Namanya Sutikno Efendi, adalah seorang petani dari desa Ringintelu, Kecamatan Bangunrejo yang berhasil menemukan 9 varietas baru hasil kawin silang yang sudah terbukti sangat bermanfaat untuk pertanian Indonesia, karena hasil yang melimpah dari varietas baru bibit unggul padi dari pak Sutikno Efendi.

Sutikno terinspirasi dari kualitas beras impor yang sangat berbeda dengan beras lokal. Karena beras impor bisa menghasilkan panen 2 kali lebih besar daripada padi lokal seperti jenis padi hibrida. Walaun status pendidikan sutikno adalah sarjana pendidikan tetapi keinginan untuk meningkatkan hasil produksi padi lokal. Sehingga dia berinovasi dengan kawin silang antar padi.
Sutikno, Penemu Varietas Bibit Padi Unggul
Pada mulanya Sutikno berimprovisasi dengan mengawinkan padi jenis IR dan Ceheran. Dengan percobaan yang dilakukan ternya bisa menghasilkan padi yang berlimpah. Dengan hasil yang mencapai hampir 3 kali lipat. Jika padi lokal untuk satu malai padi hanya bisa menghasilkan rata rata 185 bulir padi, tetapi hasil padi yang dikembangkan oleh Sutikno bisa mencapai 550 bulir padi untuk satu malai. Tentu hal ini sangat menggembirakan Sutikno dan lebih semangat dalam berimprovisasi menemukan jenis kawin silang antar padi.
Kelebihan lain dibanding produk yang dihasilkan adalah batang padi yang tidak terlalu besar dan tinggi sehingga umur padi juga tidak terlalu lama. Di samping itu batang padi lebih tahan terhadap terjangan angin. Sehingga tidak mudah roboh yang menyebabkan kerusakan pada padi jika roboh.
Percobaan ke dua Sutikno adalah padi dari Cilacap yaitu IR 64 Prima, ternyata hasilnya sangat menggembirakan karena tidak jauh berbeda dengan hasil percobaan pertama.

Cara mengawinkan yang dilakukan oleh Sutikno menggunakan dua metode yaitu metode Alami dan metode Paksa
Metode Paksa yaitu dengan memberi rangsangan kepada padi untuk membuka kelopak dengan menyinari malai padi dengan kaca fokus tepat 2 hari setelah malai keluar. Setelah kelopak padi terbuka benang sari ditaburkan untuk memulai proses kawin silang.
Sedangkan metode alami adalah mengawinkan padi secara alami dengan menunggu kelopak padi terbuka. Biasanya kelopak padi akan terbuka dari jam 9.00 sampai 11.00. Sehingga saat kelopak padi terbuka saat itulah saat mengawinkan padi secara alami.
Sedangkan cara lebih lengkap tentang perkawinan padi benih unggul akan saya bahas pada lain pertemuan. Insya Alloh.

Salah satu kesulitan yang dialami oleh Sutikno adalah dia sulit menemukan hak paten atas temuan yang sudah dipakai oleh masyarakat luas. Bahkan keberadaan padi Sutikno sudah dikenal oleh banyak pihak akan tetapi perhatian untuk petani kreatif seperti beliau belum bisa diapresiasi oleh Pemerintah. Sungguh sangat disayangkan. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top