cara menyemai bibit cabe : saya lagi menyemai bibit cabe rawit putih, siapa mau dikirimi?

Saat ini saya sedang mulai menyemai cabe rawit putih dengan merk dagang Agrobas dan varietas Samaru.<br />Media tanam saya adalah tanah gembur dari kebun yang saya taruh di polibag dan dibasahi dengan air.<br />kemudian bibit saya tebarkan merata diatasnya dan ditutup dengan tanah gembur tipis tipis diatasnya.<br />semoga nanti bibitnya bisa bagus.\<br /><br />InsyaAlloh saya akan bagikan infonya terus di blog ini. bagi yang berminat dg bibit cabe rawit putih siap tanam di pot, nanti bisa komen di mari karena saya juga akan membagikannya bibit bibit tersebut buat anda semua gratis, tentunya yg luar kota yang mau dibagikan harus mengeluarkan ongkos kirimnya, bagi yang dalam kota,silakan ambil sendiri di rumah saya.<br /><br /><br />

cara menyemai bibit cabe : saya lagi menyemai bibit cabe rawit putih, siapa mau dikirimi?

Saat ini saya sedang mulai menyemai cabe rawit putih dengan merk dagang Agrobas dan varietas Samaru. Media tanam saya adalah tanah gembur da...

+ Baca selengkapnya »

Beternak Sapi Perah

<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Budidaya dan Beternak Sapi Perah - <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/" target="_blank">Budidaya Petani</a>. Berikut ini adalah bagai mana cara beternak sapi perah yang baik supaya hasilnya juga baik.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1. SEJARAH SINGKAT<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoaa<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi lokal (peranakan Ongole) dengan <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/beternak-sapi-perah.html">sapiperah</a> Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.</span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Beternak Sapi Perah</span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0a8KoMJ9FmlAnNJ4F0IAlUSWdZjBtVxQAIDXBFZXz6jlF_p2sQ58twP2d9K1SU9afyHlreh0hGdQ9cD37gSowj23sWbT0zmtz2TuTQJNXRUAoLofg61tkJ0PzOoIBJG-SdJqxLSxIyqA/s1600/Beternak+Sapi+Perah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Beternak Sapi Perah" border="0" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0a8KoMJ9FmlAnNJ4F0IAlUSWdZjBtVxQAIDXBFZXz6jlF_p2sQ58twP2d9K1SU9afyHlreh0hGdQ9cD37gSowj23sWbT0zmtz2TuTQJNXRUAoLofg61tkJ0PzOoIBJG-SdJqxLSxIyqA/s400/Beternak+Sapi+Perah.jpg" title="Beternak Sapi Perah" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. SENTRA PERIKANAN<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sentra peternakan sapi di dunia ada di negara Eropa (Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia, Amerika, Australia, Afrika dan Asia (India dan Pakistan). Sapi Friesian Holstein misalnya, terkenal dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350 kg/th), dengan persentase lemak susu sekitar 3-7%. Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada yang mampu berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, apabila digunakan bibit unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang mendukung dan menerapkan budidaya dengan manajemen yang baik. Saat ini produksi susu di dunia mencapai 385 juta m2/ton/th, khususnya pada zone yang beriklim sedang. Produksi susu sapi di PSPB masih kurang dari 10 liter/hari dan jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya hanya 5-8 liter/hari).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3. JENIS<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Frisien Holstein.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4. MANFAAT<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5. PERSYARATAN LOKASI<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya. Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan </span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).</span></div><o:p></o:p></span><br /><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.2. Pembibitan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah: <o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">produksi susu tinggi,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">bentuk tubuhnya seperti baji,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelok-kelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tiap tahun beranak.<o:p></o:p></span></li></ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sementara calon induk yang baik antara lain:<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">pertumbuhan ambing dan puting baik, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sehat dan tidak cacat. <o:p></o:p></span></li></ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">umur sekitar 4-5 tahun,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">memiliki kesuburan tinggi,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">berasal dari induk dan pejantan yang baik, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">paha rata dan cukup terpisah,<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar, <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya.<o:p></o:p></span></li></ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prosedur:<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemilihan Bibit dan Calon Induk</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Untuk mengejar produktivitas ternak yang tinggi, diperlukan perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan mutu genetik ternak yang bersangkutan. Bibit yang baru datang harus dikarantina untuk penularan penyakit. Kemudian bibit diberi minum air yang dicampur garam dapur, ditempatkan dalam kandang yang bersih dan ditimbang serta dicatat penampilannya.</span></div><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Perawatan Bibit dan Calon Induk</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Seluruh sapi perah dara yang belum menunjukkan tanda-tanda birahi atau belum bunting setelah suatu periode tertentu, harus disisihkan. Jika sapi yang disisihkan tersebut telah menghasilkan susu, sapi diseleksi kembali berdasarkan produksi susunya, kecenderungan terkena radang ambing dan temperamennya.</span></div><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sistim Pemuliabiakan</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Seringkali sapi perah dara dikawinkan dengan pejantan pedaging untuk mengurangi risiko kesulitan lahir dan baru setelah menghasilkan anak satu dikawinkan dengan pejantan sapi perah pilihan. Bibit harus diberi kesempatan untuk bergerak aktif paling tidak 2 jam setiap hari.</span></div><o:p></o:p></span></li></ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.3. Pemeliharaan<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sanitasi dan Tindakan Preventif</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas. Sapi perah yang dipelihara dalam naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yang lebih tinggi (19%) dan produksi susunya 11% lebih banyak daripada tanpa naungan. Bibit yang sakit segera diobati karena dan bibit yang menjelang beranak dikering kandangkan selama 1-2 bulan.</span></div><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Perawatan Ternak</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan setiap hari setelah kandang dibersihkan dan sebelum pemerahan susu. Kandang harus dibersihkan setiap hari, kotoran kandang ditempatkan pada penampungan khusus sehingga dapat diolah menjadi pupuk. Setelah kandang dibersihkan, sebaiknya lantainya diberi tilam sebagai alas lantai yang umumnya terbuat dari jerami atau sisa-sisa pakan hijauan (seminggu sekali tilam tersebut harus dibongkar). Penimbangan dilakukan sejak sapi pedet hingga usia dewasa. Sapi pedet ditimbang seminggu sekali sementara sapi dewasa ditimbang setiap bulan atau 3 bulan sekali. Sapi yang baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa dapat ditimbang dengan melakukan taksiran pengukuran berdasarkan lingkar dan lebar dada, panjang badan dan tinggi pundak.</span></div><o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemberian Pakan</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemberian pakan pada sapi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:</span></div><o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="a"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sistem penggembalaan (pasture fattening)<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kereman (dry lot fattening)<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">kombinasi cara pertama dan kedua.</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum sapi diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari. Selain makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan per hari.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.</span></div><o:p></o:p></span></li></ol><li class="MsoNormal"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Pemeliharaan Kandang</span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (</span><u style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">+</u><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">1-2minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar. Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.</span></div><o:p></o:p></span></li></ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7. HAMA DAN PENYAKIT<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.1. Penyakit<o:p></o:p></span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyakit antraks<o:p></o:p></span></li><ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gejala: <o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">demam tinggi, badan lemah dan gemetar; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">gangguan pernafasan; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kotoran ternak cair dan sering bercampur darah; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">limpa bengkak dan berwarna kehitaman.<o:p></o:p></span></li></ol><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.<o:p></o:p></span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE) <o:p></o:p></span></li><ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gejala: <o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">demam atau panas, suhu badan menurun drastis;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">air liur keluar berlebihan. <o:p></o:p></span></li></ol><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengendalian: vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah. <o:p></o:p></span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyakit ngorok/mendekur atau penyakit Septichaema epizootica (SE)<o:p></o:p></span></li><ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyebab: bakteri Pasturella multocida. Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gejala: <o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kulit kepala dan selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah dan kebiruan;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">leher, anus, dan vulva membengkak; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">paru-paru meradang, selaput lendir usus dan perut masam dan berwarna merah tua;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">demam dan sulit bernafas sehingga mirip orang yang ngorok. Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam. <o:p></o:p></span></li></ol><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pengendalian: vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.<o:p></o:p></span></li></ul><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)<o:p></o:p></span></li><ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penyakit ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gejala: <o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">kulit kuku mengelupas; <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit;<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh.<o:p></o:p></span></li></ol></ul></ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.2. Pencegahan Serangan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Upaya pencegahan dan pengobatannya dilakukan dengan memotong kuku dan merendam bagian yang sakit dalam larutan refanol selama 30 menit yang diulangi seminggu sekali serta menempatkan sapi dalam kandang yang bersih dan kering.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8. PANEN<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8.1. Hasil Utama<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh induk betina.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">8.2. Hasil Tambahan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan kulit yang berasal dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang yang dihasilkan dari kotoran ternak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">9. PASCAPANEN : …<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10.1. Analisis Usaha Budidaya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Usaha ternak sapi perah di Indonesia masih bersifat subsisten oleh peternak kecil dan belum mencapai usaha yang berorientasi ekonomi. Rendahnya tingkat produktivitas ternak tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya modal, serta pengetahuan/ketrampilan petani yang mencakup aspek reproduksi, pemberian pakan, pengelolaan hasil pascapanen, penerapan sistem recording, pemerahan, sanitasi dan pencegahan penyakit. Selain itu pengetahuan petani mengenai aspek tata niaga harus ditingkatkan sehingga keuntungan yang diperoleh sebanding dengan pemeliharaannya. Produksi susu sapi di dunia kini sudah melebihi 385 juta m2/ton/th dengan tingkat penjualan sapi dan produknya yang lebih besar daripada pedet, pejantan, dan sapi afkiran. Di Amerika Serikat, tingkat penjualan dan pembelian sapi dan produknya secara tunai mencapai 13% dari seluruh peternakan yang ada di dunia. Sementara tingkat penjualan anak sapi (pedet), pejantan sapi perah, dan sapi afkir hanya berkisar 3%. Produksi susu sejumlah itu masih perlu ditingkatkan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di dunia ini. Untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi maka pengelolaan dan pemberian pakan harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan ternak, dimana minimum pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak (terserap) diusahakan sekitar 3,5-4% dari bahan kering<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">10.2. Gambaran Peluang Agribisnis<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Usaha peternakan sapi perah keluarga memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang dipelihara minimal sebanyak 6 ekor, walaupun tingkat efisiensinya dapat dicapai dengan minimal pengusahaannya sebanyak 2 ekor dengan rata-rata produksi susu sebanyak 15 lt/hari. Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani melalui pembudidayaan sapi perah tersebut dapat juga dilakukan dengan melakukan diversifikasi usaha. Selain itu melakukan upaya kooperatif dan integratif (horizontal dan vertikal) dengan petani lainnya dan instansi-instansi lain yang berkompeten, serta tetap memantapkan pola PIR diatas.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;">Demikian Teknik cara budidaya/ beternak sapi perah, semoga bermanfaat.</span></div>

Beternak Sapi Perah

Budidaya dan Beternak Sapi Perah - Budidaya Petani . Berikut ini adalah bagai mana cara beternak sapi perah yang baik supaya hasilnya juga b...

+ Baca selengkapnya »

PERSYARATAN LOKASI IKAN MUJAIR

<div style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><b style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;">PERSYARATAN LOKASI</b><b style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"> </b><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><b style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;">IKAN MUJAIR</b><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px; line-height: 22.390625px;"> - Budidaya Petani. Berikut iniadalah beberapa hal yang terkait dengan </span></span><span style="color: #0000ee; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px; line-height: 22.390625px;"><u>PERSYARATAN LOKASI IKAN MUJAIR</u></span></span><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px; line-height: 22.390625px;"> antara lain sebagai berikut:</span></span></span></span></span></div><h3><b style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">PERSYARATAN LOKASI</b><b style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"> </b><span style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; font-weight: normal; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">IKAN MUJAIR</b></span></span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj43RDnDQfBMbZtBvn7ddspeWwIFqcZSK2K6r8L7aHCV8NSdPimnQScCIXG3D17762i9JDM_OKSpehRArHFfQ8PxFIr7J9fm7VjIxQ1iyOALaRU2qWWS2olsjjpyxzgFb-gZsyRcO5RXyk/s1600/PEDOMAN+TEKNIS+BUDIDAYA+IKAN+MUJAIR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="PERSYARATAN LOKASI IKAN MUJAIR" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj43RDnDQfBMbZtBvn7ddspeWwIFqcZSK2K6r8L7aHCV8NSdPimnQScCIXG3D17762i9JDM_OKSpehRArHFfQ8PxFIr7J9fm7VjIxQ1iyOALaRU2qWWS2olsjjpyxzgFb-gZsyRcO5RXyk/s1600/PEDOMAN+TEKNIS+BUDIDAYA+IKAN+MUJAIR.jpg" title="PERSYARATAN LOKASI IKAN MUJAIR" /></a></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></span></span></div></div><ol style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m 3 .</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8. </li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.</li></ol><div style="text-align: justify;"> Artikel Lainnya:</div><div style="text-align: justify;"> <u><b><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">Budidaya Ikan Mujair</a></b></u></div>

PERSYARATAN LOKASI IKAN MUJAIR

PERSYARATAN LOKASI   IKAN MUJAIR  - Budidaya Petani. Berikut iniadalah beberapa hal yang terkait dengan  PERSYARATAN LOKASI IKAN MUJAIR  ant...

+ Baca selengkapnya »

JENIS IKAN MUJAIR

<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">JENIS  </b><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">IKAN MUJAIR</b><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> - Budidaya Petani. Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/jenis-ikan-mujair.html" target="_blank">JENIS  IKAN MUJAIR</a> antara lain:</span></span></span></div><div style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><h3><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px; line-height: 22.390625px;">JENIS  IKAN MUJAIR</span></span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxRQIbmy4GBcD5S9j2ciXfpOy5302GWkwnAUGQjQ5d9PydNMaq-wlmCbrAmszIaGci1sohyphenhyphenFjcN0CPPk6g3juDBIXcxy3Ig2wBTyVq621K_t0T1IbjPw2I79ctn7Q8kHBDKjc7w0Ga0Ow/s1600/JENIS++IKAN+MUJAIR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="JENIS IKAN MUJAIR" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxRQIbmy4GBcD5S9j2ciXfpOy5302GWkwnAUGQjQ5d9PydNMaq-wlmCbrAmszIaGci1sohyphenhyphenFjcN0CPPk6g3juDBIXcxy3Ig2wBTyVq621K_t0T1IbjPw2I79ctn7Q8kHBDKjc7w0Ga0Ow/s1600/JENIS++IKAN+MUJAIR.jpg" title="JENIS IKAN MUJAIR" /></a></div><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></b></span></span></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"></div><div style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Klasifikasi ikan mujair adalah sebagai berikut:</div><div style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kelas : Pisces</div><div style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Sub kelas : Teleostei</div><div style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Ordo : Percomorphi</div><div style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Sub-ordo : Percoidea</div><div style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Famili : Cichlidae</div><div style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Genus : Oreochromis</div><div style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Species : Oreochromis mossambicus</div><div style="text-align: justify;"><br style="background-color: white; font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;" /></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Adapun jenis ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah (mujarah) atau jamerah dan mujair albino.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Artikel Lainnya:</div><div style="text-align: justify;"> <u><b><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">Budidaya Ikan Mujair</a></b></u></div>

JENIS IKAN MUJAIR

JENIS   IKAN MUJAIR  - Budidaya Petani. Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan  JENIS  IKAN MUJAIR antara lain: JENIS  IKAN MUJAIR...

+ Baca selengkapnya »

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN MUJAIR

<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA </b><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">IKAN MUJAIR</b><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> - Budidaya Petani. Hal yang terkait dengan </span></span></span><b style="background-color: transparent; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/pedoman-teknis-budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">PEDOMAN TEKNIS DALAM BUDIDAYA </a></b><span style="background-color: transparent; font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/pedoman-teknis-budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">IKAN MUJAIR</a></b><span style="margin: 0px; padding: 0px;"> antara lain:</span></span></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA </span><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">IKAN MUJAIR</span></span></span></span></span></span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOQLHfXQVT56Vk7VU3A0BJngSs0TuxjbM_hfSWjThu-dL24rXq7evBwq3G-oA9FvXdv8RxK1IhpSkCQbgfR-6pbElUBB7bshHUatPtGGSpqgvI4EFZK-qbbidrLcsxg_ldcNfRDRYIeYk/s1600/PEDOMAN+TEKNIS+BUDIDAYA+IKAN+MUJAIR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN MUJAIR" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOQLHfXQVT56Vk7VU3A0BJngSs0TuxjbM_hfSWjThu-dL24rXq7evBwq3G-oA9FvXdv8RxK1IhpSkCQbgfR-6pbElUBB7bshHUatPtGGSpqgvI4EFZK-qbbidrLcsxg_ldcNfRDRYIeYk/s1600/PEDOMAN+TEKNIS+BUDIDAYA+IKAN+MUJAIR.jpg" title="PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN MUJAIR" /></a></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span></span></span></span></span></div></div><ol style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Penyiapan Sarana dan Peralatan</div><ol style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kolam</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan mujair tergantung dari sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb). Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan mujair antara lain:</div><ol style="margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m². Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kolam pembesaran</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:</div><ul style="font-size: 10px; line-height: 16px; list-style-type: circle; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual kepada pera petani.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi. </li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.</li></ul></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kolam/tempat pemberokan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan</div></li></ol></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Peralatan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mujair diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mujair antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Persiapan Media</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing- masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.</div></li></ol></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pembibitan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Untuk menyiapkan bibit ikan mujair yang akan dipelihara, perlu diperhatikan hal-hal penyiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan persyaratan bibit, ciri-ciri bibit dan induk unggul.</div><ol style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemilihan Induk</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Ciri-ciri induk bibit mujair yang unggul adalah sebagai berikut:</div><ol style="margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Pertumbuhannya sangat cepat.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 100 gram lebih per ekornya.</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:</div><ol style="font-size: 10px; line-height: 16px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Betina</div><ul style="list-style-type: circle; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Warna perut lebih putih.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Warna dagu putih.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.</li></ul></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Jantan</li></ol><ul style="font-size: 10px; line-height: 16px; list-style-type: circle; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Jika perut distriping mengeluarkan cairan.</li></ul></li></ol></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Sistim Pembibitan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pembibitan ikan mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:</div><ol style="margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Sistim satu kolam</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pada sistim ini kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolam pendederan/ pemeliharaan anak. Setelah dilakukan persiapan media pembibitan, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter persegi. Pamanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Sistim dua kolam</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pada sistim ini proses pemijahan dan pendederan dilakukan pada kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">pendederan adalah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pendederan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran air cukup deras mengalir dari</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu kedua kolam tersebut dipasang saringan kasar agar hanya anak-anak ikan saja yang dapat</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">lewat. Jumlah dan kepadatan induk jantan dan betina yang disebarkan sama dengan sistim satu kolam.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Sistim platform</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pada sistim ini kolam dibagi dalam 4 bagian, yaitu kolam pertama sebagai tempat induk jantan dan betina bertemu atau tempat pemijahan. Kolam</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">kedua tempat induk betina dimana disekat oleh kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang-lubang sebesar badan induk betina sehingga hanya induk betina yang dapat lolos ke kolam kedua ini. Kolam ketiga merupakan temapt pelepasan larva dan temapat yang ke empat adalah tempat pendederan. Persiapan media dan jumlah induk yang dilepas sama dengan sistim yang pertama. </div></li></ol></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pembenihan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemijahan dan penetasan ikan mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan media pemeliharaan seperti pengerikan pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk menambah tingkat produkivitas dan kesuburan, maka diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan mujair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari. Pemijahan akan terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang yang berupa cekungan di dasar kolam dengan garis tengah sekitar 10-35 cm. Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera berlangsung proses pemijahan. Setelah proses pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Pada saat tersebut induk betina tidak aktif makan sehingga terlihat tubuhnya kurus. Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27°C. Setelah sekitar 2 minggu sejak penetasan, induk betina baru melepaskan anak-anaknya, karena telah mampu mencari makanan sendiri. </div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemeliharaan Bibit</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mujair dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">yang sudah siap menerima anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan. Jumlah penebaran dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan. Benih ikan ukuran 1-3 cm, jumlah penebarannya sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm jumlah penebarannya berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan anak ikan ukuran 5-8 cm jumlah penebarannya 2-5 ekor/meter persegi. Untuk benih yang ukuran 5-8 cm ini, sebaiknya dilakukan secara monoseks kultur, karena pada ukuran tersebut benih ikan sudah dapat dibedakan yang berjenis kelamin jantan atau betina.</div></li></ol></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemeliharaan Pembesaran</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.</div><ol style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Polikultur</div><ol style="margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.</li></ol></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Monokultur</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">jantan dan betina. Pembesaran ikan mujair pun dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan mujair. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.</div><ol style="margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemupukan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m²</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemberian Pakan</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Apabila tingkat produkivitas dan kesuburan kolam sudah semakin berkurang, maka bisa diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan munjair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. Disamping itu juga kondisi pakan dalam perairan tersebut sesuai dengan dosis atau ketentuan yang ada. Yaitu selain pakan dari media dasar juga perlu diberi makanan tambahan berupa hancuran pellet atau remah dengan dosis 10% dari berat populasi per hari. Pemberiannya 2-3 kali/hari. </div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemeliharaan Kolam/Tambak</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Dalam hal pemeliharaan ikan mujair yang tidak boleh terabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun. </div></li></ol></li></ol></li></ol><div style="text-align: justify;"> Artikel Lainnya:</div><div style="text-align: justify;"> <u><b><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">Budidaya Ikan Mujair</a></b></u></div>

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN MUJAIR

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA  IKAN MUJAIR  - Budidaya Petani. Hal yang terkait dengan  PEDOMAN TEKNIS DALAM BUDIDAYA  IKAN MUJAIR  antara lain: P...

+ Baca selengkapnya »

PANEN IKAN MUJAIR

<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><b>PANEN </b><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><b>IKAN MUJAIR</b> - Budidaya Petani. Hal yang terkait dengan <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/panen-ikan-mujair.html" target="_blank">PANEN IKAN MUJAIR</a> antara lain adalah sebagai berikut:</span></span></span></div><div style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><h3><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px; line-height: 22.390625px;">PANEN IKAN MUJAIR</span></span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj84UGkdrfq31Ax0z0KELwU6tdoCcO4Pw0v_FT_wNpWiuepvG9c_S5IlJ4GJYTP0A2Yv5optBGu4acJVkPuyQYS8n7_LLvdiXR36vIBwPnPRp-_KOPEUogE0MEtGebrwaxZThGw0Pvwfkc/s1600/PANEN+IKAN+MUJAIR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="PANEN IKAN MUJAIR" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj84UGkdrfq31Ax0z0KELwU6tdoCcO4Pw0v_FT_wNpWiuepvG9c_S5IlJ4GJYTP0A2Yv5optBGu4acJVkPuyQYS8n7_LLvdiXR36vIBwPnPRp-_KOPEUogE0MEtGebrwaxZThGw0Pvwfkc/s1600/PANEN+IKAN+MUJAIR.jpg" title="PANEN IKAN MUJAIR" /></a></div><div><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px; line-height: 22.390625px;"><br /></span></span></div></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pemanenan ikan mujair dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.</div><ol style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Panen sebagian atau panen selektif</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5 bulan) tergantung dari permintaan konsumen, umumnya digolongkan untuk ukuran: 1-3 cm; 3-5 cm dan 5-8 cm. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Panen total</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Umumnya panen total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur ikan mujair yang dipanen berkisar antara 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 1 m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br /></div></li></ol><div style="text-align: justify;"> Artikel Lainnya:</div><div style="text-align: justify;"> <u><b><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">Budidaya Ikan Mujair</a></b></u></div>

PANEN IKAN MUJAIR

PANEN  IKAN MUJAIR - Budidaya Petani. Hal yang terkait dengan  PANEN IKAN MUJAIR antara lain adalah sebagai berikut: PANEN IKAN MUJAIR Pem...

+ Baca selengkapnya »

HAMA DAN PENYAKIT IKAN MUJAIR

<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><b>HAMA DAN PENYAKIT </b><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><b>IKAN MUJAIR</b> - Budidaya Petani. Berikit adalah beberapa hal yang terkait dengan </span></span></span><span style="background-color: transparent; margin: 0px; padding: 0px;"><b><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/hama-dan-penyakit-ikan-mujair.html" target="_blank">HAMA DAN PENYAKIT YANG MENYERANG </a></b><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><b><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/hama-dan-penyakit-ikan-mujair.html" target="_blank">IKAN MUJAIR</a></b> antara lain.</span></span></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;">HAMA DAN PENYAKIT <span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;">IKAN MUJAIR</span></span></span></span></span></span></h3><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiektYAsqRv-HaGpNIwaag6TiTwloGRgT0Srpeukj_OVbFnP_HW9vuQM9p7GDEzvCxl9G62xKrsZU1kUqORgny1wqnL7qNotijNQEaTqIbDyOGFTUR445My4-YZYYU2nYXLRgx3txJy3Y/s1600/HAMA+DAN+PENYAKIT+IKAN+MUJAIR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="HAMA DAN PENYAKIT IKAN MUJAIR" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiektYAsqRv-HaGpNIwaag6TiTwloGRgT0Srpeukj_OVbFnP_HW9vuQM9p7GDEzvCxl9G62xKrsZU1kUqORgny1wqnL7qNotijNQEaTqIbDyOGFTUR445My4-YZYYU2nYXLRgx3txJy3Y/s1600/HAMA+DAN+PENYAKIT+IKAN+MUJAIR.jpg" title="HAMA DAN PENYAKIT IKAN MUJAIR" /></a></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: transparent; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: x-small; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><br /></span></span></span></span></span></span></div></div><ol style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Hama</div><ol style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Bebeasan (Notonecta)</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Berbahaya bagi benih karena sengatannya. </div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Ucrit (Larva cybister)</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. </div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Kodok</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Makan telur telur ikan. </div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Ular</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Menyerang benih dan ikan kecil.</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Lingsang</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Memakan ikan pada malam hari.</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pengendalian:pasang jebakan berumpun.</div></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Burung</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.</div></li></ol></li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Penyakit</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mujair:</div><ol style="font-size: 11px; line-height: 17px; margin: 10px 25px; padding: 0px;"><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.</li><li style="margin: 0px; padding: 0px 0px 8px; text-align: justify;">Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.</li></ol></li></ol><div style="text-align: justify;"> Artikel Lainnya:</div><div style="text-align: justify;"> <u><b><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">Budidaya Ikan Mujair</a></b></u></div>

HAMA DAN PENYAKIT IKAN MUJAIR

HAMA DAN PENYAKIT  IKAN MUJAIR  - Budidaya Petani. Berikit adalah beberapa hal yang terkait dengan  HAMA DAN PENYAKIT YANG MENYERANG  IKAN M...

+ Baca selengkapnya »

Budidaya Ikan Mujair

<div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><b>Budidaya Ikan Mujair</b> - <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/" target="_blank">Budidaya Petani</a>. Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">Ikan mujair</a> mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm.</div><h3>Budidaya Ikan Mujair</h3><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2_bnzzMMT9gkgkTZOAnhJg8wONSO_kmVCTDrSklaY2f7vtuJ-LOQ1l11H9iXL0p7HAKNtTGqboKnxdidZfx0n7ecXWPfhNiwxOFxL634BGiBr-VjciqS5I7AM7fIAjczRcbHkk8WGdOE/s1600/Budidaya+Ikan+Mujair.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Budidaya Ikan Mujair" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2_bnzzMMT9gkgkTZOAnhJg8wONSO_kmVCTDrSklaY2f7vtuJ-LOQ1l11H9iXL0p7HAKNtTGqboKnxdidZfx0n7ecXWPfhNiwxOFxL634BGiBr-VjciqS5I7AM7fIAjczRcbHkk8WGdOE/s1600/Budidaya+Ikan+Mujair.jpg" title="Budidaya Ikan Mujair" /></a></div><div><br /></div><div style="background-color: white; text-align: justify;"><b style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;">SENTRA PERIKANAN </b><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><b>IKAN MUJAIR</b></span></span><br /><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><b><br /></b></span></span></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">Sentra perikanan terdapat didaerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan.</div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><br /><b>JENIS  </b><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;"><b>IKAN MUJAIR</b></span></span><br /><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;"><b><br /></b></span></span></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"></div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi ikan mujair adalah sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;">Kelas : Pisces</div><div style="text-align: justify;">Sub kelas : Teleostei</div><div style="text-align: justify;">Ordo : Percomorphi</div><div style="text-align: justify;">Sub-ordo : Percoidea</div><div style="text-align: justify;">Famili : Cichlidae</div><div style="text-align: justify;">Genus : Oreochromis</div><div style="text-align: justify;">Species : Oreochromis mossambicus</div><br /><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">Adapun jenis ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah (mujarah) atau jamerah dan mujair albino.(<span style="line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/jenis-ikan-mujair.html" target="_blank">JENIS  </a></span><span style="font-size: xx-small; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/jenis-ikan-mujair.html" target="_blank">IKAN MUJAIR</a>)</span></span></span></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><br /><b>MANFAAT <span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;">IKAN MUJAIR</span></span></b><br /><b><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;"><br /></span></span></b></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">Sebagai sumber penyediaan protein hewani.<br /><br /></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><b>PERSYARATAN LOKASI</b><b> </b><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;"><b>IKAN MUJAIR</b></span></span></div><ol style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;"><li><div style="text-align: justify;">Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar</div><div style="text-align: justify;">dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.</div></li><li style="text-align: justify;">Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.</li><li style="text-align: justify;">Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.</li><li style="text-align: justify;">Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.</li><li style="text-align: justify;">Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m 3 .</li><li style="text-align: justify;">Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8. </li><li style="text-align: justify;">Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.(<a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/persyaratan-lokasi-ikan-mujair.html" target="_blank"><span style="line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;">PERSYARATAN LOKASI</span><span style="line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"> </span></a><span style="font-family: Arial, Georgia, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/persyaratan-lokasi-ikan-mujair.html" target="_blank">IKAN MUJAIR</a>)</span></span></span></li></ol><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><b>PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA </b><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;"><b>IKAN MUJAIR</b></span></span></div><ol style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;"><li><div style="text-align: justify;">Penyiapan Sarana dan Peralatan</div><ol><li><div style="text-align: justify;">Kolam</div><div style="text-align: justify;">Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan mujair tergantung dari sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb). Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan mujair antara lain:</div><ol><li><div style="text-align: justify;">Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan</div><div style="text-align: justify;">Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m². Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan</div><div style="text-align: justify;">Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Kolam pembesaran</div><div style="text-align: justify;">Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:</div><ul><li style="text-align: justify;">Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual kepada pera petani.</li><li style="text-align: justify;">Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi. </li><li style="text-align: justify;">Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.</li></ul></li><li><div style="text-align: justify;">Kolam/tempat pemberokan</div><div style="text-align: justify;">Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan</div></li></ol></li><li><div style="text-align: justify;">Peralatan</div><div style="text-align: justify;">Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mujair diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mujair antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat</div><div style="text-align: justify;">menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur</div><div style="text-align: justify;">yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan</div><div style="text-align: justify;">penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk</div><div style="text-align: justify;">menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).</div></li><li><div style="text-align: justify;">Persiapan Media</div><div style="text-align: justify;">Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing- masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.</div></li></ol></li><li><div style="text-align: justify;">Pembibitan</div><div style="text-align: justify;">Untuk menyiapkan bibit ikan mujair yang akan dipelihara, perlu diperhatikan hal-hal penyiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan persyaratan bibit, ciri-ciri bibit dan induk unggul.</div><ol><li><div style="text-align: justify;">Pemilihan Induk</div><div style="text-align: justify;">Ciri-ciri induk bibit mujair yang unggul adalah sebagai berikut:</div><ol><li style="text-align: justify;">Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.</li><li style="text-align: justify;">Pertumbuhannya sangat cepat.</li><li style="text-align: justify;">Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.</li><li style="text-align: justify;">Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.</li><li style="text-align: justify;">Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.</li><li><div style="text-align: justify;">Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 100 gram lebih per ekornya.</div><div style="text-align: justify;">Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:</div><ol><li><div style="text-align: justify;">Betina</div><ul><li style="text-align: justify;">Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.</li><li style="text-align: justify;">Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.</li><li style="text-align: justify;">Warna perut lebih putih.</li><li style="text-align: justify;">Warna dagu putih.</li><li style="text-align: justify;">Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.</li></ul></li><li style="text-align: justify;">Jantan</li></ol><ul><li style="text-align: justify;">Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.</li><li style="text-align: justify;">Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.</li><li style="text-align: justify;">Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.</li><li style="text-align: justify;">Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.</li><li style="text-align: justify;">Jika perut distriping mengeluarkan cairan.</li></ul></li></ol></li><li><div style="text-align: justify;">Sistim Pembibitan</div><div style="text-align: justify;">Pembibitan ikan mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:</div><ol><li><div style="text-align: justify;">Sistim satu kolam</div><div style="text-align: justify;">Pada sistim ini kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolam pendederan/ pemeliharaan anak. Setelah dilakukan persiapan media pembibitan, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter persegi. Pamanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Sistim dua kolam</div><div style="text-align: justify;">Pada sistim ini proses pemijahan dan pendederan dilakukan pada kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam</div><div style="text-align: justify;">pendederan adalah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pendederan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran air cukup deras mengalir dari</div><div style="text-align: justify;">kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu kedua kolam tersebut dipasang saringan kasar agar hanya anak-anak ikan saja yang dapat</div><div style="text-align: justify;">lewat. Jumlah dan kepadatan induk jantan dan betina yang disebarkan sama dengan sistim satu kolam.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Sistim platform</div><div style="text-align: justify;">Pada sistim ini kolam dibagi dalam 4 bagian, yaitu kolam pertama sebagai tempat induk jantan dan betina bertemu atau tempat pemijahan. Kolam</div><div style="text-align: justify;">kedua tempat induk betina dimana disekat oleh kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang-lubang sebesar badan induk betina sehingga hanya induk betina yang dapat lolos ke kolam kedua ini. Kolam ketiga merupakan temapt pelepasan larva dan temapat yang ke empat adalah tempat pendederan. Persiapan media dan jumlah induk yang dilepas sama dengan sistim yang pertama. </div></li></ol></li><li><div style="text-align: justify;">Pembenihan</div><div style="text-align: justify;">Pemijahan dan penetasan ikan mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan media pemeliharaan seperti pengerikan pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk menambah tingkat produkivitas dan kesuburan, maka diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan mujair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari. Pemijahan akan terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang yang berupa cekungan di dasar kolam dengan garis tengah sekitar 10-35 cm. Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera berlangsung proses pemijahan. Setelah proses pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Pada saat tersebut induk betina tidak aktif makan sehingga terlihat tubuhnya kurus. Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27°C. Setelah sekitar 2 minggu sejak penetasan, induk betina baru melepaskan anak-anaknya, karena telah mampu mencari makanan sendiri. </div></li><li><div style="text-align: justify;">Pemeliharaan Bibit</div><div style="text-align: justify;">Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mujair dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan</div><div style="text-align: justify;">yang sudah siap menerima anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan</div><div style="text-align: justify;">dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan. Jumlah penebaran dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan. Benih ikan ukuran 1-3 cm, jumlah penebarannya sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm jumlah penebarannya berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan anak ikan ukuran 5-8 cm jumlah penebarannya 2-5 ekor/meter persegi. Untuk benih yang ukuran 5-8 cm ini, sebaiknya dilakukan secara monoseks kultur, karena pada ukuran tersebut benih ikan sudah dapat dibedakan yang berjenis kelamin jantan atau betina.</div></li></ol></li><li><div style="text-align: justify;">Pemeliharaan Pembesaran</div><div style="text-align: justify;">Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.</div><ol><li><div style="text-align: justify;">Polikultur</div><ol><li style="text-align: justify;">ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau</li><li style="text-align: justify;">ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.</li></ol></li><li><div style="text-align: justify;">Monokultur</div><div style="text-align: justify;">Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk</div><div style="text-align: justify;">jantan dan betina. Pembesaran ikan mujair pun dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan mujair. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.</div><ol><li><div style="text-align: justify;">Pemupukan</div><div style="text-align: justify;">Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m²</div></li><li><div style="text-align: justify;">Pemberian Pakan</div><div style="text-align: justify;">Apabila tingkat produkivitas dan kesuburan kolam sudah semakin berkurang, maka bisa diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan munjair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. Disamping itu juga kondisi pakan dalam perairan tersebut sesuai dengan dosis atau ketentuan yang ada. Yaitu selain pakan dari media dasar juga perlu diberi makanan tambahan berupa hancuran pellet atau remah dengan dosis 10% dari berat populasi per hari. Pemberiannya 2-3 kali/hari. </div></li><li><div style="text-align: justify;">Pemeliharaan Kolam/Tambak</div><div style="text-align: justify;">Dalam hal pemeliharaan ikan mujair yang tidak boleh terabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun. (<span style="line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/pedoman-teknis-budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA </a></span><span style="font-size: xx-small; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/pedoman-teknis-budidaya-ikan-mujair.html" target="_blank">IKAN MUJAIR</a>).</span></span></span></div></li></ol></li></ol></li></ol><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><b>HAMA DAN PENYAKIT <span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;">IKAN MUJAIR</span></span></b></div><ol style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;"><li><div style="text-align: justify;">Hama</div><ol><li><div style="text-align: justify;">Bebeasan (Notonecta)</div><div style="text-align: justify;">Berbahaya bagi benih karena sengatannya. </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Ucrit (Larva cybister)</div><div style="text-align: justify;">Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Kodok</div><div style="text-align: justify;">Makan telur telur ikan. </div><div style="text-align: justify;">Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Ular</div><div style="text-align: justify;">Menyerang benih dan ikan kecil.</div><div style="text-align: justify;">Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Lingsang</div><div style="text-align: justify;">Memakan ikan pada malam hari.</div><div style="text-align: justify;">Pengendalian:pasang jebakan berumpun.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Burung</div><div style="text-align: justify;">Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.</div><div style="text-align: justify;">Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.</div></li></ol></li><li><div style="text-align: justify;">Penyakit</div><div style="text-align: justify;">Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mujair:</div><ol><li style="text-align: justify;">Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.</li><li style="text-align: justify;">Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.</li><li style="text-align: justify;">Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.</li><li style="text-align: justify;">Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.</li><li style="text-align: justify;">Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.</li><li style="text-align: justify;">Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.</li><li style="text-align: justify;">Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.(<span style="line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/hama-dan-penyakit-ikan-mujair.html" target="_blank">HAMA DAN PENYAKIT </a></span><span style="font-size: xx-small; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/hama-dan-penyakit-ikan-mujair.html" target="_blank">IKAN MUJAIR</a>).</span></span></span></li></ol></li></ol><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;"><b>PANEN <span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;">IKAN MUJAIR</span></span></b><br /><b><span style="font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><span style="font-size: 12px;"><br /></span></span></b></div><div style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">Pemanenan ikan mujair dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.</div><ol style="background-color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px;"><li><div style="text-align: justify;">Panen sebagian atau panen selektif</div><div style="text-align: justify;">Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5 bulan) tergantung dari permintaan konsumen, umumnya digolongkan untuk ukuran: 1-3 cm; 3-5 cm dan 5-8 cm. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.</div></li><li><div style="text-align: justify;">Panen total</div><div style="text-align: justify;">Umumnya panen total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur ikan mujair yang dipanen berkisar antara 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 1 m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.(<span style="line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/panen-ikan-mujair.html" target="_blank">PANEN </a></span><span style="font-size: xx-small; line-height: 22.390625px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;"><span style="margin: 0px; padding: 0px;"><a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/panen-ikan-mujair.html" target="_blank">IKAN MUJAIR</a>).</span></span></span></div></li></ol> Artikel Lainnya:<br /> <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/teknik-cara-budidaya-ikan-gurami-lengkap.html" target="_blank">Teknik Cara Budidaya Ikan Gurami</a><br /> <a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-tanaman-palem-lengkap.html" target="_blank">Budidaya Tanaman Palem</a>.

Budidaya Ikan Mujair

Budidaya Ikan Mujair - Budidaya Petani . Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, cokl...

+ Baca selengkapnya »