Bibit Gladiol - Budidaya Petani. Pada kesempatan kali ini akan disajikan tentang "Bibit Gladiol" yang terkenal sebagai tanaman hias. Bibit gladiol dapat berasal dari pembiakan generatif, vegetatif, & kultur jaringan.Umumnya, pembibitan yg berasal dari vegetatif & kultur jaringan lebih cepat dapat dipetik hasilnya dari pada pembibitan dgn cara generatif.
Persyaratan Benih : Bibit dari subang bibit yg baik menghasilkan bunga berdiameter minimum 2,5 cm, kecuali utk kultivar Golden Boy yg cukup berdiameter 1 cm. Bibit harus dipilih yg sehat, tdk cacat. Bibit vegetatif yg baik yg mempunyai daya kecambah lebih dari 90%. Bibit generatif harus berasal dari induk dgn pertumbuhan baik & cukup umur.
Penyiapan Benih : Perbanyakan generatif gladiol dgn biji, digunakan utk mendapatkan kultivar baru bukan utk tujuan bibit produksi. Biji didapat dgn cara penyerbukan buatan dibantu manusia. Perbanyakan vegetatif gladiol dilakukan dgn menggunakan umbi (anak subang), bibit belah (subang belah), kultur jaringan maupun suspensi sel. Umbi & anakan umbi diambil dari tanaman yg sudah dipanen. Teknik kultur jaringan merupakan salah satu cara alternatif utk menanggulangi kendala-kendala dlm perbanyakan secara konvensional. Bibit (subang) yg dibutuhkan utk 1 hektar lahan adalah sekitar 213.063 buah. Subang & anak subang yg akan dijadikan bibit tdk dapat segera tumbuh bila ditanam meskipun pada lingkungan tumbuh yg cocok & optimal, karena memerlukan masa dormansi. Selama masa dormansi subang & anak subang yg telah kering disimpan ditempat yg beraliran udara baik & terhindar dari cahaya matahari langsung. Subang yg telah dipisahkan dari batangnya disimpan selama ± 2 minggu.
Teknik Penyemaian Benih : Biji gladiol dapat langsung disemai, tanpa mengalami masa dormansi, biji akan berkecambah setelah 7-12 hari. Daun yg tumbuh dari biji hanya berjumlah 1-2 helai. Tanaman tumbuh sampai kira-kira 5 bulan & menghasilkan anak subang yg berdiameter kurang dari 1 cm. Anak subang ini kemudian memasuki masa dormansi.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Penanaman gladiol dgn bibit anak subang yg baru muncul dari stolon yg menghubungkan subang induk dgn subang baru. Perbanyakan dgn menggunakan anak subang yg berdiameter sekitar 1,0 cm memerlukan 2 kali penanaman utk mencapai ukuran subang yg dapat menghasilkan bunga. Penanaman pertama dari anak subang tersebut memerlukan waktu sekitar 4 bulan hingga panen subang kecil. Subang kecil hasil panen pertama akan berdiameter sekitar 2 cm. Subang kecil setelah dipanen akan mengalami masa dormansi minimal 3,5 bulan. Setelah masa dormansi terlewati, subang kecil dapat ditanam kembali. Waktu yg diperlukan utk penanaman kedua kira-kira sama dgn waktu penanaman pertama. Subang dari panenan kedua akan berdiameter 3 cm & merupakan bibit yg siap berbunga. utk rata-rata setiap kultivar gladiol, anak subang yg berdiameter sekitar 1 cm akan menjadi subang bibit yg siap berbunga dlm waktu 16 bulan.
Pemindahan Bibit : Bibit gladiol siap ditanam bila sudah melewati masa dormansinya dgn ciri munculnya akar berupa tonjolan kecil berwarna putih melingkar dibagian bawah subang. Pecahnya dormansi juga ditandai dgn munculnya mata tunas. Bila tunas mencapai tinggi 1 cm, maka subang siap ditanam. Penanaman yg terlambat menyebabkan tunas semakin tinggi & akar semakin panjang, sehingga akan terjadi kerusakan akar pada waktu penanaman,
Persyaratan Benih : Bibit dari subang bibit yg baik menghasilkan bunga berdiameter minimum 2,5 cm, kecuali utk kultivar Golden Boy yg cukup berdiameter 1 cm. Bibit harus dipilih yg sehat, tdk cacat. Bibit vegetatif yg baik yg mempunyai daya kecambah lebih dari 90%. Bibit generatif harus berasal dari induk dgn pertumbuhan baik & cukup umur.
Penyiapan Benih : Perbanyakan generatif gladiol dgn biji, digunakan utk mendapatkan kultivar baru bukan utk tujuan bibit produksi. Biji didapat dgn cara penyerbukan buatan dibantu manusia. Perbanyakan vegetatif gladiol dilakukan dgn menggunakan umbi (anak subang), bibit belah (subang belah), kultur jaringan maupun suspensi sel. Umbi & anakan umbi diambil dari tanaman yg sudah dipanen. Teknik kultur jaringan merupakan salah satu cara alternatif utk menanggulangi kendala-kendala dlm perbanyakan secara konvensional. Bibit (subang) yg dibutuhkan utk 1 hektar lahan adalah sekitar 213.063 buah. Subang & anak subang yg akan dijadikan bibit tdk dapat segera tumbuh bila ditanam meskipun pada lingkungan tumbuh yg cocok & optimal, karena memerlukan masa dormansi. Selama masa dormansi subang & anak subang yg telah kering disimpan ditempat yg beraliran udara baik & terhindar dari cahaya matahari langsung. Subang yg telah dipisahkan dari batangnya disimpan selama ± 2 minggu.
Bibit Gladiol
Bibit Gladiol |
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Penanaman gladiol dgn bibit anak subang yg baru muncul dari stolon yg menghubungkan subang induk dgn subang baru. Perbanyakan dgn menggunakan anak subang yg berdiameter sekitar 1,0 cm memerlukan 2 kali penanaman utk mencapai ukuran subang yg dapat menghasilkan bunga. Penanaman pertama dari anak subang tersebut memerlukan waktu sekitar 4 bulan hingga panen subang kecil. Subang kecil hasil panen pertama akan berdiameter sekitar 2 cm. Subang kecil setelah dipanen akan mengalami masa dormansi minimal 3,5 bulan. Setelah masa dormansi terlewati, subang kecil dapat ditanam kembali. Waktu yg diperlukan utk penanaman kedua kira-kira sama dgn waktu penanaman pertama. Subang dari panenan kedua akan berdiameter 3 cm & merupakan bibit yg siap berbunga. utk rata-rata setiap kultivar gladiol, anak subang yg berdiameter sekitar 1 cm akan menjadi subang bibit yg siap berbunga dlm waktu 16 bulan.
Pemindahan Bibit : Bibit gladiol siap ditanam bila sudah melewati masa dormansinya dgn ciri munculnya akar berupa tonjolan kecil berwarna putih melingkar dibagian bawah subang. Pecahnya dormansi juga ditandai dgn munculnya mata tunas. Bila tunas mencapai tinggi 1 cm, maka subang siap ditanam. Penanaman yg terlambat menyebabkan tunas semakin tinggi & akar semakin panjang, sehingga akan terjadi kerusakan akar pada waktu penanaman,
Demikian artikel tentang Bibit Gladiol, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-gladiol.html
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/bibit-gladiol.html
Baca juga:
0 komentar:
Posting Komentar