat.
Kandungan vitamin pada 6 ekotipe Quinoa dalam mg/100 gr berat kering (Miranda et al., 2012)
Dan yang membuat Quinoa diyakini sebagai “penyebab” panjang umurnya banyak orang di Andean adalah kandungan asam amino esensial yang tinggi. Asam amino esensial adalah kebutuhan primer tubuh manusia namun tubuh kita tak bisa memproduksinya. Sembilan asam amino esensial ditemukan dalam sel-sel Quinoa. Dari semuanya itu, kandungan Lisin dan Leusinnya mencapai 6 gram/100 gram protein.

Perbandingan kandungan asam amino esensial pada Quinoa dengan beberapa jenis sereal lainnya dalam gram/100 gram protein (Jancurova et al., 2009).
Ironisnya meski terbukti sebagai tumbuhan paling bergizi di dunia, Quinoa justru identik sebagai makanan kaum miskin. Di Andean Quinoa lebih banyak dikonsumsi oleh petani dan masyarakat kecil pegunungan seperti Laura. Sementara penduduk yang lebih kaya meninggalkan Quinoa dan beralih mengkonsumsi sereal dari gandum atau jagung.
Lalu apakah Quinoa dapat dibudidayakan di Indonesia?. Mungkin saja itu terjadi suatu saat nanti. Kita telah membuktikan tanaman-tanaman asli Amerika Selatan seperti cabai akhirnya dapat tumbuh di sini bahkan akhirnya identik dengan masyarakat Indonesia. Namun itu semua memerlukan proses domestikasi yang panjang.

Yang jelas kini kita bisa memahami mengapa Laura yang mengaku berusia 123 tahun tetap sehat rutin mengkonsumsi Quinoa karena tumbuhan ini memang istimewa. Laura dan Quinoa juga menunjukkan bahwa pangan lokal semestinya menjadi pilihan bagi masyarakat setempat.
 ------------------------------------------
 Bagi yang berminat nanem Quinoa, saya ada biji quinoa dalam jumlah terbatas.. bisa barter atau beli, hub via inbox di blantex@gmail.com
--------------------------------------------------------------------------------------------------
 
*referensi:
Nutritional Aspect of Six Quinoa (Chenopodim quinoa Willd.) Ecotypes From Three Geographical Areas of Chile. Miranda et al.. Chilean Journal of Agricultural Research 72(2) April-June, 2012.
Nutritional Value and Use of The Andean Crops Quinoa (Chenopodium quinoa) and Kaniwa (Chenopodium pallidicaule). Carrasco et al.. Food Reviews International Vol.19, 178-189, 2003.
Quinoa- a Review. Jancurova et al.. Czech J. Food Sci. Vol. 27, No.2:71-79, 2009.



Sumber : Hendra Wardhana http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2013/09/18/inilah-spesies-tumbuhan-paling-bergizi-di-dunia-592888.html
Sumber wikipedia.org
Sumber wikipedia.org

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top