PNS, ngak tau karena faktor apa penggemarnya masih banyak sekali hingga saat ini, setiap ada lowongan penerimaan CPNS jumlah peserta yang mendaftar bikin lidah berdecak kagum.
Saking banyak peminatnya, secara ngak langsung memicu munculnya oknum-oknum tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan pejabat tertentu. Modusnya masih sama yakni janji-janji manis melicinkan proses penerimaan disertai imbalan dengan nilai yang luar biasa mahal (menurut saya).
Yang paling menyedihkan itu, ketika masih banyak korban yang termakan janji-janji manis semanis gulali.
Beberapa kali, saya menemukan postingan-postingan di medsos yang mengatasnamakan seorang oknum guru honorer yang berhasil jadi PNS karena bantuan Ir. ....., atau Drs.....,. Semoga saja tidak ada guru-guru honorer yang terjebak dalam perangkap seperti ini.
Sering juga saat maraknya penerimaan CPNS saya melihat berita di TV yang meliput tentang kasus penipuan penerimaan pegawai. Miris ya.
Yang lebih miris lagi, cerita tentang seorang kenalan yang ngak perlu saya sebutkan namanya,
Pernah seorang teman dengan bangganya mengatakan kepada saya, dia bisa masuk instansi tertentu dengan menggelontorkan uang senilai 100 juta rupiah.
Saya bertanya: "gaji PNS itu kecil lho..., apalagi masih CPNS ngeluarin 100 juta apa ngak sayang?"
Kenalanku menjawab, sebanding dengan harga seragamnya, seragam yang banyak pernak-pernik lebih memudahkan untuk mengembalikan modal dibandingkan seragam sepertimu. Katanya sambil melirik seragamku yang sangat-sangat minim aksesoris.
Saya tercengang.... diam.
Mungkin inilah cikal bakal korupsi, jika kenalanku yang saat ini masih berstatus CPNS sudah bisa berpikir seperti itu, bagaimana kelak ketika dia menjabat. Tapi lagi-lagi ini hanya oknum, karena banyak juga teman-temanku yang berjuang mendapatkan seragam pernak-pernik dengan mengandalkan pengetahuannya, ilmu yang melekat pada dirinya.
Diantara sekumpulan rumput liar, masih banyak bunga-bunga cantik yang tumbuh subur dan bermekaran.
Pernah juga suatu kali saat masih nge-kos dulu, seorang kenalanku bingung mencari pinjaman uang. Awalnya saya berpikir dia butuh uang mendadak karena ingin membantu pengobatan orang tua/keluarganya sakit, ternyata perkiraan saya salah.
Rupanya temenku itu diminta orang tuanya mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan saat meloloskannya masuk PNS. Temenku ini bingung donk, baru juga bekerja 8 bulan dan statusnya masih CPNS, gajinya saja masih 80% dari Gaji Pokok. Dia pusing bukan kepalang, saya juga ngak tau bagaimana dia memecahkan masalahnya itu.
Jujur saja saat itu saya tidak berkenan meminjamkan uang kepadanya. Mana ada PNS yang punya uang puluhan bahkan ratusan juta jika baru bekerja beberapa bulan, saya yang saat itu sudah bekerja selama 4 tahun jangankan ratusan juta, puluhan juta pun saya tak punya. Sebenarnya misalkanpun saya memiliki uang sebanyak itu, tidak sepeserpun yang akan saya pinjamkan kepadanya.
Makanya ada istilah PNS itu tidak mungkin kaya, tapi bisa saja berkecukupan.
Meskipun semenjak tahun 2012 kesejahteraan PNS cukup terangkat setelah remunerasi, namun sangat sebanding dengan konsekuensi reformasi birokrasi yang diterapkan oleh instansi.
Tulisan ini saya dedikasikan untuk seorang ibu, yang beberapa waktu lalu duduk disebelah saya di Damri dalam perjalanan menuju Bandara Soetta,
Saat itu beliau betanya: "Masuk PNS bayar berapa?"
Ingin saya sampaikan: "Ibu, tulisan ini jawaban lengkap saya, silahkan tarik kesimpulan sendiri"
0 komentar:
Posting Komentar