3 Varietas Unggul Pepaya yang perlu anda ketahui

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 style="text-align: left;">Saat anda memutuskan untuk memilih pepaya sebagai komoditas yang akan anda jual. Maka anda harus tahu macam varietas pepaya yang unggul dan biasa dikembangkan dan memiliki banyak kkeunggulan. Berikut ini adalah macam macam pepaya yang ada di Indonesia yaitu Pepaya jingga, thailand / bangkok, calina / california,   orange lady, hawai, red lady, dan masih ada jenis lainnya</h2><br /><a name='more'></a><br /><h3 style="text-align: left;">Pepaya Bangkok</h3>Pepaya bangkok atau dikenal sebagai pepaya jingga adalah favorit yang dikembangkan petani pepaya sejak tahun 80-an. Bahkan pepaya bangkok ini masuk ke dalam buku makanan sehat yang biasa anda temukan di posyandu. Pepaya dengan warna buah yang kejinggaan memang terasa sangat menggiurkan dan membangkitkan selera makan.<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img alt="pepaya california orange lady" border="0" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO5Enym5Pzg8Cy7mJOwujY05AKkR39iujHG0sFBbUBz-3Rsfo_O78DsnFnSp1pNgSMKHAFzJTU5ehgPnOT7lUBfA_wSv_0-NihyYMv1isQjtU3WQTsQiu3He-DxWtsaj2CcffleyEo-cg/s320/orange-lady.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="orange lady " width="320" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pepaya california orange lady buah tebal</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>Pasaran pepaya jingga atau pepaya bangkok turun pada tahun 1995 an. Hal ini dikarenakan menurun kualitas benih dan genetik dari pepaya jingga. Warna daging sudah berkurang dan kurang merah. Dan jika sudah matang, buah pepaya ini akan menjadi lembek.<br />berikut ini adalah beberapa kelebihan pepaya jingga<br /><ol style="text-align: left;"><li>Benihnya berbentuk butiran lonjong bergerigi lembut.</li><li>Mudah tumbuh dan cocok ditanam di dataran dari permukaan laut (dpl ) 50m hingga 800m.</li><li>Ideal di tanam dalam jarak tanam 2 m x 2.5 m.</li><li>Pertumbuhan genjah dan cepat berbuah.</li><li>Tahan hama dan penyakit.</li><li>Umur panen berkisar 180 hari ( sekitar 6 bulan) setelah bunga mekar.</li><li>Usia produktif pepaya sehat bisa hingga 3 tahun.</li><li>Tahan terhadap pengangkutan jarak jauh.</li><li>Persentase buah kisaran : hermaprodit 70 % betina 30% jantan 0.01%.</li><li>Ukuran buah edial kisaran 1 kg hingga 2.5 kg.</li><li>pepaya tua / masak daging berwarna merah cerah.</li><li>Tingkat kemanisan berkisar 12°brix</li></ol><h3 style="text-align: left;">Pepaya California atau orange lady</h3>Pepaya california sedang naik daun, pepaya ini sangat cocok untuk ketinggian 50mdpl -800mdpl. Pepaya california ini lebih besar daripada pepaya california IPB 9. Berikut ini adalah kelebihan pepaya california orange lady<br /><ol style="text-align: left;"><li><b><i>Pepaya F1 Red Lady </i></b>dan <b><i>F1 Orange Lady</i></b> mempunyai daging  kenyal  dan tidak mudah berair. </li><li>Warna buah pepaya ini mempuyai warna daging yang orange menyala sehingga tampak sangat menarik baik untuk dikonsumsi atau dipajang.</li><li>Ukuran kedua pepaya ini tidak terlalu besar sehingga bisa untuk di sajikan untuk 2 - 3 Orang sekali habis, sehingga buah yang ada akan segar setiap saat.Kisaran berat untuk pepaya orange lady 2-2.5 kg.</li><li>Tahan virus kuning dan hama</li><li>Ketinggian tanaman berkisar 2 Meter dan bahkan buah sudah terdapat dalam 30 Cm dari pangkal tanaman. Potensi hasil per tanaman 35 Kg dengan waktu panen pertama 7 bulan</li></ol>Kekurangan pepaya california orange lady adalah pepaya ini adalah pepaya jenis hibrida sehingga anda akan mengalami ketergantungan bibit pepaya. Tetapi untuk partai besar dan perusahaan pepaya jenis ini sangat cocok dan praktis.<br /><h3 style="text-align: left;">Pepaya California IPB 9</h3> Pepaya ini sudah sangat populer dan digemari sebagai buah yang sangat menyehatkan. Berikut ini adalah karakteristik Pepaya California IPB 9.<br /><ul style="text-align: left;"><li>Bibit berbentuk butiran lonjong. </li><li>Terdapat kucir pada daun pepaya ini jika pertumbuhan masih di bawah 7 bulan.</li><li>Usia 3 bulan sudah mulai berbunga.</li><li>Berbuah lebat 30-50 butir.</li><li>Kulit hijau cerah dan mulai kekuningan saat akan masak</li><li>Dagingnya berwarna merah, dan jika di potong tengahnya membentuk seperti bintang 5.</li><li>Daging akan tetap keras dan tahan disimpan 5 hari.</li><li>Untuk mendapatkan rasa yang manis bisa memakai pupuk organik bisa mencapai 10-14 brik.</li></ul>Untuk mempelajari tata cara menanam pepaya california sebaiknya anda membaca postingan saya<br /><a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/10/cara-merawat-pepaya-california.html" rel="nofollow" target="_blank">Cara Merawat Pepaya california</a><br />Demikian postingan tentang pepaya california, terus dukung kami dengan klik suka pada halaman kami di samping kanan, atau bagikan artikel ini dengan klik pada IKon media sosiaL ANda di bawah ini. </div>

3 Varietas Unggul Pepaya yang perlu anda ketahui

Saat anda memutuskan untuk memilih pepaya sebagai komoditas yang akan anda jual. Maka anda harus tahu macam varietas pepaya yang unggul dan ...

+ Baca selengkapnya »

Tips Bisnis Tanaman Hias

<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJY4eQYrxv3tuKRV7QSk2yfUgVODT4NaeEMwoYqkVIbvoEbwa5C_8jmfxoVq63EC0gJPLD5QjLl-j8vmzi-wGerMdz_DYK0hjCSIHynw2AqUBiMMtcDXxCSkWw0uYdeWWypdaUUl5dfA0/s1600/OrchidGreenhouse4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJY4eQYrxv3tuKRV7QSk2yfUgVODT4NaeEMwoYqkVIbvoEbwa5C_8jmfxoVq63EC0gJPLD5QjLl-j8vmzi-wGerMdz_DYK0hjCSIHynw2AqUBiMMtcDXxCSkWw0uYdeWWypdaUUl5dfA0/s320/OrchidGreenhouse4.jpg" width="320" /></a><b>BISNIS TANAMAN HIAS </b>-- Tanaman hias tidak hanya menjadi milik para penghobi tanaman saja, tetapi tanaman hias juga dipakai untuk penambah segar suasana di berbagai gedung dan perkantoran. Karena itu bisnis tanaman hias menjadi satu peluang bisnis yang menjanjikan. Namun bukan berarti bisnis tanaman hias ini menjadi bisnis tanpa tantangan. Karena berkaitan dengan benda yang hidup, bisnis tanaman hias ini memerlukan perawatan dan perlakuan yang berbeda dengan bisnis benda mati.<br /><a name='more'></a><br />Memulai bisnis tanaman hias memerlukan persiapan dalam  berbagai hal misalnya saja jenis tanaman hias, pot, lahan usaha, sumber air, dan obat-obatan. Akan lebih baik lagi jika anda sudah memiliki hobi mengkoleksi atau merawat tanaman hias, karena itu bisa menjadi modal anda. Namun jika tidak mempunyai semua modal tersebut, anda perlu modal lagi dalam memulai bisnis tanaman hias.<br /> Untuk menghemat upaya membangun bisnis tanaman hias anda bisa menggunakan lahan di sekitar rumah sebagai tempat berbisnis. Dengan begitu tidak dibutuhkan dana lebih untuk menyewa atau bahkan membeli lahan baru. Jika harus menyewa lahan untuk bisnis tanaman hias , anda bisa menyewa lahan di pinggir jalan yang akan mendatangkan banyak konsumen. Tidak dibutuhkan lahan yang besar, hanya sedikit lahan dan anda sudah bisa membuka usaha tanaman hias.<br /><br />Yang penting diperhatikan adalah menentukan jenis tanaman yang akan menjadi koleksi bisnis anda.  Pilih jenis tanaman hias yang sering dicari konsumen dan mudah perawatan. Perhitungkan juga biaya yang bisa dihabiskan untuk perawatannya. Misalnya air, obat tanaman, dan pupuk. Nah, hal yang paling penting ialah terampil serta mengetahui berbagai hal mengenai tanaman hias.<br /><br />Beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memulai bisnis tanaman hias adalah sebagai berikut :<br />1. Pengetahuan yang Cukup Tentang Tanaman Hias<br />Jika memang anda awam dalam hal merawat tanaman hias, jangan segan-segan untuk mempelajarinya. Akan menyulitkan jika Anda ingin membuka usaha pada bisnis tanaman hias namun sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang tanaman itu sendiri. <br />Paling tidak anda harus memiliki pengetahuan dasar yang mumpuni untuk memulai membuka usaha tersebut. Karena jika tidak memiliki dasar pengetahuan yang cukup tentang tanaman hias, tidak menutup kemungkinan tanaman hias yang akan Anda jadikan bisnis bisa layu atau bahkan bisa mati sebelum terjual.<br /><br />2. Media Tanam Untuk Tanaman Hias<br />Media tanam adalah hal utama dalam berbisnis tanaman hias. Media tanam yang berkualitas akan bisa menjaga tanaman Anda tetap subur dan segar. Jadi Anda harus memahami juga berapa kebutuhan media tanam untuk tanaman yang Anda persiapkan.<br />Seberapa besar kebutuhan akan media tanam, bagaimana efisiensi dan efektifitasnya juga harus Anda ketahui dengan seksama. Jika Anda sudah mampu membuat media tanam sendiri, itu akan jauh lebih bagus dan bisa lebih meminimailisir biaya dalam persiapan bisnis tanaman hias.<br /><br /><br />

Tips Bisnis Tanaman Hias

BISNIS TANAMAN HIAS -- Tanaman hias tidak hanya menjadi milik para penghobi tanaman saja, tetapi tanaman hias juga dipakai untuk penambah se...

+ Baca selengkapnya »

Bagaimana Cara Merawat Tanaman Dalam Pot ?

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgACUSfNjenbJk1SR4XsnOcLXgMy3BljwBGLY3FSX6K5oToRyxyoR1Ne2dMslw4G_S_SeIvB2Hy2moC03sN7ET6sgx-1sWjiraqObnuR6iTkyNsGGRMo824hRHAqMa5KsQtFTXC0jU0zvA/s1600/vegetable-homegardening.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="merawat-tanaman-pot" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgACUSfNjenbJk1SR4XsnOcLXgMy3BljwBGLY3FSX6K5oToRyxyoR1Ne2dMslw4G_S_SeIvB2Hy2moC03sN7ET6sgx-1sWjiraqObnuR6iTkyNsGGRMo824hRHAqMa5KsQtFTXC0jU0zvA/s1600/vegetable-homegardening.jpg" title="merawat-tanaman-pot" width="320" /></a></div><b>CARA MERAWAT TANAMAN DALAM POT </b>-- Tanaman dalam pot merupakan alternatif berkebun yang sering dilakukan. Berbagai macam tanaman bisa ditanam menggunakan media pot ini. Tidak hanya tanaman bunga saja yang bisa ditanam pada pot, tetapi juga sayur-sayuran dan juga buah-buahan. Tanaman dalam pot bisa memberikan nuansa yang asri pada rumah anda dan menambah keindahan rumah.  Untuk berkebun dengan <a href="http://tatakebun.blogspot.com/2014/05/bagaimana-cara-merawat-tanaman-dalam-pot.html"><b>tanaman dalam pot</b> </a>bisa dipilih  tanaman yang beragam, bisa tanaman berbunga, berdaun, atau buah-buahan. Semuanya bisa memberi cita rasa sejuk dan indah.<br /><a name='more'></a><br />Menanam tanaman dalam pot memerlukan perawatan yang baik, seperti diketahui media tanam dalam pot sangat terbatas, hanya seukuran pot tersebut. Karena itu Tanaman dalam pot harus dijaga agar selalu memperoleh nutrisi dan air yang cukup.<br /><br /><h3>CARA MERAWAT TANAMAN DALAM POT</h3><b>Perawatan tanaman dalam pot</b> berbeda dengan tanaman di lahan terbuka. Karena ruang tanaman terbatas hanya seluas ukuran pot yang dipakai, tanaman dalam pot membutuhkan perawatan khusus. Bagaimana kiat perawatannya? <a href="http://tatakebun.blogspot.com/2014/05/bagaimana-cara-merawat-tanaman-dalam-pot.html"><b>Berikut adalah Cara Merawat Tanaman Dalam Pot</b></a> :<br /><br />1. Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.<br /><br />2. Tanaman yang perlu cahaya harus rajin dikeluarkan dari keteduhan, untuk mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan tanaman yang ditaruh di tempat teduh sesekali perlu juga mendapat cahaya matahari.<br /><br />3. Paling tidak, lima hari sekali jenis 'tanaman teduh' tersebut harus mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan dibutuhkan berkaitan erat dengan proses fotosintesis.<br /><br />4. Untuk tanaman berbunga, dan tambulapot (tanaman buah dalam pot), biasanya 100 persen harus terkena cahaya matahari. Kalau kurang pencahayaan, pertumbuhan daunnya akan bagus, tapi tumbuhan itu tidak akan berbunga. Kalau tambulapot, akan sulit berbuah.<br /><br />Nah , sahabat berkebun itu tadi adalaha sekelumit tips dan <a href="http://tatakebun.blogspot.com/2014/05/bagaimana-cara-merawat-tanaman-dalam-pot.html"><b>cara merawat tanaman dalam pot</b></a>. Tanaman dalam pot yang terawat dengan baik akan tumbuh dengan baik pula. Hasilnya rumah kita menjadi lebih asri dan segar dengan tanaman dalam pot. Intinya kita harus tahu cara merawat tanaman dalam pot, tidak sekedar ditanam dan dibiarkan saja.

Bagaimana Cara Merawat Tanaman Dalam Pot ?

CARA MERAWAT TANAMAN DALAM POT -- Tanaman dalam pot merupakan alternatif berkebun yang sering dilakukan. Berbagai macam tanaman bisa ditanam...

+ Baca selengkapnya »

Usir Nyamuk Dengan Tanaman Zodia

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWyFSfaNjaT9bXmWeb6ZRY1pgvSP6Bfy3GHjcCV7iZr9ulxT3rLivSS5o9lg-DCpwsQZDJ71r1YdHJ3FFUvy99KjHNSvyhXpkUnVxwCLn9Xo4y3pw1LJsNLXGcISxFLshBfF-2nD5Cl3Q/s1600/zodia-pengusir-nyamuk.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWyFSfaNjaT9bXmWeb6ZRY1pgvSP6Bfy3GHjcCV7iZr9ulxT3rLivSS5o9lg-DCpwsQZDJ71r1YdHJ3FFUvy99KjHNSvyhXpkUnVxwCLn9Xo4y3pw1LJsNLXGcISxFLshBfF-2nD5Cl3Q/s1600/zodia-pengusir-nyamuk.jpg" /></a></div><b>TANAMAN PENGUSIR NYAMUK</b> -- Mungkin popularitas tanaman Zodia masih kalah terkenal dengan Lavender. Namun Keampuhan tanaman Zodia tidak kalah dengan salah satu manfaat Lavender yaitu mengusir nyamuk. Tanaman asli kawasan Papua ini termasuk dalam kategori tanaman jeruk-jerukan atau suku Rutaceae. Tanaman Zodia yang merupakan tanaman berkayu ini sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat Papua untuk mengusir nyamuk, dengan cara mengusapkannya ke kulit tubuh. Nah anda juga dapat menanam tanaman Zodia ini dirumah untuk mengusir nyamuk dan serangga lainnya.<br /><a name='more'></a><br />Selain dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk dengan digosokkan, tanaman Zodia yang ditanam juga bisa memberikan efek pengusir nyamuk.  Cara kerja pengusir nyamuk tanaman zodia ini berasalh dari aroma yang keluar dari pohon ini pada  saat daun-daun zodia bergesekan. Saat daun zodia bergesekan akan mengeluarkan aroma yang  mampu mengusir nyamuk.<br /><br /><h3>Cara Menanam Tanaman Zodia</h3>Cara menanam tanaman Zodia ini bisa dilakukandi dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan (indoor plant) dan juga ditanam di luar ruangan atau outdoor. Jika pohon zodia jika dibiarkan tumbuh dengan bebas mampu mencapai ketinggian sekitar 2 meter.<br /><br />Untuk perkembangbiakan tanaman zodia bisa dilakukan dengan cara stek dan biji. Stek adalah salah satu yang dapat digunakan untuk memperbanyak atau pembibitan zodia. Biji tanaman zodia bisa diperoleh dari tanaman yang sudah berbunga dan berbiji. Secara alami  biji Zodia akan jatuh dan tumbuh di sekitarnya. warna daun zodia hijau agak kekuningan, pipih panjang tapi lentur dan menyejukkan mata yang memandang.<br /><br /><h3>Syarat Tumbuh Tanaman Zodia</h3>Untuk menanam tanaman Zodia, berikut ini adalah syarat tumbuh tanaman Zodia dan cara perawatannya :<br /><br />  -  Tanaman Zodia memerlukan Cahaya matahari . Jadi jangan tempatkan tanaman zodia di area yang sulit dijangkau oleh cahaya matahari. Namun juga tidak boleh terlalu banyak cahaya matahari langsung.<br />   - Pemupukan tanaman Zodia. Untuk memupuk zodia yang baik digunakan pupuk kompos atau pupuk kandang untuk merangsang akar-akar zodia. Jangan lupa untuk memberi pupuk pada zodia dua minggu sekali.<br />  - Jika tanaman zodia ini sudah cukup besar, anda dapat memindahkan zodia ke dalam pot yang lebih besar. Atau, jika anda memiliki halaman yang cukup luas, akan jauh lebih baik jika zodia dapat langsung ditanam tanpa pot.<br />   - Saat sudah cukup berumur, sekitar enam bulan, frekuensi penyiraman dapat harus ditambah. Semakin besar tanaman akan semakin banyak pula unsur air yang dibutuhkan.<br /><br /><br /><br />

Usir Nyamuk Dengan Tanaman Zodia

TANAMAN PENGUSIR NYAMUK -- Mungkin popularitas tanaman Zodia masih kalah terkenal dengan Lavender. Namun Keampuhan tanaman Zodia tidak kala...

+ Baca selengkapnya »

Seputar Tanaman Bunga Lotus

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGbDl2C647AqBrL_MiNwJs7zxdkhVVD4eQ5wcV-ozbKSjwIhJQabhNlIvriOmdw7P4z-bi7_KlCESsQmeiWLBaRfBlnlvPZ8RELWbFiJ2hBVruKit5O9F3TEz-0w2A11JHjlsEmO0rV9U/s1600/bunga-lotus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGbDl2C647AqBrL_MiNwJs7zxdkhVVD4eQ5wcV-ozbKSjwIhJQabhNlIvriOmdw7P4z-bi7_KlCESsQmeiWLBaRfBlnlvPZ8RELWbFiJ2hBVruKit5O9F3TEz-0w2A11JHjlsEmO0rV9U/s320/bunga-lotus.jpg" width="320" /></a></div><b>TANAMAN BUNGA LOTUS</b> -- Salah satu jenis tanaman air ini biasa dianggap orang sama dengan bunga teratai air. Namun Antara tanaman Lotus dan Teratai ternyata memiliki perbedaan. Jika anda perhatikan kedua tanaman hias air tersebut akan jelas bedanya. Tangkai pada tanaman bunga lotus  menjuntai dengan ukuran tinggi lebih dari pada bunga teratai. Selain itu tangkau dari Bunga Lotus lebih kuat dibandingkan tangkai bunga teratai. Jika diamati pada bagian daun , pada daun  bunga teratai tergolong anti air atau waterproof, sedangkan lotus daunnya tidak tergolong waterproof. Nah meski keduanya sama-sama memiliki keindahan yang eksotik, tetap saja berbeda.<br /><a name='more'></a><br />Tanaman Lotus atau yang biasa dikenal dengan Bunga Seroja ini selain memiliki keindahan pada bagian daun maupun bunganya ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Manfaat bunga lotus atau seroja ini diyakini memiliki manfaat sebagai bahan antioksidan, sebagai agen Hepatoprotection, Obat anti diabetes, sebagai agen   Immunomodulation hingga membantu mencegah obesitas. Nah selain menanam Bunga Lotus sebagai hiasan kita juga bisa memanfaatkannya untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut.<br /><br />Dari segi jenis bunga Lotus atau bunga seroja inio terdapat  beberapa jenis . Akan tetapi yang paling sering kita lihat dan paling umum yang ditanam yakni bunga lotus pink dan bunga lotus putih. Bagian dari  bunga lotus pada umumnya terdiri dari selapis kelopak bunga, namun ada juga  jenis lotus dengan kelopak bunga jamak.Dan seperti tanaman bunga lainnya, bunga lotus juga memiliki putik bunga serta benang sari untuk penyerbukan untuk menghasilkan buah lotus, bahkan baik biji dan batang lotus dapat konsumsi.<br /><br /><h3>Cara Merawat Bunga Lotus</h3>Tanaman Bunga Lotus merupakan tanaman air yang menyukai media berlumpur yang tergenang oleh air. Selain itu karakter lain dari tanaman bunga lotus ini adalah menyukai sinar matahari langsung sepanjang hari.  Karena itu dalam menanam dan merawat tanaman bunga lotus, hal penting yang harus diperhatikan adalah masalah penempatannya. Sediakan pula pot atau media yang berlumpur.<br /><br />Untuk  media tanam yang dipakai adalah  campuran dari  pasir, tanah dan pupuk kompos yang sudah jadi dengan perbandingan komposisinya adalah 1:1:1.  Penanaman Bunga Lotus bisa ditanam dari biji atau mengampil rimpang dari Tanaman Lotus tersebut. <br /><br />Setelah penanaman bibit bunga lotus dilakukan, langkah selanjutnya adalah perawatan bunga lotus. Perawatan dilakukan dengan pemupukan secara berkala. Pemupukan dapat dilakukan melalui daun dengan disemprotkan atau melalui penambahan pupuk cair pada media tanam bunga lotus.<br /><br />Perawatan lain dari Bunga Lotus ini adalah proses pemangkasan batang dan daun. Caranya adalah dengan menyingkirkan daun-daunnya yang sudah mulai layu dan mati. Dengan pemangkasan daun Lotus ini akan membuat lotus tetap terlihat cantik bahkan jika ia belum berbunga.<br /><br />Untuk lebih mengoptimalkan pertumbuhan dari tanaman bunga lotus ini, selalu diperhatikan kondisi akar pada media tanam. Jika sudah cukup penuh maka perlu dilakukan repotting atau penggantian media dan pot. Akar-akar yang sudah tua dan mati dibuang dan sisakan yang masih bagus. Dengan proses repotting ini anda bisa mendapatkan rimpang yang bisa ditanam sebagai bibit untuk ditanam di pot lain atau tempat lain.<br /><br />Karena tanaman Lotus ini ditanamn di media yang mengandung air, agar media tidak digunakan sebagai sarang jentik nyamuk, taruh ikan-ikan kecil di media tersebut. Ikan yang bisa dipelihara bersama bunga Lotus adalah Cupang, ikan Molly atau bisa juga ikan pedang. Cara lain bisa memberikan larutan abate secara periodik pada media tanaman lotus.<br /><br /><br /><br />

Seputar Tanaman Bunga Lotus

TANAMAN BUNGA LOTUS -- Salah satu jenis tanaman air ini biasa dianggap orang sama dengan bunga teratai air. Namun Antara tanaman Lotus dan ...

+ Baca selengkapnya »

Yuk Membuat Sendiri Nutrisi Untuk Hidroponik

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbcI5HxGSpxIMTv5HdNtt4SxxcYTqF6MigLrvR3wGZ4D20Ko9_TsQ-8vqk-GwhgucYnCgTmPAHahallZ_WM81M-VNCU0QqRN-faBs7Re-1O7x8b6xFmMiYCE6eGoJR8YEnlS5w-ENWZVM/s1600/nutrisi-hidroponik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbcI5HxGSpxIMTv5HdNtt4SxxcYTqF6MigLrvR3wGZ4D20Ko9_TsQ-8vqk-GwhgucYnCgTmPAHahallZ_WM81M-VNCU0QqRN-faBs7Re-1O7x8b6xFmMiYCE6eGoJR8YEnlS5w-ENWZVM/s1600/nutrisi-hidroponik.jpg" /></a></div><b>MEMBUAT SENDIRI NUTRISI HIDROPONIK </b>-- Tanaman hidroponik mendapat asupan makanan atau nutrisi dari zat yang ditambahkan pada media tumbuhnya. Berbeda dengan cara bertanam tanaman secara konvensional dengan tanah, aplikasi pupuk tanamanpun sedikit berbeda. Namun intinya sama yaitu memastikan tanaman hidroponik cukup mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Ada berbagai jenis pupuk yang bisa diberikan untuk memenuhi nutrisi tanaman hidroponik. Ada jenis pupuk kimia dan juga ada jenis pupuk organik. Pupuk kimia tentunya terbuat dari bahan-bahan kimia yang biasanya diracik dari pabrik. Pupuk organik untuk hidroponik bisa diracik sendiri dengan bahan-bahan di sekitar kita.<br /><a name='more'></a><br />Kita bisa meracik sendiri pupuk organik untuk tanaman hidroponik, namun yang penting diperhatikan adalah takaran yang tepat, sehingga sesuai dengan kebutuhan tanaman hidroponik. Tanaman sendiri memerlukan berbagai jenis unsur hara atau nutrisi yang diperoleh tanaman baik dari tanah/media tanam dan udara. Nah dalam kasus tanaman hidroponik nutrisi ini ditambahkan pada media tumbuh.<br /><br />Nah untuk <b>membuat pupuk organik dari bahan-bahan alami</b> ini bisa disiapkan beberapa bahan sebagai berikut :<br /><ul><li>300 kg kotoran kambing</li><li>500 kg jerami</li><li>100 kg arang sekam</li><li>100 kg dedak/ bekatul</li><li>300 gr belerang</li><li>17 kg daun lamtoro/ kacang-kacangan</li><li>6 kg daun sirsak</li><li> 2,5 kg tetes tebu</li><li>1 lt Em4/ mikroorganisme</li><li> Air bersih secukupnya</li></ul><br />Untuk ukurannya mungkin bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau jumlah pupuk organik hidroponik yang akan dibuat. Jika terlalu banyak dengan kondisi anda, bisa dikurangi dengan formulasi yang disesuaikan.<br /><br />Selain bahan-bahan tersebut diperlukan peralatan untuk <b>membuat nutrisi organik hidroponik</b> yaitu :<br /><ul><li>Wadah untuk menampung, bisa terpal, bak air, dan lain sebagainya</li><li>Aerator , seperti yang biasa dipakai di aquarium, dengan kapasitas 45 liter /menit</li></ul><br /><h3>Langkah Membuat Pupuk Organik Untuk Hidroponik</h3>Nah setelah semua bahan dan peralatan membuat nutrisi organik hidroponik siap, langkah selanjutnya adalah membuat nutrisi organik untuk hidroponik. Berikut <b>langkah-langkah membuat pupuk organik hidroponik :</b><br /><ul><li>Cincang daun lamtoro dan daun sirsak</li><li>Masukkan semua bahan ke dalam water turen atau terpal yang sudah dibentuk bak</li><li>Masukkan air bersih hingga kondisi macak-macak</li><li>Beri udara dengan aerator hingga terjadi fermentasi aerob</li><li>Biarkan selama 30 hari</li><li> Ambil airnya dengan cara di saring</li></ul><br /><h3>Cara Aplikasi Nutrisi Organik Untuk Tanaman Hidroponik</h3>Setelah semua langkah dilakukan , langkah selanjutnya adalah mengaplikasikan pupuk atau nutrisi organik pada tanaman hidroponik. Langkah pemberian nutrisi organik pada tanaman hidroponik adalah sebagai berikut :<br /><ul><li>Ambil larutan bagian atas yang tidak ada endapannya.</li><li>Cairan hasil fermentasi di encerkan dengan perbandingan 1 : 10 (10 bagian air dan 1 bagian poc)</li><li>Gunakan larutan ini untuk penyiraman atau nutrisi hidroponik.</li><li>Bisa juga digunakan untuk penyemprotkan tanaman.</li><li>Gunakan ampasnya untuk pupuk organik padat (media tanam dalam pot)</li></ul><br />Nah itu tadi adalah beberapa langkah membuat nutrisi atau pupuk organik untuk tanaman hidroponik.

Yuk Membuat Sendiri Nutrisi Untuk Hidroponik

MEMBUAT SENDIRI NUTRISI HIDROPONIK -- Tanaman hidroponik mendapat asupan makanan atau nutrisi dari zat yang ditambahkan pada media tumbuhnya...

+ Baca selengkapnya »

Cara Merawat Pepaya California Berbuah Lebat.

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br /><h2 style="text-align: left;">Melihat tanaman <a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" rel="nofollow" target="_blank">pepaya california</a> bisa berbuah sangat lebat tentu akan sangat menggembirakan. Apalagi jika tanaman ini dibudidayakan. Merawat bibit pepaya california, adalah kunci penting dalam budidaya pepaya california. Harga pepaya california yang cukup menggiurkan juga menjadi penyebab seorang petani pepaya california senang. Baiklah mari kita bahas satu persatu tentang cara merawat pepaya california.</h2><a name='more'></a>Sebagai petani, keuletan dan kerja keras haruslah dimiliki. Petani adalah profesi yang paling tenang dalam kehidupannya. Karena rata -rata petani dikarunia badan yang sehat karena rajin bergerak, makanan yang cukup karena bisa di dapat dari kebun dan sawah. Hatinya tenang karena pemikiran yang sederhana. Untuk itulah petani pepaya california juga harus memahami hal itu. Bacalah petunjuk teknis penanaman pepaya california dalam tautan berikut ini.<br /><a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" rel="nofollow" target="_blank">budidaya pepaya california</a><br />Jika anda sudah membaca tentang budidaya pepaya california tentu akan ada sedikit gambaran tentang budidaya pepaya california. Sekarang adalah trik atau <a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/10/cara-merawat-pepaya-california.html" target="_blank">cara merawat pepaya california agar berbuah lebat</a>. Beberaoa kunci penting agar pepaya california anda bisa berbuah lebat adalah bibit, persiapan lahan, perawatan pepaya california.<br />Pemilihan bibit pepaya california dimulai dari biji pepaya california yang berbentuk lonjong lebih kecil dari biji pepaya bangkok. Di samping itu warna daun pepaya california dan bukan pun memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Selain itu di bagian belakang terdapat seperti antena atau kucir kuda yang menjulang pada daun pepaya california.<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="height: 179px; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center; width: 193px;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img alt="daun pepaya california" border="0" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBp55P6AjSXev9QVFG1oBiLarhq3G4z_hekbqhErDw3NNfc4AXYVLUY9SreOjC0VbryWhdilqU0XSShI24Ocl9EQAperayXlV6dQ-AwnWWy-1edltH5bWFdsYEx9M05K4ZRDqYYYB85Jc/s320/daun-pepaya.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" title="Cara Merawat pepaya california" width="320" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">daun pepaya california</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Setelah 3 bulan pepaya california sudah mulai berbunnga. Dari jenis bunganya nanti bisa dibedakan menjadi pepaya jantan, betina dan hermaprodit (jantan dan betina jadi satu). Pepaya yang akan di pilih adalah benih pepaya yang hermaprodit atau jantan dan betina jadi satu. jika mendapati benih pepaya california jantan maka petani harus sigap menyulam tanaman. Begitu juga jika menemukan pepaya california betina juga harus langsung disulam. Untuk cara membedakannya sudah saya paparkan dalam posting sebelumnya di atas.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Untuk satu batang tanaman yang dirawat dengan baik bisa mencapai 30-50 buah perbatang. Sebaiknya dilakukan penjarangan agar hasil bisa tercapai maksimal. Hal ini dimaksudkan agar tercapai buah berkualitas ekspor atau memiliki nilai jual tinggi.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Ciri buah pepaya california yang sudah matang adalah timbul semburat kekuningan. warna daging merah cerah dan jika dipotong lubang tengah pepaya california berbentuk seperti bintang. Rasanya manis, tergantung pupuk dan perawatan yang diberikan. Agar memiliki rasa manis yang istimewa gunakanlah pupuk organik yang cukup. (sudah saya bahas dalam posting sebelumnya). Buah pepaya california bisa bertahan 5 hari setelah dipanen.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Jarak tanam sangat mempengaruhi tingkat kelebatan pepaya california. Walaupun sama sama lebat, tetapi jika jarak tanam kurang maka hasilnya buah pepaya california akan lebih kecil dan tidak manis. Pastikan tanaman pepaya california memiliiki jarak tanaman yang ideal yaitu 2x2m. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Perawatan terakhir adalah penggemburan dan irigasi pepaya california harus diperhatikan. Karena penggemburan dan pengairan sangat mempengaruhi hasil buah yang akan dihasilkan. Setiap hari harus ditengok agar kita tahu perkembangan kebun pepaya california kita. Dilihat jangan sampai ada kutu putih tanpa anda atasi atau terlambat dalam mengatasinya sehingga berakibat fatal.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Simpulan </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Inti dari pepaya california yang bisa berbuah lebat adalah </div><ol style="text-align: left;"><li>Pemilihan bibit yang tepat (bibit hermaprodit)</li><li>Perhatikan jarak tanam</li><li>Perhatikan pengairan dan perawatan</li><li>Penanganan hama secara cepat sebelum menyebar.</li></ol>Itulah beberapa cara agar pepaya california anda bisa berbuah lebat. Tolong dukung kami dengan cara klik suka pada halaman dan bagikan postingan ini dengan klik IKon media sosiaL yANg ada di bwah ini dalam beranda anda agar banyak teman dan saudara bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat ini. <br /><br /></div>

Cara Merawat Pepaya California Berbuah Lebat.

Melihat tanaman pepaya california bisa berbuah sangat lebat tentu akan sangat menggembirakan. Apalagi jika tanaman ini dibudidayakan. Meraw...

+ Baca selengkapnya »

Cara Menanam Tomat

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /><div class="content-post-body-ads1"> </div><br /><h2 style="text-align: left;">Tomat (<em>Lycopersicon esculentum L.</em>) merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan, suhu yang cocok untuk tanaman tomat adalah 20-27'C sehingga sangat cocok untuk ditanam di Indonesia. <a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/10/cara-menanam-tomat.html" target="_blank">Cara menanam tomat</a> biasa dilakukan dengan mudah di kebun, pot atau polibag. Banyak sekali varietas tomat yang cocok untuk dataran tinggi atau dataran rendah. Pemilihan jenis tomat sesuai dengan lokasi sangat menentukan kualitas tomat yang nantinya akan anda petik.</h2><br /><a name='more'></a><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img alt="Budidaya Tomat " border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4WlEglmhjVWan3rhENOlh9tIqPY7SoD4CvjvX-KUcLSwPMBT_t1CoyUBPVJ2QqJYsTPMqeZDoHnxpFBLKYP-3zZZDrgxNRCOGPnBuS1YOuMnrU6He7_18HGiMyMsd07Q7pO79JhMPP5A/s400/tomat3.jpg" title="Cara Menanam Tomat" width="400" /></div><h3 style="text-align: left;">Karakteristik tomat</h3>Tomat termasuk jenis sayuran yang mirip dengan buah. Karena memiliki struktur seperti buah, banyak orang yang keliru menganggap tomat adalah buah. Penanaman tomat memerlukan ketinggian antara 0-1500 mdpl, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan tomat akan suhu yang cocok yaitu 20-27'C.<br />Tanah yang diperlukan juga haruslah tanah yang gembur dan subur. Tinggi pohon tomat bisa mencapai 3 meter, tetapi jika dibudidayakan dan dirawat dengan baik, tinggi pohon tomat biasanya hanya sekitar 2 meter ditopang dengan ajir.<br />Tomat biasa dikembangkan dengan cara hidroponik, penanaman dalam pot atau polibag ataupun vertikultur.<br /><h3 style="text-align: left;">Pemilihan Jenis Tomat</h3>Terdapat empat golongan tomat yang banyak beredar di pasaran yakni,<br /><ol style="text-align: left;"><li>Tomat buah atau tomat granola, bentuknya bulat dengan pangkal mendatar </li><li>Tomat gondol, bentuknya lonjong biasa digunakan sebagai bahan baku saus, </li><li>Tomat sayur, teskturnya keras rasanya sedikit kecut, </li><li>Tomat cherry, bentuknya kecil rasanya manis kecut.</li></ol>Pemilihan benih tomat sebaiknya dari sumber terpercaya dalam toko pertanian. Baca label sebelum membeli benih. Banyak benih yang ditawarkan di toko pertanian pilihlah yang cocok dengan kondisi lingkungan anda akan menanam tomat.<br /><h3 style="text-align: left;">Memilih benih tomat</h3>Untuk membuat benih tomat sendiri, pilihlah tomat dengan bentuk paling sempurna menurut anda. Dengan buah yang paling besar, biarkan matang di pohonnya. Setelah cukup matang anda kupas dan buang lendirnya jika sulit anda bisa langsung merendamnya dalam air. Pilihlah biji yang tenggelam saja. Setelah itu jemur biji tomat dan keringkan. Pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan jamur dan bibit penyakit.<br /><h3 style="text-align: left;">Penyemaian Bibit Tomat</h3>Penyemaian bibit semua tanaman untuk budidaya adalah hal paling penting, karena pada masa penyemaian dan penanaman bibit tomat. Tempat penyemaian tomat bisa menggunakan polibag, maupun bedengan, tetapi tentu saja lebih ekonomis menggunakan bedengan.<br />Bibit tomat tidak boleh dipindahkan dari tempat persemaian sebelum berusia 30-45 hari.<br />Membuat bedengan untuk persemaian tomat sangat mudah yaitu, buatlah baris di bedengan dengan jarak antar baris adalah 5cm dan kedalaman sekitar 1-2 cm. Setelah itu tabur biji dalam barisan tetapi jangan ditumpuk dengan jarak sekitar 2-5 cm.<br />Pemindahan bisa dengan dicabut langsung dengan syarat tanah disiram terlebih dulu supaya lunak. Perlu diperhatikan jangan sampai akar dari benih tomat banyak yang terputus karena akan membuat tanaman menjadi stress. Atau anda juga menggunakan metode lain yaitu dengan cara mengambil benih tomat beserta tanah di sampingnya. Hal ini akan lebih membuat benih tomat mudah beradaptasi.<br /><h3 style="text-align: left;">Menyiapkan lahan penanaman tomat</h3>Buatlah bedengan dengan besar 1 m dan ketinggian 30 cm dengan jarak antar bedengan adalah 30-40 cm. Persiapan lahan dengan memberi pupuk kompos dilakukan sebelum bedengan dibuat. Setelah bedengan sudah sesuai dengan ukuran maka diamkan selama 1 minggu.<br />Kunci sukses dalam penanaman tomat adalah perawatan tanaman meliputi kesuburan tanah. Kesuburan tanah yang dimaksud adalah jangan sampai menggunakan pupuk kimia untuk menjaga kegemburan tanah. <br />Setelah bedengan sudah rapi dibuat, tutup dengan mulsa plastik. Mulsa plastik dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah. Selain itu penggunaan mulsa plastik juga untuk mencegah gulma yang tumbuh dan menjaga agat tomat tidak menyentuh tanah.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img alt="Cara Membuat Bedengan Tomat" border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbHcvxvvsOBy4Aa13TX4VF3cwmaHPm1cIoGnGR2D0XJLXEaK8CDG9XWToi3aCig5EVkr0enOwwLwKSJWmvcGLYD_GYd9K56rY1X19clvmyyDPPnArIn-0VisPAD2j1j1415n3cO1QXF7s/s400/images.jpg" title="Cara Menanam Tomat" width="400" /></div><br /><h3 style="text-align: left;">Penanaman Benih Tomat</h3>Buatlah lubang pada mulsa dengan ukuran lubang 5-7cm. Buatlah dua lajur antar lubang tanam dengan jarak lajur 70-80cm dan jarak tanam antar lubang adalah 40-50cm. dengan kedalaman lubang 5-7cm juga.<br /><h3 style="text-align: left;">Perawatan Tanaman Tomat</h3><ol style="text-align: left;"><li>Penyulaman benih yang tidak berkembang</li><li>Pemupukan berkala untuk menjaga kesuburan (gunakan <a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/08/cara-membuat-pupuk-organik-cair.html" rel="nofollow" target="_blank">pupuk organik cair.</a>)</li><li>Penyiangan gulma</li><li>Pemangkasan batang yang belum dikehendaki. (Sampai tomat bisa keluar 5-7 dompol).</li><li>Pemasangan Sangga atau lenjeran bambu untuk menopang pertumbuhan tanaman tomat.<br />Caranya yaitu tancapkan bambu 1-1.5 meter untuk menopang batang tomat dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat.</li><li>Pengendalian hama dengan pestisida organik. (silahkan cari di situs ini, melalui menu cari di pojok kanan atas).</li></ol><h3 style="text-align: left;">Pemanenan Tomat</h3>Pemanenan tomat bisa dilakukan jika buah tomat sudah menghijau kekuningan. Bagian tepi daun menguning dan batangnya sudah mengering. Pemanenan dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Ketika matahari sudah terik hentikan pemenanenan untuk menjaga kualitas tomat yang dipetik.<br />Rata - rata produksi tomat di Indonesia adalah 15 ton/ha tergantung varietas yang dipilih. Untuk beberapa varietas tertentu bisa mencapai 20-25 ton/ha jika perawatannya terjaga.<br /><br />Demikian artikel tentang budidaya tomat dan <a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/10/cara-menanam-tomat.html" rel="nofollow" target="_blank">cara menanam tomat </a>semoga bermanfaat. Jangan lupa klik bagIKan pada tomboL mediA sosial aNda. Dengan demikian maka teman dan saudara anda akan bisa mengetahui. Salam sukses petani Indonesia.</div>

Cara Menanam Tomat

Tomat ( Lycopersicon esculentum L. ) merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan Selatan, suhu yang cocok untuk tanaman tomat a...

+ Baca selengkapnya »

Penyakit Pepaya California dan cara mengatasinya

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div><h2 style="text-align: left;">Semua usaha pasti mengalami kendala begitu juga dengan <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" rel="nofollow" target="_blank">pepaya california</a>, juga memiliki penyakit. Butuh pengalaman dan ketekunan untuk menjadi seorang petani pepaya california. Penanganan hama dan penyakit pepaya california haruslah dilakukan dengan tepat. Karena tanaman pepaya juga merupakan tanaman yang manja. Kurang air maka tidak baik, kelebihan air bisa mati itulah kenapa disebut manis manja pepaya california.<a name='more'></a></h2><h3 style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/10/penyakit-pepaya-california.html" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Kutu Putih Pepaya" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8S1Bt1guJMnHspcGQTjT-AcmffYmA-nMGOaa-IqIiJZd_-WQnQ9PdqeFp2fb6rUNS_lcpo7jtPL17R00PdhLvxAT_7Z2XfVRx5NeYhU70wxnjUoOby6DCV3vA6HytyWPpxZ1XkediST8/s320/papaya-mealybug.jpg" title="Penyakit pepaya california" width="320" /></a></div>Beberapa macam penyakit pepaya california dan cara mengatasinya. Di samping itu nanti juga akan saya berikan langkah pencegahannya.</h3><ol style="text-align: left;"><li><b>Kutu Putih</b> <br />Kutu ini menempel pada daun dan batang pepaya california, perkembangbiakan kutu ini sangat cepat sehingga perlu penanganan yang sigap. Berikut ini adalah tanda tanda tanaman california yang terkena kutu putihJika menyerang batang maka batang akan menghitam dan jika menyerang bagian daun maka pertumbuhan akan terhambat sehingga tampak kerdil. Kutu putih perlu penanganan yang cepat agar tidak merebak, karena jika serangan menjadi maka bisa berakibat buah busuk yang berarti gagal panen.Dari satu kutu putih yang dibiarkan dalam satu minggu bisa menutupi satu daun.<br />Cara mengatasi :<br />Semprot terlebih dahulu dengan air detergen. Air detergen ini berfungsi untuk menghilangkan lilin pada kutu, setelah penyemprotan dengan detergen dan lilin pada kutu menghilang barulah disemprot dengan pestisida. Bisa memakai<a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pestisida-organik.html" rel="nofollow" target="_blank"> pestisida alami </a>ataupun pestisida yang didapatkan di toko pertanian. Tapi sebaiknya memakai pestisida alami. <br />Untuk pestisida non alami seperti Cruracon, Bestox, Akothion, Imidor, Abuki, Marshal 200 EC, Natucide 100 EC bisa dipakai.</li><li><b>Kutu Batang (Pseudaulacapsis Papaya)</b>Berbeda dengan kutu putih ada kutu batang, Ciri-ciri kutu batang ini adalah bentuk tubuhnya pipih memiliki diameter 2 - 2,5 mm, berwarna abu-abu dan membentuk sisik.<br />Ciri pohon pepaya yang terkena serangan kutu batang adalah pohon seperti terkena lilin dan pertumbuhan menjadi sangat tidak segar.<br />Pengobatan bsa disemprot atau diolesi dengan supracide pada batang. Bisa juga digunakan pestisida alami.</li><li><b>Nematoda (menyerang akar)</b><br />Nematoda pada akar pepaya california bisa menyebabkan bengkak. Nematoda ini adalah sejenis cacing yang menyerang akar pepaya. Ukurang cacing ini kecil hanya 0,25mm sampai 6mm<br />Ciri ciri tanaman pepaya yang terserang nematoda adalah akar membengkak dan puru. Di samping itu tanaman pepaya terlihat kekeringan seperti tidak dipupuk.<br />Penanggulangan bisa dengan memberi nematisida alami. Silahkan baca pada cara membuat pestisida organik di situs ini.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img alt="Bercak buah" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPfiWlgNHQO-nTnMBSz6kKpgNJHLlsDvokvElMAf8tq2Rrw01rsG-9NUf08k52Ewo43fJ68KXGxQHdAGR2zR-pq7E8dzVvzirBaIBUCcIRAiYh_hEU0WizRYF-YTbDShWVsSzu3Jlgvug/s320/cacat-buah-2.jpg" title="Penyakit pepaya california" width="320" /></div></li><li><b>Bercak Buah</b><br />Hama dewasa ini berwarna kuning, hijau, cokelat berukuran sekitar 15 mm,  hama ini menyerang batang bagian bawah, bagian bawah daun, dan bagian tanaman dibawah buah.        Telur hama bercak buah berukuran 1,7 mm umumnya telur diletakkan di daun, buah atau bunga. Hama ini akan menyebabkan batang daun menjadi seperti mengecil dan tanaman akan mengerdil.<br />Jika menyerang bibit, hama ini bisa mengakibatkan kematian bibit. Jika menyerang buah maka akan terdapat buah yang menghitam dan cekung.<br />Langkah pencegahan.<br />Jaga kebersihan tanaman dan sekitarnya dari gulma.<br />Bercak buah bisa diatasi dengan melestarikan musuh alami sehingga pemakaian pestisida bisa menyebabkan musuh alami bercak buah mati. </li><li><b>Ulat Jengkal Pepaya</b><br />Ulat ini biasanya terdapat pada pangkal batang dan sekitar buah. Ciri ciri keberadaan ulat ini adalah adanya seperti terdapat bekas luka pada batang. Bekas luka inilah yang mengakibatkan cendawan menyerang.<br />Penangkalan ulat jengkal pepaya adalah dengan membiarkan musuh alami ulat jengkal pepaya ini tetap hidup yaitu Serangga. <br />Atau bisa juga anda menggunakan pestisida alami untuk menjaga terjaganya biota pepaya california.</li></ol><h3 style="text-align: left;"><strong> CARA PENCEGAHAN SERANGAN CENDAWAN</strong></h3><strong></strong>Untuk langkah pencegahan terhadap serangan cendawan pastikan anda sudah membaca tentang pepaya california dalam postingan sebelumnya. Gunakanlah benih berkualitas dan beli dari sumber terpercaya.<br />Berikut ini adalah tips sukses menanam tanaman pepaya california.<br /><ol style="text-align: left;"><li>Celupkan biji pepaya kedalam larutan kunyit putih dengan cara larutkan 1 gram tepung kunyit kedalam satu liter air. Sebelum dijadikan benih.</li><li>Cara lain dengan agens hayati untuk membantu menekan pantogen diantaranya Plant Growth Promoting Rhizabacteria (PGPR). jangan lakukan dua duanya sekaligus dalam satu benih pepaya.</li><li>Pemupukan yang berimbang, pupuk yang berimbang membantu  meningkatkan daya tahan tenaman terhadap serangan hama dan  penyakit.</li><li> Pemotongan tanaman yang terserang saat udara cerah dan tidak berangin, lalu buang dan kubur dalam lubang pembuangan.</li><li>Jangan gunakan pupuk nitrogen (N) terlalu tinggi, misalnya urea,  Za ataupun pupuk daun dengan kandungan N yang tinggi.  Cukupi kandungan pupuk P dan K.</li><li>Penyiangan/sanitasi gulma atau rumput-rumputan agar   kelembaban berkurang dan tanaman semakin sehat.</li><li>Cegah stres pada tanaman akibat pemeliharaan yang tidak  optimal, stres tersebut membuka peluang masuknya cendawan ke jaringan tanaman. </li><li>Melakukan aplikasi fungisida terutama yang berbahan aktif  Azoxystrobin, Benomyl, Chlorothalonil, Mancozed, Thiabendazol. Tembaga Oksikhlorida, Methyltiofanat, Carbendazim dan   Perkhloraz, penyemprotan dilakukan terutama pada waktu curah hujan tinggi frekwensi  penyemprotan lebih tinggi daripada musim kemarau, juga dapat menggunakan fungisida organik seperti Fungidor 50 EC</li></ol>Demikian postingan tentang <a href="http://www.petaniberas.blogspot.com/2015/10/penyakit-pepaya-california.html" target="_blank">penyakit pepaya california</a> semoga bermanfaat dan membantu. Jangan lupa dukung kami dengan klik like pada halaman kami atau klik bagIKan pada tomboL mediA sosial berikut iNi. Karena dengan share maka semakin banyak teman atau saudara anda yang membaca dan tahu.</div></div>

Penyakit Pepaya California dan cara mengatasinya

Semua usaha pasti mengalami kendala begitu juga dengan pepaya california , juga memiliki penyakit. Butuh pengalaman dan ketekunan untuk menj...

+ Baca selengkapnya »

Jenis Tanaman Hias Tahan Panas

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUm9qNs2HDcOFBQYJ32QXMK5iI51avHcgrQI3S33g8b1r_aNIg3Yc38OTBWcDx-u3t5UxNVZrzRNQX7dBCIwiwLb2xHNM7hl-S24X3m78bJvqVAgEDfQb4FtJZJpomSQYWIBpluBYcS0o/s1600/adenium.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="adenium-tanaman-tahan-panas" border="0" height="315" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUm9qNs2HDcOFBQYJ32QXMK5iI51avHcgrQI3S33g8b1r_aNIg3Yc38OTBWcDx-u3t5UxNVZrzRNQX7dBCIwiwLb2xHNM7hl-S24X3m78bJvqVAgEDfQb4FtJZJpomSQYWIBpluBYcS0o/s320/adenium.jpg" title="adenium-tanaman-tahan-panas" width="320" /></a></div><b>TANAMAN HIAS TAHAN PANAS</b> -- Seringkali kita mengiginkan taman yang indah dan segar dengan aneka ragam tanaman hias di dalamnya. Namun terkendala kesempatan yang terbatas untuk menyempatkan diri menyiram tanaman-tanaman tersebut. Terlebih lagi jika kita tinggal di daerah-daerah panas atau kota-kota besar. Nah sebenarnya kita bisa mensiasatinya dengan menanam Tanaman Hias yang tahan panas. Sehingga meski lingkungan kita panas kita bisa mendapatkan taman yang rindang dan tetap subur. Selain itu dengan pemilihan tanaman hias Tahan panas ini, kita tidak perlu khawatir tanaman mati karena kita lupa atau tidak sempat menyiramnya.<br /><a name='more'></a><br />Ada beberapa jenis tanaman hias yang memang memerlukan sedikit air sehigga tanaman hias tersebut tahan pada cuaca yang panas. Tanaman hias jenis ini biasanya memang di habitat asalnya hidup dalam cuaca yang panas bahkan minim air. Sehingga dengan menanam tanaman hias yang tahan panas ini tidak perlu khawatir, mereka akan mati.<br /><br /><h3>Ciri Tanaman Hias Yang Tahan Panas</h3>Untuk mengetahui tanaman hias yang tahan panas anda bisa menanyakannya pada penjual tanaman hias atau ahli taman. Namun jika anda tidak mau repot bertanya dan ingin mengetahui sendiri jenis tanaman hias mana saja yang tahan panas, anda perlu mengetahui ciri-cirinya. Berikut ini adalah ciri tanaman hias yang tahan panas :<br /><b>  1. Tanaman Hias Tahan Panas memiliki Daun Yang Tebal.</b><br />Pada umumnya tanaman hias yang tahan panas memiliki ketebalan daun yang lebih dibandingkan yang tidak tahan  panas.  Semakin tebal daunnya, maka kemampuan tanaman ini untuk menahan panas matahari adalah sangat baik seperti adenium atau eforbia.<br /><br /><b>  2.  Memiliki Permukaan daun yang Mengkilat dan licin.</b><br />Untuk mengetahui tanaman hias yang tahan panas, rabalah permukaan daun nya, Jika terdapat semacam lapisan yang membuat permukaan daun terlihat mengkilap dan terasa licin, berarti tanaman hias ini tahan terhadap panas.<br /><br /><b>   3.  Tanaman Hias Yang Memikiki Bulu dan duri.</b> <br />Tanaman yang berbuku dabn berduri biasanya memiliki karakter tahan panas. Biasanya terdapat bulu-bulu halus ataupun duri pada batang dan tangkai bunga. Kegunaannya adalah untuk mengurangi penguapan berlebihan yang terjadi di dalam tanaman tersebut.<br /><br /><b>   4. Memiliki ukuran bunga yang kecil.</b><br /> Apabila ukuran bunga tanaman hias ini relatif kecil dan mempunyai mahkota bunga yang tebal, maka tanaman hias ini bisa dikelompokkan sebagai tanaman hias tahan panas.<br /><br /><h3>Beberapa Contoh Tanaman Hias Tahan Panas</h3>Jika anda sudah mencoba mengetahui ciri-ciri tanaman hias tahan panas, namun masih bingung juga. Berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh tanaman hias yang tahan panas.<br />1. Pohon Palem<br /><br />2. Tanaman Kaktus<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRYANRf5mezxLxemf8m1FigGIIegoGrTPhuOsdeKZMoVhaXxYUG6vj_3b37zY9UJoKcl-t5hoQmqQDow67eTgIaD9yqRmdAFlLlXW-ZXWTnDpoCuMgpd-q_L1vpcK1X8j1Fcgj12NFMzY/s1600/ball-cactus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRYANRf5mezxLxemf8m1FigGIIegoGrTPhuOsdeKZMoVhaXxYUG6vj_3b37zY9UJoKcl-t5hoQmqQDow67eTgIaD9yqRmdAFlLlXW-ZXWTnDpoCuMgpd-q_L1vpcK1X8j1Fcgj12NFMzY/s1600/ball-cactus.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanaman Kaktus</td></tr></tbody></table><br />3. Tanaman Lidah Mertua<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihw9tK3kCJBGZy9fK7WdcWrfUc3ANKy51xHFpqUl5_Dvjg13cvzXvPS6PNLHvHI4rZFxJun_7Wk9XeVIz_LFETR6zhObp1nbPjI_E5Lg_tihVnFy3PlMTPx7iEPcWD60_6yul0NZ75jTQ/s1600/Lidah+Mertua.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihw9tK3kCJBGZy9fK7WdcWrfUc3ANKy51xHFpqUl5_Dvjg13cvzXvPS6PNLHvHI4rZFxJun_7Wk9XeVIz_LFETR6zhObp1nbPjI_E5Lg_tihVnFy3PlMTPx7iEPcWD60_6yul0NZ75jTQ/s1600/Lidah+Mertua.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lidah Mertua</td></tr></tbody></table><br />4. Bougenvile<br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDNZ0yxHBnsdkG7kbaq0NR8J1B9Wjs40LIdrtzf5m4e8Teko-w9rZCzvOGeJRJjB5ozCBecDlYWL1eXqU0pK3VCRKnqpgqxejXhVMEwmcEHz3jNqxVmmPeAxszeFad4TusgAHqmG6aJ8c/s1600/bougenville.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDNZ0yxHBnsdkG7kbaq0NR8J1B9Wjs40LIdrtzf5m4e8Teko-w9rZCzvOGeJRJjB5ozCBecDlYWL1eXqU0pK3VCRKnqpgqxejXhVMEwmcEHz3jNqxVmmPeAxszeFad4TusgAHqmG6aJ8c/s320/bougenville.jpg" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bougenville, Salah Satu Tanaman Tahan Panas</td></tr></tbody></table><br />5.Lili Paris<br />6. Kamboja<br />7. Tanaman Cemara<br />8. Euphorbia<br />9.Siklok<br />10. Beringin <br />11. Adenium<br /><br />Itulah beberapa contoh tanaman hias yang tahan panas, anda bisa segera mendesain taman rumah sendiri dengan mengaplikasikan tanaman hias tahan panas tersebut. Anda bisa melihat ciri-ciri tanaman hias tahan panas pada contoh tanaman tersebut.

Jenis Tanaman Hias Tahan Panas

TANAMAN HIAS TAHAN PANAS -- Seringkali kita mengiginkan taman yang indah dan segar dengan aneka ragam tanaman hias di dalamnya. Namun terke...

+ Baca selengkapnya »

Tips Tanaman Berbuah Di Luar Musim

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoAccxqPVWXPk0I1bL33i88U2Lks0_x_qDE9VT0Y0Q1C1lXHt8AVIU84uUCTNKgtWsSXHYCSYoH2JVFkAGBkJ0GF9rOC2FyS15G1-jioQdlz-3fTuCvn6ME3VmG7TozWpWuW6WY4RI2SI/s1600/berbuah-diluar-musim.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoAccxqPVWXPk0I1bL33i88U2Lks0_x_qDE9VT0Y0Q1C1lXHt8AVIU84uUCTNKgtWsSXHYCSYoH2JVFkAGBkJ0GF9rOC2FyS15G1-jioQdlz-3fTuCvn6ME3VmG7TozWpWuW6WY4RI2SI/s200/berbuah-diluar-musim.jpg" width="200" /></a></div><b>AGAR TANAMAN BERBUAH DI LUAR MUSIM </b>--  Teknologi off-season pada buah-buahan kini semakin berkembang. Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa sebab antara lain harga komoditas buah-buahan yang lebih mahal pada saat tidak musimnya. Selain itu kebutuhan akan buah-buahan itu terus diperlukan sepanjang tahun dan tidak mengenal musim. Beberapa jenis buah-buahan musiman antara lain mangga, jeruk , kelengkeng,durian dan lain-lain. Harga buah-buahan tersebut pada saat musim sangat jatuh bahkan tidak ada harganya sehingga membuatnya berbuah sepanjang tahun adalah pilihan yang masuk akal.<br /><a name='more'></a><h3>Teknik  Konvensional Tanaman Berbuah Sepanjang Musim</h3>Untuk membuat tanaman buah bisa berbuah sepanjang tahun, ada beberapa metode tradisional yang sudah dilakukan semenjak jaman dahulu, antara lain:<br /><b>1. Teknik  Kerat </b><br />Ini dilakukan dengan mengerat pembuluh floem (kulit pohon) melingkar sepanjang ling­karan pohon sampai kelihatan pembuluh xylem (kayu pohon).<br /><b>  2. Teknik  Pruning</b> <br />Cara Pruning dilakukan dengan memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau tersisa sedikit daun.<br /><b>  3. Membuat  Pelukaan</b> :<br />Teknik Pelukaan dilakukan  dengan melukai pembuluh floem dengan benda tajam. Bentuknya bisa dengan mengerok, mencacah, mema­ku atau mengiris kulit kayu.<br />  <b> 4. Pengikatan </b><br />Mengikat erat pohon de­ngan kawat hingga transpor hasil foto­­sintesa pembuluh floem terhambat.<br />   <b>5. Stressing air </b><br />Cara ini dilakukan dengan tidak menyiram ta­naman hingga mencapai titik layu permanen, kemudian dengan tiba-tiba melakukan penggenangan per­akaran dan pangkal batang hingga jenuh air dalam waktu tertentu.<br /><br /><h3>Cara Modern Tanaman Berbuah Sepanjang Musim</h3>Cara-cara pembuahan tanaman tidak pada musimnya tersebut pada dasarnya adalah meru­bah perbandingan unsur carbon (C) dan nitrogen (N) -C/N ratio )dalam tubuh tanaman.  Namun cara tradisional ini mem­punyai kelemahan yaitu tidak  terukur.<br /><br />Apabila  aplikasinya kebetulan pas, akan  berhasil tapi kalau tidak pas maka akan  ga­gal. Dalam budidaya tanaman buah secara konvensional ter­sebut sebenarnya  tidak dire­komen­­­dasikan, karena selain tidak bisa mem­berikan kepastian, juga dapat meng­akibatkan kerusakan pohon se­ca­ra fisik dan fisiologis.<br /><br />Cara lebih modern membuat tanaman berbuah sepanjang tahun atau tidak pada musimnya adalah memberikan zat pengatur tumbuh (ZPT) atau Agro-chemical yang mengubah perbandingan kandungan C dan N seperti di atas.<br /><br />Teknik agro-chemical ini akan merubah fisiologis tanaman dengan cara meng­hambat fase pertum­buhan vegetatif de­ngan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agar muncul fase generatif -bunga dan buah.<br /><br /><h3>Syarat Agar Tanaman bisa dibuahkan di luar musim :</h3>-   Tanaman sehat, dengan ditandai percabangan merata, daun berwarna hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.<br />  -  Tanaman sudah cukup umur atau sudah pernah berbunga. Pem­bu­ngaan di bawah umur dapat meng­akibatkan terganggunya pertum­buhan vegetatif tanaman yang meng­akibatkan postur tanaman menjadi kerdil dan tidak sehat.<br />  -  Lebih utama tanaman tidak dalam fase akselerasi pertumbuhan vege­tatif yang ditandai dengan tidak adanya: pertumbuhan tunas tanaman dan daun baru (pupus).<br /><br /><h3>Bagaimana Aplikasi ZPT Agar Tanaman Berbuah Sepanjang Musim</h3><br />Di pasaran ada berbagai jenis zat pengatur tumbuh antara lain : NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), Auxin, Gibberelin, Pak­lo­butrazol dan Po­tasium Klorat (KClO3). Zat pengatur tumbuh tersebut memiliki fungsi untuk men­dorong pembungaan serem­pak pada tanaman.<br />Aplikasi dari zat pengatur tumbuh tersebut pada tanaman buah adalah dengan menyemprotkannya pada seluruh bagian tanaman, terutama  pada stomata daun. Konsentrasi penyemprotan zat pengatur tumbuh adalah 5-10 ppm.<br /><br /><h3>Perawatan Tanaman Buah Setelah Aplikasi Pengatur Tumbuh</h3>Untuk hasil maksimal dan menghindari kerusakan tanaman buah pasca aplikasi pengatur tumbuh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:<br /><b>- Tanaman harus tercukupi air</b><br />Air diperlukan untuk tranpor nutrisi (hara) dari akar hingga proses fotosistesis yang berlangsung lebih cepat dengan kuantitas lebih banyak dari biasanya, mengingat hasil fotosintesis berupa pati dan fruktosa diproduksi dalam jumlah besar untuk pengisian buah.<br /><br /><b>- Pemupukan bunga-buah yang tepat (waktu, komposisi & dosis)</b><br />Pupuk kompos dan pupuk anorganik dengan komposisi Nitrogen rendah dan Fosfor-Kalium tinggi (misal NPK 10-30-30) diper­lukan untuk mendukung pem­ben­tukan bunga-buah.<br /><br /><b>- Sanitasi lingkungan dan Pengendalian hama  penyakit yang baik</b><br />Sanitasi dilakukan de­ngan cara membersihkan gulma total yang berada di bawah tajuk tanaman, sedang gulma/rumput di luar tajuk cukup dibabat 2-3 cm agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Hama yang dapat menggagalkan pembentukan bunga-buah adalah kutu putih yang hidup sebagai parasit pada pupus dan daun muda, ulat hijau kecil penggerek pupus dan lalat buah yang bertelur pada bakal buah.<br /><br />Itulah beberapa langkah <b>agar tanaman buah bisa berbuah di luar musim</b>. Namun yang terpenting adalah bagaimana menjaga tanaman tetap sehat dan prima dengan memenuhi prasyarat-prasyarat tersebut. Karena pada saat tanaman berbuah di luar musim metabolisme dalam tubuh tanaman akan berubah dengan cepat dari vegetatif ke generatif.<br /><br /><br />

Tips Tanaman Berbuah Di Luar Musim

AGAR TANAMAN BERBUAH DI LUAR MUSIM --  Teknologi off-season pada buah-buahan kini semakin berkembang. Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa...

+ Baca selengkapnya »

Petani Sukses dengan Budidaya Pepaya California

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 style="text-align: left;">Budidaya <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" target="_blank">pepaya california</a> sudah menjadi peluang bisnis yang sangat baik untuk petani. Untuk memulai budidaya pepaya california adalah persiapan dari bibit pepaya california atau benih pepaya california, kemudian menanam pepaya california sampai meningkatkan hasil dan perawatan pepaya california sangat perlu diperhatikan demi menjaga kualitas dan harga pepaya california yang anda panen. Karena dengan hasil panen yang tidak baik tentu harga pepaya california juga akan turun.<a name='more'></a></h2><h3 style="text-align: left;">Karakteristik dan sifat tanaman pepaya california</h3>Pepaya california memiliki batang berongga, bisa juga digunakan untuk pakan ternak. Akar dari pepaya adalah akar tunggang. dan memiliki akar samping yang lunak. Sistem perakaran dari pepaya california tidaklah dalam atau dangkal.<br />Pohon Pepaya bisa dibedakan menjadi tiga macam, Pepaya jantan, pepaya betina dan hermaprodit (berkelamin ganda). Pepaya jantan tidak bisa berbuah. Pepaya betina berbuah dengna karakteristik buah membulat sedangkan pepaya hermaprodit bisa berbuah dengan karakteristik buahnya memanjang.<br />Daun Pepaya adalah daun yang menjari, berwarna hijau dan memiliki rasa yang cukup pahit tetapi sangat nikmat jika diolah menjadi sayur. Daun pepaya juga bisa berfungsi untuk melembekkan daging sapi atau kambing.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Budidaya Pepaya California" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT3nyXXFLEheykFkhzkTBT-N4egk90amV6NDRG9LeSj6FibjB_BoDEIs-plgAfha9JUGQ-RQIRP8E9cC4JHwjvWATW0B_6RXvijdA15ztZs7SHN-jIU0OJyTlcCLESYvZIDFaSQj2ZVyc/s320/pepaya.jpg" title="pepaya California" width="320" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Keunggulan Pepaya California</h3><div style="text-align: left;">Tanaman pepaya california memiliki banyak keunggulan dibanding dengan pepaya yang lain yaitu</div><ol style="text-align: left;"><li>Rasanya manis</li><li>Bentuknya tidak telalu besar atau kecil</li><li>Buah akan tetap keras jika dibawa jauh</li><li>Banyak pasar </li><li>Harga cukup tinggi</li></ol><h3 style="text-align: left;">Pemilihan benih atau bibit pepaya california</h3>Pembuatan bibit pepaya california dilakukan dengan penyeleksian biji pepaya california terlebih dahulu. Caraya yaitu dengan merendam biji pepaya california kemudian buang biji yang mengambang dan ambillah biji yang tenggelam.<br />Benih yang baik dipilih dari buah pepaya yang baik atau pepaya hermaprodit atau pepaya sempurna. Buah yang memanjang tidak cacat dan tidak terkena penyakit. Usahakan matang di pohon.<br />Biji pepaya memiliki tingkat tumbuh lebih besar adalah biji pepaya yang berada di ujung buah. Bukan biji yang terdapat pada pangkal buah. Tetapi harus tetap diperhatikan untuk melakukan penyortiran.<br /><h3 style="text-align: left;">Penyemaian Bibit Pepaya california</h3>Sebelum bibit pepaya california disemai, lebih baik bibit pepaya dikecambahkan terlebih dahulu agar lebih mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Caranya adalah dengan mengumpulkan biji pepaya yang sudah disortir terlebih dahulu kedalam wadah, seperti baki atau besek kemudian siapkan media perkecambahan seperti arang sekam atau tisu.<br />Pertama beri arang sekam atau tisu dalam dasar baki kemudian letakkan biji pepaya california. stelah itu tutup dengna arang sekam atau tisu dan siram dengan air. Jemur pada sinar matahari yang tidak terlalu terik.<br />Perkecambahan membutuhkan waktu 7-10 hari sebelum bisa dipindahkan ke tempat persemaian atau pot semai. Suhu untuk perkecambahan yang baik adalah 30"C.<br /><h3 style="text-align: left;">Persiapan Lahan Tanam Pepaya California</h3>Pertama buatlah bedengan dengan lebar 2 meter. dan tinggi 20-30 cm. Beri jarak antar bedengan 50cm. Ketentuan jarak tanam ideal untuk pepaya california adalah sebagai berikut<br /><ul><li>Budidaya pepaya <0,2 Ha jarak tanamnya 2×2 meter</li><li>Budidaya pepaya 1-5 Ha jarak tanamnya 2×2,5 meter</li><li>Budidaya pepaya >1 Ha jarak tanamnya 3×3 meter</li></ul>Setelah bedengan selesai, siapkan lubang tanam pepaya dengan ukuran diameter 50 cm dan kedalaman 40 cm. Pisahkan tanah bagian atas dan bawah. Pastikan jangan membuat lubang di musim hujan. Biarkan lubang terbuka selama 1-2 minggu sambil menunggu benih siap.<br />Masukkan dan campurkan <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/08/pupuk-organik.html" rel="nofollow" target="_blank">pupuk kompos</a> ke dalam lubang. Dengan ketentuan setiap lubang minimal diberi pupuk kompos sebanyak 20 kg. Kemudian tutup dan diamkan selama 1-2 minggu.<br />Setelah berumur 2-2.5 bulan dari umur semai maka benih pepaya bisa dipindah ke lubang tanam.<br />Tips Sukses<br />Tanamlah 2 benih dalam satu lubang tanam atau lubang semai. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyulaman. Lihat ketentuannya berikut ini.<br /><h3 style="text-align: left;">Perawatan Tanaman Pepaya California</h3>Siramlah pagi dan sore secara teratur. Agar hasil maksimal siram menggunakan air yang berasal dari rendaman kotoran kambing. Ingat hanya diambil airnya saja. Karena kotoran kambingnya hanya digunakan untuk merendam. Walaupun digunakan berulangkali.<br />Tips Perawatan dari Prof. Sobir, Pusat kajian buah tropika Institut Pertanian Bogor.<br /><ol style="text-align: left;"><li>Amati Bunga yang tumbuh dalam ketiak daun pertama, jika keluar bunga tunggal berarti ini adalah pepaya sempurna atau pepaya betina. Jika yang keluar adalah bunga berkelompok maka pohon harus dicabut dan disulam.</li><li>Petik bunga tunggal tadi, kemudian tekanlah ujung dengan ibu jari jika terbuka dan yang keluar adalah jantan, berarti pohon itu harus dipertahankan. tetapi jika yang keluar adalah yang betina berarti harus dicabut dan disulam.</li><li>Jika anda menerapkan tips sukses di atas maka anda akan mudah melakukan penyulaman tanaman pepaya california ini.</li></ol><h3 style="text-align: left;">Pemanenan Pepaya California</h3>Pemanenan dilakukan bisa dilakukan saat pepaya california berumur 7-9 bulan. Tergamtung permintaan pasar. Pemanenan bisa dilakukan jika sudah ada semburat kuning pada buah pepaya california.  Pemenan selanjutnya bisa dilakukan setiap 10 hari sekali.<br /><br />Demikian artikel tentang <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" target="_blank">pepaya california</a>. Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat tolong bagikan dengan klik IKon media sosiaL yANg ada di bawah ini. Terima kasih.<br /><br />Tag: bibit pepaya california, harga pepaya california, menanam pepaya california, bertanam pepaya california, benih pepaya california, Budidaya pepaya california,  </div>

Petani Sukses dengan Budidaya Pepaya California

Budidaya pepaya california sudah menjadi peluang bisnis yang sangat baik untuk petani. Untuk memulai budidaya pepaya california adalah pers...

+ Baca selengkapnya »

Yuk Buat Pupuk Organik Dari Kotoran Kelinci

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGdqzEW253-UvArj4WvlcQs_0SSyeXn4EMKV8Vfhyphenhyphen5nBBn8f2e2_bfODeOL3vtJR-yfFD6I9q_AkVyFS9gzK0u-labNXspx3VefrxeMkGoXds9_1qPjVi6BjIE6NcskMgEAGx3UrUs4Dk/s1600/pupuk-kotoran-kelinci.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGdqzEW253-UvArj4WvlcQs_0SSyeXn4EMKV8Vfhyphenhyphen5nBBn8f2e2_bfODeOL3vtJR-yfFD6I9q_AkVyFS9gzK0u-labNXspx3VefrxeMkGoXds9_1qPjVi6BjIE6NcskMgEAGx3UrUs4Dk/s1600/pupuk-kotoran-kelinci.jpg" /></a></div><b>PUPUK ORGANIK KOTORAN KELINCI</b> -- Hewan kelimci selain sebagai ternak alternatif ternyata memiliki manfaat yang lebih. Salah satu kelebihan dari kelinci adalah pada kotorannya yang bisa dimanfaatkan seagai pupuk organik yang sangat bagus untuk tanaman. Tidak hanya bagus untuk pupuk organik bahkan konon kotoran kelinci ini merupakan bahan pupuk organik yang palingh bagus dibandingkan kotoran hewan ternak lainnya. Kotoran kelinci sebagai pupuk organik ini berasal dari feses maupun urin kelinci.<br /><a name='more'></a><br />Mengapa kotoran kelinci dianggap memiliki kualitas terbaik sebagai pupuk organik? Dari hasil penelitian ,jika dibandingkan dengan hewan pemakan rumput lainnya, air kencing kelinci memiliki kadar Nitorgen yang tinggi karena kebiasaannya yang tidak pernah minum air dan hanya mengkonsumsi hijauan saja. Sedangkan untuk tumbuh dan berkembang tanaman memerlukan Nitrogen yang cukup tinggi, sehingga pupuk organik kotoran kelinci mampu memenuhi kebutuhan tanaman.<br /><br />Berdasarkan hasil riset Badan Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor, pada 2005 telah di ketahui kandungan unsur hara makro dan mikro urine kelinci unsur N P K rata-rata (N) 2,72% , (P) 1,1%, dan (K) 0,5% dan kandungan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan urine hewan yang lain seperti Sapi, Kambing , Domba, Kuda dan babi.<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5IzApp_H941-mfMPw3AUjqt2UvoSNe6ucfdf8lr79i0PeNy5l3GbfiuEHDXF44rtfeNVluCUpWJSo1IugSPnP-rl-F9AWiE1LHPZv2cN1vxbtVJq8ez7pg0B9LBnts4wt7gu8uICtdTU/s1600/kandungan-kotoran-kelinci.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5IzApp_H941-mfMPw3AUjqt2UvoSNe6ucfdf8lr79i0PeNy5l3GbfiuEHDXF44rtfeNVluCUpWJSo1IugSPnP-rl-F9AWiE1LHPZv2cN1vxbtVJq8ez7pg0B9LBnts4wt7gu8uICtdTU/s320/kandungan-kotoran-kelinci.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Kandungan Unsur Pada Kotoran Hewan</b></td></tr></tbody></table><br />Masih berdasarkan dari hasil penelitian , manfaat urine kelinci semakin super , jika air kencing kelinci yang telah diolah menjadi pupuk organik cair di dapat dari ternak yang mencapai umur dewasa 6 hingga 8 bulan. Ini karena air kencing kelinci dewasa telah terbukti paling tinggi dan kaya kandungan unsur N , P, dan K.<br /><br />Air kencing kelinci terbukti telah meningkatkan kualitas tanaman daun yang ditanam di pudiklat SPI. Pada bayam contohnya, daun bayam yang disiram oleh air kencing kelinci terlihat lebih hijau dibandingkan dengan bayam yang tidak diberi air kencing kelinci.<br /><br /><h3>Cara Membuat Pupuk Organik Dengan Kotoran Kelinci</h3>Untuk memanfaatkan kotoran kelinci sebagai pupuk organik, terlebih dahulu kotoran ini harus dilakukan fermentasi terlebih dahulu. Fermentasi selain tanpa bantuan bakteri juga bisa menggunakan bakteri dari genus Saccharomyces yang banyak terdapat pada mollase/tetes tebu, atau lebih praktisnya pakai EM-4 yang banyak dijual di pasar. <br />Caranya Fermentasi kotoran kelinci sebagai pupuk adalah  untuk tiap 1 liter urine kelinci  bisa dicampur dengan 5-10 cc EM-4 ditambah dengan 50-100 gram gula merah/50 cc mollase. Gula atau mollase ini fungsinya kurang lebih untuk menyediakan makanan bagi mikroba fermenter untuk melakukan proses fermentasi. <br />Dengan bantuan mikroba fermenter, proses fermentasi dapat dipercepat menjadi sekitar 10-14 hari saja. Jadi prinsip dasarnya starter bakteri EM4 ditambahkan dalam urine, dan agar bakteri dapat berkembang biak ditambahkan larutan gula pekat yang berfungsi sebagai sumber makanan dan energi bagi bakteri.<br /><br /><h3>Bahan -Bahan Membuat Pupuk Organik Kotoran Kelinci</h3>- Urine Kelinci sebanyak 10 liter<br />- Bakteri Starter dari  EM4 sebanyak 0,5 % /liter urine (5 ml/liter urine) <br />- Larutan gula pekat sebanyak 1 % / liter urin (10 ml/liter urine), jadi untuk bahan urine. Selain itu anda bisa menggantikan larutan gula pekat dengan molase (dosis sama).<br /><br /><b>Peralatan Membuat Pupuk Organik Kotoran Kelinci</b><br />- Drum plastik bertutup<br />- Gelas ukur<br />- Alat Pengaduk<br /><br /><b>Langkah  pembuatan  Pupuk Kotoran  Kelinci</b><br />1. Masukkan 1 Sendok makan gula pasir kedalam gelas berisi sedikit air dan diaduk. Jika gula masih terlarut kita tambahkan lagi sambil terus diaduk, hingga diperoleh larutan air gula yang pekat.<br />2. Urin kelinci ditempatkan dalam drum plastik<br />3. Masukkan Starter bakteri EM4 sebanyak 50 ml ke dalam urine, dan aduk rata.<br />4. Tambahkan larutan gula pekat sebanyak 100 ml sambil diaduk<br />5. Drum ditutup rapat dan dibiarkan selama 3 minggu agar terjadi proses fermentasi dan degredasi urine sehingga bau urine akan hilang.<br />6. Setiap 1 minggu sekali Urine diaduk.<br />7. Setelah 3 minggu Pupuk urine cair yang kaya akan unsur N,P,K ini siap untuk digunakan (ditandai dengan tidak adanya bau).<br /><br />Nah itu tadi cara membuat pupuk organik dari kotoran kelinci. Untuk aplikasinya pupuk kotoran kelinci bisa disemprotkan pada tanaman atau disiramkan pada tanah.

Yuk Buat Pupuk Organik Dari Kotoran Kelinci

PUPUK ORGANIK KOTORAN KELINCI -- Hewan kelimci selain sebagai ternak alternatif ternyata memiliki manfaat yang lebih. Salah satu kelebihan ...

+ Baca selengkapnya »

Tips Membuat Taman Rumah Sendiri

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ_BHQpTPM0WqChhRLDsRh0pl7ulTUNTJnmh8us9CR4EsPAomLlXNr8sMgaWrdYogS1q2Bwn2KmgxzUN36arcsZ7KWNPIuKfG7WO-iNdmQ_OzpuchaOV-SqaYrZ5jCo0f-IQbyvWxT9nY/s1600/desain-taman-sendiri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ_BHQpTPM0WqChhRLDsRh0pl7ulTUNTJnmh8us9CR4EsPAomLlXNr8sMgaWrdYogS1q2Bwn2KmgxzUN36arcsZ7KWNPIuKfG7WO-iNdmQ_OzpuchaOV-SqaYrZ5jCo0f-IQbyvWxT9nY/s320/desain-taman-sendiri.jpg" width="320" /></a></div><b>MEMBUAT TAMAN RUMAH</b> -- Rumah dan taman merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Taman rumah dengan aneka tanaman hias yang berwarna-warni menambah kesejukan dan keindahan sekitar rumah. Taman rumah yang membuat anda semakin kerasan berlama-lama berada di sekitar rumah. Tidak hanya itu taman indah di sekitar rumah juga akan membuat kualitas udara makin sehat dan bebas dari polusi udara. Namun  di antara kita sering bingung untuk membuat desain Taman Rumah Sendiri.<br /><a name='more'></a><br /><b>Membuat Desain taman rumah sendiri</b> sebenarnya tidaklah sulit. Namun anda tetaplah harus meluangkan sedikit waktu untuk itu. Nah anda bisa mengimplementasikan desain taman rumah anda di saat waktu senggang dan libur. Keuntungannya anda bisa menghemat biaya untuk membuat taman rumah sendiri. <br /><br /><h3>Langkah Membuat Taman Rumah Sendiri</h3>Nah dalam membuat taman rumah sendiri, ada beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat taman ruman sendiri:<br /><b>1. Memahami Ruang ruang yang tersedia untuk taman rumah</b><br />Kondisi serta Luas  lahan untuk taman akan mempengaruhi desain yang Anda rencanakan. Sebelum mendesain taman hias, pastikan Anda memahami ruang taman yang hendak ditamani tanaman hias. Misalnya saja Untuk ruang yang sempit, pilihlah tanaman yang tidak terlalu rindang dan tidak mudah berkembang banyak. Sebaliknya untuk ruang taman yang luas, sempatkan menanam pohon-pohon buah agar udara sejuk diperoleh dan manfaat buah dari pohon dapat dirasakan.<br /><br /><b>2. Menyesuaikan desain taman dengan warna cat bangunan. </b><br />Perhatikan suasana sekeliling rumah ketika Anda menginginkan desain taman hias yang tepat. Jika lahan sempit, gunakan cat yang cerah untuk memberikan kesan luas pada taman dan sekeliling rumah. Berbeda halnya dengan lahan yang luas, warna-warna cat yang sedikit gelap seperti abu-abu akan memberikan kesan tegas.<br /><br /><b>3. Menggunakan ornamen pendukung. </b><br />Taman hias yang cantik serta indah, akan terlihat lebih sempurna ketika Anda mendukungnya dengan ornamen seperti air mancur, ataupun ornamen lain berupa burung tiruan. Ornamen lain yang akan memberikan konsep maksimal adalah penggunaan benda yang bersifat horizontal maupun vertikal seperti halnya penggunaan paving, batu alam dan rumput golf sebagai lantai taman hias.<br /><br /><b>4. Memilih Jenis Tanaman Hias Yang Tepat untuk Taman Rumah</b><br />Memilih jenis tanaman hias yang hendak ditanam dan menjadi bagian dari taman adalah suatu yang penting dilakukan. Taman rumah  tidak boleh asal ditanam dengan sembarang jenis tanaman, namun perlu adanya tanaman-tanaman tertentu yang yang pas menghiasi rumah Anda dan memiliki manfaat lebih bagi kesehatan lingkungan maupun kesehatan pemilik taman. Tanaman hias yang cocok untuk taman rumah Anda adalah tanaman tipe formaldehida, tipe trikhloroetilena, dan tipe benzena. Ketiga tipe tanaman ini mampu memberi keindahan lebih pada rumah Anda dan pastinya mampu menyerap polusi udara.<br /><br /><b>Beberapa Jenis Tanaman Hias</b> yang bisa anda jadikan dasar untuk membuat Desain Taman rumah adalah sebagai berikut :<br />1. Bunga matahari, tanaman ini dengan kelopak bunga berwarna seperti matahari, kuning kemerahan dengan sedikit lingkaran hitam di tengah<br />2. Bunga Mawar, salah satu jenis tanaman bunga yang sangat populer, karena perawatan yang tidak terlalu susah.<br />3. Tanaman Hias Iris, tanaman ini bunganya berwarna kuning dengan kelir daun hijau berbentuk seperti pita. Tanaman ini dapat digunakan sebagai pembatas dan bisa juga sebagai pengisi taman minimalis<br />4. Tanaman Marigoldtanaman hias ini mempunyai kombinasi warna kuning, oranye, merah dan warna lainnya.<br />5. Bunga morning glory, jenis tanaman ini mempunyai daun berbentuk hati dan mempunyai variasi warna diantaranya pink, biru, merah dan putih.<br />6. Melati air, berbunga putih seperti melati, tertata pada tangkai bunga yang panjang. Permukaan dari bunga ini kasar dengan daun yang lebar. Jenis tanaman ini tidak hanya sesuai ditanam seperti konsep  namun juga dapat ditaruh di pot-pot.<br /><br />Itulah beberapa tips membuat Taman Rumah sendiri.<br /><br />

Tips Membuat Taman Rumah Sendiri

MEMBUAT TAMAN RUMAH -- Rumah dan taman merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Taman rumah dengan aneka tanaman hias yang berwarna-warni ...

+ Baca selengkapnya »

Manfaat dan Cara Budidaya Kapulaga

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 style="text-align: left;"><a href="http://petaniberas.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Kapulaga</b> </a>adalah sejenis rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman dari genera <i>Elettaria</i> dan <i>Amomum</i> dalam keluarga Zingiberaceae (keluarga jahe-jahean). Kedua genera ini adalah tanaman asli Bangladesh, Bhutan, India, Indonesia, Nepal, dan Pakistan; [<i>https://id.wikipedia.org/wiki/Kapulaga</i>]. Kapulaga memiliki banyak sekali keistimewaan untuk kesehatan. Manfaat Kapulaga untuk kesehatan diantaranya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/budidaya-kapulaga.html" target="_blank">Budidaya Kapulaga</a> mulai ramai dilakukan karena harganya cukup menggiurkan untuk petani.</h2><div style="text-align: left;"></div><a name='more'></a><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;">Kapulaga tidak hanya digunakan sebagai bumbu rempah-rempah. Tetapi juga digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Untuk mengatasi sariawan, masalah pencernaan dan lain lain. Berikut ini adalah kandungan dari kapulaga.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: center;"><!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings></xml><![endif]--></div><div style="text-align: center;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:EnableOpenTypeKerning/> <w:DontFlipMirrorIndents/> <w:OverrideTableStyleHps/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument></xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false" DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="371"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 5"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 6"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 7"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 8"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Normal Indent"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="footnote text"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="annotation text"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="header"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="footer"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="index heading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="table of figures"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="envelope address"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="envelope return"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="footnote reference"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="annotation reference"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="line number"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="page number"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="endnote reference"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="endnote text"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="table of authorities"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="macro"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="toa heading"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Bullet"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Number"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List 5"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Bullet 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Bullet 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Bullet 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Bullet 5"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Number 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Number 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Number 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Number 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Closing"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Signature"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text Indent"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Continue"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Continue 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Continue 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Continue 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="List Continue 5"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Message Header"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Salutation"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Date"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text First Indent"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text First Indent 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Note Heading"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text Indent 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Body Text Indent 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Block Text"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Hyperlink"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="FollowedHyperlink"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Document Map"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Plain Text"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="E-mail Signature"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Top of Form"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Bottom of Form"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Acronym"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Address"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Cite"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Code"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Definition"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Keyboard"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Preformatted"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Sample"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Typewriter"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="HTML Variable"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Normal Table"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="annotation subject"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="No List"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Outline List 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Outline List 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Outline List 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Simple 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Simple 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Simple 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Classic 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Classic 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Classic 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Classic 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Colorful 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Colorful 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Colorful 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Columns 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Columns 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Columns 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Columns 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Columns 5"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Grid 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Grid 5"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Grid 6"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Grid 7"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Grid 8"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table List 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table List 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table List 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table List 4"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table List 5"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table List 6"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table List 7"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table List 8"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table 3D effects 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table 3D effects 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table 3D effects 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Contemporary"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Elegant"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Professional"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Subtle 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Subtle 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Web 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Web 2"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Web 3"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Balloon Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Table Theme"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/> </w:LatentStyles></xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]><style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} </style><![endif]--> <table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="width: 400px;"> <tbody><tr> <td colspan="3" style="padding: 0.75pt;"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">TABEL KANDUNGAN NUTRISI<br /> Kandungan Nutrisi Kapulaga per 100 g.</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Principle</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Nutrient Value</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Percentage of RDA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Energi</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">311 Kcal</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">15.5%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Karbohidrat</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">68.47 g</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">52.5%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Protein</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">10.76 g</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">19%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Lemak</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6.7 g</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">23%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kolesterol</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">serat</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">28 g</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">70%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Vitamins</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"><br /></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"><br /></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Niacin</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1.102 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">7%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pyridoxine</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.230 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">18%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Riboflavin</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.182 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">14%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Thiamin</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.198 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">16.5%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Vitamin A</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0 IU</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Vitamin C</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">21 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">35%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Electrolytes</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"><br /></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"><br /></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sodium</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">18 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Potassium</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1119 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">24%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Minerals</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"><br /></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"><br /></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Calcium</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">383 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">38%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tembaga</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.383 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">42.5%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Zat Besi</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">13.97 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">175%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Magnesium</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">229 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">57%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Manganese</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">28 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1217%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Phosphorus</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">178 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">25%</span></div></td> </tr><tr> <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Seng</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">7.47 mg</span></div></td> <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">68%</span></div></td> </tr></tbody></table></div><div style="text-align: left;"><i>sumber : http://manfaat.co.id/manfaat-kapulaga-untuk-kesehatan</i></div><div style="text-align: left;"><br /></div><h3 style="text-align: left;">Manfaat Kapulaga Untuk Kesehatan</h3><ol style="text-align: left;"><li>Menurunkan Resiko Kanker</li><li>Mengontrol Kolesterol</li><li>Ramah untuk jantung</li><li>Membantu menenangkan atau anti depresan</li><li>Mengatasi Gangguan Kemih (saluran kencing)</li><li>Mengatasi gangguan pencernaan</li><li>Bisa digunakan untuk anti mikroba atau infeksi</li><li>Mengobati kejang otot atau kram</li><li>Mengobati sakit gigi dan asma</li><li>Mengeluarkan racun tubuh dan mengobati sendi</li><li>Melancarkan sirkulasi darah</li><li>Mencegah mual - mual dan muntah</li><li>Menambah vitalitas </li><li>Mengobati sakit tenggorokan dan cegukan</li><li>Mencegah pembekuan darah dan Menyegarkan Napas</li><li>Mencegah osteoporosis</li><li>Baik untuk perawatan rambut</li></ol><div style="text-align: left;">Begitu banyak kandungan nutrisi dan gizi kapulaga membuatnya banyak dibudidayakan oleh banyak petani. Harga jual perkg yang tinggi juga menggiurkan untuk ditanam. Kapulaga banyak dicari dan dikembangkan oleh petani dan pengepul kapulaga. Dalam perdagangan, terdapat dua jenis yaitu kapulaga sabrang dan kapulaga lokal. Sasaran Pemasaran kapulaga adalah sebagai obat-obatan, banyak juga  digunakan sebagai bahan industri obat tradisional, kosmetika, farmasi, industri makanan dan minuman.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/budidaya-kapulaga.html" target="_blank"><img alt="Kapulaga" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio4xB1uQSFCEGnKa4c_tLyLq-qCQD6l0fO-TUOL9kzbKX3vj9CzTUr25fBwKTPW0njjZ7Lv9780G3tGfO00yn8p3w5zGURyoz7C37pWy4XJzhI8gICkCWNrW42yDR_d3Z2X8IzKCaOTL0/s320/kapulaga-putih.jpg" title="Budidaya Kapulaga" width="245" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Cara Budidaya Kapulaga</h3><div style="text-align: left;"> Budidaya kapulaga cukup mudah, yang pertama harus anda persiapkan adalah benih kapulaga. Kapulga bisa didapat benihnya dari anakan atau tunas baru atu bisa juga dengan menggunakan percabangan rizoma yang nantinya akan membentuk sebuah tunas. </div><div style="text-align: left;">Tunas yang digunakan adalah tunas yang belum terlalu tinggi atau belum mencapai 50 cm. Carilah tunas yang masih muda dan memiliki banyak anakan. </div><div style="text-align: left;">Pengolahan tanah untuk budidaya kapulaga tidak sulit, anda hanya perlu membersihkan batu dan mempersubur lahan dengan memberikan pupuk organik yang baik untuk tanah. Jarak tanam yang diperlukan yaitu untuk kapulaga lokal 1x1,5 m; 1x2 m atau 1,5x2 m sedangakan untuk kapulaga sabrang adalah 2x1 m; 2x2 m atau 2x3 m. Sedangkan waktu penanaman yang baik untuk tanman kapulaga adalah saat mulai masuk musim hujan (Oktober - Desember).</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Perawatan tanaman kapulaga</div><div style="text-align: left;">Lakukan penyiangan jika sudah banyak ditemukan gulma yang mengganggu pertumbuhan anakan.</div><div style="text-align: left;">Pada saat penanaman lakukan dengan hati hati jangan sampai tunas terluka atau patah.</div><div style="text-align: left;">Lakukan penggemburan tanah di sekitar tunas agar akar bisa tumbuh dengan bebas.</div><div style="text-align: left;">Pemanenan kapulaga bisa dilakukan setelah berusia 2-3 tahun. Tetapi jika anda menanam dalam jumlah besar maka pasti anda tidak akan kecewa karena pemanenan kapulaga tidak mengenal musim. Begitu banyak buah yang ada maka anda tinggal memanennya. Kapulaga yang baik akan bertahan 10-15 tahun. Dan untuk tiap ha bisa menghasilkan 2 hingga 3 ton setiap tahunnya.</div><div style="text-align: left;">Jika harga perkg adalah 45.000-50.000 maka keuntungan profit yang bisa anda dapat untuk 1 ha pastinya sangat menggiurkan bukan. Tanaman kapulaga ini cocok untuk daerah pegunungan dan dataran rendah. Ada istilah orang petani itu manggul sawah dan gunung. Ketika gagal panen dia masih bisa dapat duit dari hasil perkebunan dan ketika hasil gunung sedang sedikit tetap bisa makan.</div><h3 style="text-align: left;">Hambatan dalam budidaya kapulaga</h3><div style="text-align: left;">Kapulaga bisa saja tidak berbuah manis seperti yang kita prediksi. Berikut ini adalah penyebab kapulaga tidak bisa berbuah</div><ol style="text-align: left;"><li>Tidak sesuai dengan kondisi tanah <br />Kapulaga Sebrang baik ditanam pada lahan-lahan dengan ketinggian tempat > 500 m dpl (pegunungan). Sedangkan jenis kapolaga lokal,  cocok pada dataran rendah sampai menengah ( < 500 m dpl). Salah dalam pemilihan bibit akan membuat seseorang gagal panen. </li><li>Faktor Iklim </li><li>Penyerbukan bunga yang gagal. <br />Penyerbukan kapulaga dilakukan oleh angin dan serangga. Jika penyerbukan ditentukan oleh angin maka anda bisa panen sepanjang tahun, tetapi jika penyerbukan dilakukan oleh serangga maka pemanenan tidak mesti dilakukan sepanjang tahun, karena pemanenan dilakukan oleh sukses atau tidaknya penyerbukan.Dan penyerbukan akan terjadi jika ada serangga. Tetapi jumlah serangga akan naik dan turun sesuai dengan kondisi iklim.  </li></ol>Kapulaga E. Cardamomum adalah jenis Kapulaga sabrang yang jarang dibudidayakan petani. Jenis ini mempunyai kualitas lebih baik, kandungan minyak atsiri cukup tinggi yaitu mencapai  (3.5-7.0%), sehingga memiliki harga jual lebih mahal dibanding kapulaga jenis lokal.<br />Demikian artikel tentang <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/budidaya-kapulaga.html" target="_blank">budidaya kapulaga</a>. Jangan lupa klik IKon media sosiAL di bawah iNi dan bagikan ke teman anda supaya mereka juga tahu manfaat artikel ini. terima kasih. Salam Sukses Petani Indonesia.<br /><div style="text-align: left;"><br /></div></div>

Manfaat dan Cara Budidaya Kapulaga

Kapulaga adalah sejenis rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman dari genera Elettaria dan Amomum dalam keluarga Zingiberaceae (...

+ Baca selengkapnya »