Semua Tentang Tanaman dan Tabulampot

Petani Sukses dengan Budidaya Pepaya California

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 style="text-align: left;">Budidaya <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" target="_blank">pepaya california</a> sudah menjadi peluang bisnis yang sangat baik untuk petani. Untuk memulai budidaya pepaya california adalah persiapan dari bibit pepaya california atau benih pepaya california, kemudian menanam pepaya california sampai meningkatkan hasil dan perawatan pepaya california sangat perlu diperhatikan demi menjaga kualitas dan harga pepaya california yang anda panen. Karena dengan hasil panen yang tidak baik tentu harga pepaya california juga akan turun.<a name='more'></a></h2><h3 style="text-align: left;">Karakteristik dan sifat tanaman pepaya california</h3>Pepaya california memiliki batang berongga, bisa juga digunakan untuk pakan ternak. Akar dari pepaya adalah akar tunggang. dan memiliki akar samping yang lunak. Sistem perakaran dari pepaya california tidaklah dalam atau dangkal.<br />Pohon Pepaya bisa dibedakan menjadi tiga macam, Pepaya jantan, pepaya betina dan hermaprodit (berkelamin ganda). Pepaya jantan tidak bisa berbuah. Pepaya betina berbuah dengna karakteristik buah membulat sedangkan pepaya hermaprodit bisa berbuah dengan karakteristik buahnya memanjang.<br />Daun Pepaya adalah daun yang menjari, berwarna hijau dan memiliki rasa yang cukup pahit tetapi sangat nikmat jika diolah menjadi sayur. Daun pepaya juga bisa berfungsi untuk melembekkan daging sapi atau kambing.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Budidaya Pepaya California" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT3nyXXFLEheykFkhzkTBT-N4egk90amV6NDRG9LeSj6FibjB_BoDEIs-plgAfha9JUGQ-RQIRP8E9cC4JHwjvWATW0B_6RXvijdA15ztZs7SHN-jIU0OJyTlcCLESYvZIDFaSQj2ZVyc/s320/pepaya.jpg" title="pepaya California" width="320" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Keunggulan Pepaya California</h3><div style="text-align: left;">Tanaman pepaya california memiliki banyak keunggulan dibanding dengan pepaya yang lain yaitu</div><ol style="text-align: left;"><li>Rasanya manis</li><li>Bentuknya tidak telalu besar atau kecil</li><li>Buah akan tetap keras jika dibawa jauh</li><li>Banyak pasar </li><li>Harga cukup tinggi</li></ol><h3 style="text-align: left;">Pemilihan benih atau bibit pepaya california</h3>Pembuatan bibit pepaya california dilakukan dengan penyeleksian biji pepaya california terlebih dahulu. Caraya yaitu dengan merendam biji pepaya california kemudian buang biji yang mengambang dan ambillah biji yang tenggelam.<br />Benih yang baik dipilih dari buah pepaya yang baik atau pepaya hermaprodit atau pepaya sempurna. Buah yang memanjang tidak cacat dan tidak terkena penyakit. Usahakan matang di pohon.<br />Biji pepaya memiliki tingkat tumbuh lebih besar adalah biji pepaya yang berada di ujung buah. Bukan biji yang terdapat pada pangkal buah. Tetapi harus tetap diperhatikan untuk melakukan penyortiran.<br /><h3 style="text-align: left;">Penyemaian Bibit Pepaya california</h3>Sebelum bibit pepaya california disemai, lebih baik bibit pepaya dikecambahkan terlebih dahulu agar lebih mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Caranya adalah dengan mengumpulkan biji pepaya yang sudah disortir terlebih dahulu kedalam wadah, seperti baki atau besek kemudian siapkan media perkecambahan seperti arang sekam atau tisu.<br />Pertama beri arang sekam atau tisu dalam dasar baki kemudian letakkan biji pepaya california. stelah itu tutup dengna arang sekam atau tisu dan siram dengan air. Jemur pada sinar matahari yang tidak terlalu terik.<br />Perkecambahan membutuhkan waktu 7-10 hari sebelum bisa dipindahkan ke tempat persemaian atau pot semai. Suhu untuk perkecambahan yang baik adalah 30"C.<br /><h3 style="text-align: left;">Persiapan Lahan Tanam Pepaya California</h3>Pertama buatlah bedengan dengan lebar 2 meter. dan tinggi 20-30 cm. Beri jarak antar bedengan 50cm. Ketentuan jarak tanam ideal untuk pepaya california adalah sebagai berikut<br /><ul><li>Budidaya pepaya <0,2 Ha jarak tanamnya 2×2 meter</li><li>Budidaya pepaya 1-5 Ha jarak tanamnya 2×2,5 meter</li><li>Budidaya pepaya >1 Ha jarak tanamnya 3×3 meter</li></ul>Setelah bedengan selesai, siapkan lubang tanam pepaya dengan ukuran diameter 50 cm dan kedalaman 40 cm. Pisahkan tanah bagian atas dan bawah. Pastikan jangan membuat lubang di musim hujan. Biarkan lubang terbuka selama 1-2 minggu sambil menunggu benih siap.<br />Masukkan dan campurkan <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/08/pupuk-organik.html" rel="nofollow" target="_blank">pupuk kompos</a> ke dalam lubang. Dengan ketentuan setiap lubang minimal diberi pupuk kompos sebanyak 20 kg. Kemudian tutup dan diamkan selama 1-2 minggu.<br />Setelah berumur 2-2.5 bulan dari umur semai maka benih pepaya bisa dipindah ke lubang tanam.<br />Tips Sukses<br />Tanamlah 2 benih dalam satu lubang tanam atau lubang semai. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penyulaman. Lihat ketentuannya berikut ini.<br /><h3 style="text-align: left;">Perawatan Tanaman Pepaya California</h3>Siramlah pagi dan sore secara teratur. Agar hasil maksimal siram menggunakan air yang berasal dari rendaman kotoran kambing. Ingat hanya diambil airnya saja. Karena kotoran kambingnya hanya digunakan untuk merendam. Walaupun digunakan berulangkali.<br />Tips Perawatan dari Prof. Sobir, Pusat kajian buah tropika Institut Pertanian Bogor.<br /><ol style="text-align: left;"><li>Amati Bunga yang tumbuh dalam ketiak daun pertama, jika keluar bunga tunggal berarti ini adalah pepaya sempurna atau pepaya betina. Jika yang keluar adalah bunga berkelompok maka pohon harus dicabut dan disulam.</li><li>Petik bunga tunggal tadi, kemudian tekanlah ujung dengan ibu jari jika terbuka dan yang keluar adalah jantan, berarti pohon itu harus dipertahankan. tetapi jika yang keluar adalah yang betina berarti harus dicabut dan disulam.</li><li>Jika anda menerapkan tips sukses di atas maka anda akan mudah melakukan penyulaman tanaman pepaya california ini.</li></ol><h3 style="text-align: left;">Pemanenan Pepaya California</h3>Pemanenan dilakukan bisa dilakukan saat pepaya california berumur 7-9 bulan. Tergamtung permintaan pasar. Pemanenan bisa dilakukan jika sudah ada semburat kuning pada buah pepaya california.  Pemenan selanjutnya bisa dilakukan setiap 10 hari sekali.<br /><br />Demikian artikel tentang <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pepaya-california.html" target="_blank">pepaya california</a>. Jika anda menganggap artikel ini bermanfaat tolong bagikan dengan klik IKon media sosiaL yANg ada di bawah ini. Terima kasih.<br /><br />Tag: bibit pepaya california, harga pepaya california, menanam pepaya california, bertanam pepaya california, benih pepaya california, Budidaya pepaya california,  </div>

Petani Sukses dengan Budidaya Pepaya California

Budidaya pepaya california sudah menjadi peluang bisnis yang sangat baik untuk petani. Untuk memulai budidaya pepaya california adalah pers...

+ Baca selengkapnya »

Yuk Buat Pupuk Organik Dari Kotoran Kelinci

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGdqzEW253-UvArj4WvlcQs_0SSyeXn4EMKV8Vfhyphenhyphen5nBBn8f2e2_bfODeOL3vtJR-yfFD6I9q_AkVyFS9gzK0u-labNXspx3VefrxeMkGoXds9_1qPjVi6BjIE6NcskMgEAGx3UrUs4Dk/s1600/pupuk-kotoran-kelinci.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGdqzEW253-UvArj4WvlcQs_0SSyeXn4EMKV8Vfhyphenhyphen5nBBn8f2e2_bfODeOL3vtJR-yfFD6I9q_AkVyFS9gzK0u-labNXspx3VefrxeMkGoXds9_1qPjVi6BjIE6NcskMgEAGx3UrUs4Dk/s1600/pupuk-kotoran-kelinci.jpg" /></a></div><b>PUPUK ORGANIK KOTORAN KELINCI</b> -- Hewan kelimci selain sebagai ternak alternatif ternyata memiliki manfaat yang lebih. Salah satu kelebihan dari kelinci adalah pada kotorannya yang bisa dimanfaatkan seagai pupuk organik yang sangat bagus untuk tanaman. Tidak hanya bagus untuk pupuk organik bahkan konon kotoran kelinci ini merupakan bahan pupuk organik yang palingh bagus dibandingkan kotoran hewan ternak lainnya. Kotoran kelinci sebagai pupuk organik ini berasal dari feses maupun urin kelinci.<br /><a name='more'></a><br />Mengapa kotoran kelinci dianggap memiliki kualitas terbaik sebagai pupuk organik? Dari hasil penelitian ,jika dibandingkan dengan hewan pemakan rumput lainnya, air kencing kelinci memiliki kadar Nitorgen yang tinggi karena kebiasaannya yang tidak pernah minum air dan hanya mengkonsumsi hijauan saja. Sedangkan untuk tumbuh dan berkembang tanaman memerlukan Nitrogen yang cukup tinggi, sehingga pupuk organik kotoran kelinci mampu memenuhi kebutuhan tanaman.<br /><br />Berdasarkan hasil riset Badan Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor, pada 2005 telah di ketahui kandungan unsur hara makro dan mikro urine kelinci unsur N P K rata-rata (N) 2,72% , (P) 1,1%, dan (K) 0,5% dan kandungan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan urine hewan yang lain seperti Sapi, Kambing , Domba, Kuda dan babi.<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5IzApp_H941-mfMPw3AUjqt2UvoSNe6ucfdf8lr79i0PeNy5l3GbfiuEHDXF44rtfeNVluCUpWJSo1IugSPnP-rl-F9AWiE1LHPZv2cN1vxbtVJq8ez7pg0B9LBnts4wt7gu8uICtdTU/s1600/kandungan-kotoran-kelinci.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5IzApp_H941-mfMPw3AUjqt2UvoSNe6ucfdf8lr79i0PeNy5l3GbfiuEHDXF44rtfeNVluCUpWJSo1IugSPnP-rl-F9AWiE1LHPZv2cN1vxbtVJq8ez7pg0B9LBnts4wt7gu8uICtdTU/s320/kandungan-kotoran-kelinci.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Kandungan Unsur Pada Kotoran Hewan</b></td></tr></tbody></table><br />Masih berdasarkan dari hasil penelitian , manfaat urine kelinci semakin super , jika air kencing kelinci yang telah diolah menjadi pupuk organik cair di dapat dari ternak yang mencapai umur dewasa 6 hingga 8 bulan. Ini karena air kencing kelinci dewasa telah terbukti paling tinggi dan kaya kandungan unsur N , P, dan K.<br /><br />Air kencing kelinci terbukti telah meningkatkan kualitas tanaman daun yang ditanam di pudiklat SPI. Pada bayam contohnya, daun bayam yang disiram oleh air kencing kelinci terlihat lebih hijau dibandingkan dengan bayam yang tidak diberi air kencing kelinci.<br /><br /><h3>Cara Membuat Pupuk Organik Dengan Kotoran Kelinci</h3>Untuk memanfaatkan kotoran kelinci sebagai pupuk organik, terlebih dahulu kotoran ini harus dilakukan fermentasi terlebih dahulu. Fermentasi selain tanpa bantuan bakteri juga bisa menggunakan bakteri dari genus Saccharomyces yang banyak terdapat pada mollase/tetes tebu, atau lebih praktisnya pakai EM-4 yang banyak dijual di pasar. <br />Caranya Fermentasi kotoran kelinci sebagai pupuk adalah  untuk tiap 1 liter urine kelinci  bisa dicampur dengan 5-10 cc EM-4 ditambah dengan 50-100 gram gula merah/50 cc mollase. Gula atau mollase ini fungsinya kurang lebih untuk menyediakan makanan bagi mikroba fermenter untuk melakukan proses fermentasi. <br />Dengan bantuan mikroba fermenter, proses fermentasi dapat dipercepat menjadi sekitar 10-14 hari saja. Jadi prinsip dasarnya starter bakteri EM4 ditambahkan dalam urine, dan agar bakteri dapat berkembang biak ditambahkan larutan gula pekat yang berfungsi sebagai sumber makanan dan energi bagi bakteri.<br /><br /><h3>Bahan -Bahan Membuat Pupuk Organik Kotoran Kelinci</h3>- Urine Kelinci sebanyak 10 liter<br />- Bakteri Starter dari  EM4 sebanyak 0,5 % /liter urine (5 ml/liter urine) <br />- Larutan gula pekat sebanyak 1 % / liter urin (10 ml/liter urine), jadi untuk bahan urine. Selain itu anda bisa menggantikan larutan gula pekat dengan molase (dosis sama).<br /><br /><b>Peralatan Membuat Pupuk Organik Kotoran Kelinci</b><br />- Drum plastik bertutup<br />- Gelas ukur<br />- Alat Pengaduk<br /><br /><b>Langkah  pembuatan  Pupuk Kotoran  Kelinci</b><br />1. Masukkan 1 Sendok makan gula pasir kedalam gelas berisi sedikit air dan diaduk. Jika gula masih terlarut kita tambahkan lagi sambil terus diaduk, hingga diperoleh larutan air gula yang pekat.<br />2. Urin kelinci ditempatkan dalam drum plastik<br />3. Masukkan Starter bakteri EM4 sebanyak 50 ml ke dalam urine, dan aduk rata.<br />4. Tambahkan larutan gula pekat sebanyak 100 ml sambil diaduk<br />5. Drum ditutup rapat dan dibiarkan selama 3 minggu agar terjadi proses fermentasi dan degredasi urine sehingga bau urine akan hilang.<br />6. Setiap 1 minggu sekali Urine diaduk.<br />7. Setelah 3 minggu Pupuk urine cair yang kaya akan unsur N,P,K ini siap untuk digunakan (ditandai dengan tidak adanya bau).<br /><br />Nah itu tadi cara membuat pupuk organik dari kotoran kelinci. Untuk aplikasinya pupuk kotoran kelinci bisa disemprotkan pada tanaman atau disiramkan pada tanah.

Yuk Buat Pupuk Organik Dari Kotoran Kelinci

PUPUK ORGANIK KOTORAN KELINCI -- Hewan kelimci selain sebagai ternak alternatif ternyata memiliki manfaat yang lebih. Salah satu kelebihan ...

+ Baca selengkapnya »

Tips Membuat Taman Rumah Sendiri

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ_BHQpTPM0WqChhRLDsRh0pl7ulTUNTJnmh8us9CR4EsPAomLlXNr8sMgaWrdYogS1q2Bwn2KmgxzUN36arcsZ7KWNPIuKfG7WO-iNdmQ_OzpuchaOV-SqaYrZ5jCo0f-IQbyvWxT9nY/s1600/desain-taman-sendiri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ_BHQpTPM0WqChhRLDsRh0pl7ulTUNTJnmh8us9CR4EsPAomLlXNr8sMgaWrdYogS1q2Bwn2KmgxzUN36arcsZ7KWNPIuKfG7WO-iNdmQ_OzpuchaOV-SqaYrZ5jCo0f-IQbyvWxT9nY/s320/desain-taman-sendiri.jpg" width="320" /></a></div><b>MEMBUAT TAMAN RUMAH</b> -- Rumah dan taman merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Taman rumah dengan aneka tanaman hias yang berwarna-warni menambah kesejukan dan keindahan sekitar rumah. Taman rumah yang membuat anda semakin kerasan berlama-lama berada di sekitar rumah. Tidak hanya itu taman indah di sekitar rumah juga akan membuat kualitas udara makin sehat dan bebas dari polusi udara. Namun  di antara kita sering bingung untuk membuat desain Taman Rumah Sendiri.<br /><a name='more'></a><br /><b>Membuat Desain taman rumah sendiri</b> sebenarnya tidaklah sulit. Namun anda tetaplah harus meluangkan sedikit waktu untuk itu. Nah anda bisa mengimplementasikan desain taman rumah anda di saat waktu senggang dan libur. Keuntungannya anda bisa menghemat biaya untuk membuat taman rumah sendiri. <br /><br /><h3>Langkah Membuat Taman Rumah Sendiri</h3>Nah dalam membuat taman rumah sendiri, ada beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat taman ruman sendiri:<br /><b>1. Memahami Ruang ruang yang tersedia untuk taman rumah</b><br />Kondisi serta Luas  lahan untuk taman akan mempengaruhi desain yang Anda rencanakan. Sebelum mendesain taman hias, pastikan Anda memahami ruang taman yang hendak ditamani tanaman hias. Misalnya saja Untuk ruang yang sempit, pilihlah tanaman yang tidak terlalu rindang dan tidak mudah berkembang banyak. Sebaliknya untuk ruang taman yang luas, sempatkan menanam pohon-pohon buah agar udara sejuk diperoleh dan manfaat buah dari pohon dapat dirasakan.<br /><br /><b>2. Menyesuaikan desain taman dengan warna cat bangunan. </b><br />Perhatikan suasana sekeliling rumah ketika Anda menginginkan desain taman hias yang tepat. Jika lahan sempit, gunakan cat yang cerah untuk memberikan kesan luas pada taman dan sekeliling rumah. Berbeda halnya dengan lahan yang luas, warna-warna cat yang sedikit gelap seperti abu-abu akan memberikan kesan tegas.<br /><br /><b>3. Menggunakan ornamen pendukung. </b><br />Taman hias yang cantik serta indah, akan terlihat lebih sempurna ketika Anda mendukungnya dengan ornamen seperti air mancur, ataupun ornamen lain berupa burung tiruan. Ornamen lain yang akan memberikan konsep maksimal adalah penggunaan benda yang bersifat horizontal maupun vertikal seperti halnya penggunaan paving, batu alam dan rumput golf sebagai lantai taman hias.<br /><br /><b>4. Memilih Jenis Tanaman Hias Yang Tepat untuk Taman Rumah</b><br />Memilih jenis tanaman hias yang hendak ditanam dan menjadi bagian dari taman adalah suatu yang penting dilakukan. Taman rumah  tidak boleh asal ditanam dengan sembarang jenis tanaman, namun perlu adanya tanaman-tanaman tertentu yang yang pas menghiasi rumah Anda dan memiliki manfaat lebih bagi kesehatan lingkungan maupun kesehatan pemilik taman. Tanaman hias yang cocok untuk taman rumah Anda adalah tanaman tipe formaldehida, tipe trikhloroetilena, dan tipe benzena. Ketiga tipe tanaman ini mampu memberi keindahan lebih pada rumah Anda dan pastinya mampu menyerap polusi udara.<br /><br /><b>Beberapa Jenis Tanaman Hias</b> yang bisa anda jadikan dasar untuk membuat Desain Taman rumah adalah sebagai berikut :<br />1. Bunga matahari, tanaman ini dengan kelopak bunga berwarna seperti matahari, kuning kemerahan dengan sedikit lingkaran hitam di tengah<br />2. Bunga Mawar, salah satu jenis tanaman bunga yang sangat populer, karena perawatan yang tidak terlalu susah.<br />3. Tanaman Hias Iris, tanaman ini bunganya berwarna kuning dengan kelir daun hijau berbentuk seperti pita. Tanaman ini dapat digunakan sebagai pembatas dan bisa juga sebagai pengisi taman minimalis<br />4. Tanaman Marigoldtanaman hias ini mempunyai kombinasi warna kuning, oranye, merah dan warna lainnya.<br />5. Bunga morning glory, jenis tanaman ini mempunyai daun berbentuk hati dan mempunyai variasi warna diantaranya pink, biru, merah dan putih.<br />6. Melati air, berbunga putih seperti melati, tertata pada tangkai bunga yang panjang. Permukaan dari bunga ini kasar dengan daun yang lebar. Jenis tanaman ini tidak hanya sesuai ditanam seperti konsep  namun juga dapat ditaruh di pot-pot.<br /><br />Itulah beberapa tips membuat Taman Rumah sendiri.<br /><br />

Tips Membuat Taman Rumah Sendiri

MEMBUAT TAMAN RUMAH -- Rumah dan taman merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Taman rumah dengan aneka tanaman hias yang berwarna-warni ...

+ Baca selengkapnya »

Manfaat dan Cara Budidaya Kapulaga

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 style="text-align: left;"><a href="http://petaniberas.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Kapulaga</b> </a>adalah sejenis rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman dari genera <i>Elettaria</i> dan <i>Amomum</i> dalam keluarga Zingiberaceae (keluarga jahe-jahean). Kedua genera ini adalah tanaman asli Bangladesh, Bhutan, India, Indonesia, Nepal, dan Pakistan; [<i>https://id.wikipedia.org/wiki/Kapulaga</i>]. Kapulaga memiliki banyak sekali keistimewaan untuk kesehatan. Manfaat Kapulaga untuk kesehatan diantaranya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/budidaya-kapulaga.html" target="_blank">Budidaya Kapulaga</a> mulai ramai dilakukan karena harganya cukup menggiurkan untuk petani.</h2><div style="text-align: left;"></div><a name='more'></a><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;">Kapulaga tidak hanya digunakan sebagai bumbu rempah-rempah. Tetapi juga digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Untuk mengatasi sariawan, masalah pencernaan dan lain lain. Berikut ini adalah kandungan dari kapulaga.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"> <table border="1" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="width: 400px;"> <tbody><tr>  <td colspan="3" style="padding: 0.75pt;">  <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">TABEL KANDUNGAN NUTRISI<br />  Kandungan Nutrisi Kapulaga per 100 g.</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Principle</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Nutrient   Value</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Percentage   of RDA</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Energi</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">311 Kcal</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">15.5%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Karbohidrat</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">68.47 g</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">52.5%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Protein</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">10.76 g</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">19%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Lemak</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6.7 g</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">23%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kolesterol</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">serat</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">28 g</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">70%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Vitamins</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"><br /></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"><br /></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Niacin</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1.102 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">7%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pyridoxine</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.230 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">18%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Riboflavin</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.182 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">14%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Thiamin</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.198 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">16.5%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Vitamin A</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0 IU</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Vitamin C</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">21 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">35%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Electrolytes</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"><br /></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"><br /></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Sodium</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">18 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Potassium</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1119 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">24%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Minerals</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68"><br /></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89"><br /></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Calcium</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">383 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">38%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tembaga</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">0.383 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">42.5%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Zat Besi</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">13.97 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">175%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Magnesium</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">229 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">57%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Manganese</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">28 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1217%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Phosphorus</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">178 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">25%</span></div></td> </tr><tr>  <td style="padding: 0.75pt; width: 75.75pt;" width="101">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Seng</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 51pt;" width="68">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">7.47 mg</span></div></td>  <td style="padding: 0.75pt; width: 66.75pt;" width="89">  <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">68%</span></div></td> </tr></tbody></table></div><div style="text-align: left;"><i>sumber : http://manfaat.co.id/manfaat-kapulaga-untuk-kesehatan</i></div><div style="text-align: left;"><br /></div><h3 style="text-align: left;">Manfaat Kapulaga Untuk Kesehatan</h3><ol style="text-align: left;"><li>Menurunkan Resiko Kanker</li><li>Mengontrol Kolesterol</li><li>Ramah untuk jantung</li><li>Membantu menenangkan atau anti depresan</li><li>Mengatasi Gangguan Kemih (saluran kencing)</li><li>Mengatasi gangguan pencernaan</li><li>Bisa digunakan untuk anti mikroba atau infeksi</li><li>Mengobati kejang otot atau kram</li><li>Mengobati sakit gigi dan asma</li><li>Mengeluarkan racun tubuh dan mengobati sendi</li><li>Melancarkan sirkulasi darah</li><li>Mencegah mual - mual dan muntah</li><li>Menambah vitalitas </li><li>Mengobati sakit tenggorokan dan cegukan</li><li>Mencegah pembekuan darah dan Menyegarkan Napas</li><li>Mencegah osteoporosis</li><li>Baik untuk perawatan rambut</li></ol><div style="text-align: left;">Begitu banyak kandungan nutrisi dan gizi kapulaga membuatnya banyak dibudidayakan oleh banyak petani. Harga jual perkg yang tinggi juga menggiurkan untuk ditanam. Kapulaga banyak dicari dan dikembangkan oleh petani dan pengepul kapulaga. Dalam perdagangan, terdapat dua jenis yaitu kapulaga sabrang  dan kapulaga lokal. Sasaran Pemasaran kapulaga adalah sebagai obat-obatan, banyak juga  digunakan  sebagai bahan industri obat tradisional, kosmetika, farmasi, industri  makanan dan minuman.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/budidaya-kapulaga.html" target="_blank"><img alt="Kapulaga" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEio4xB1uQSFCEGnKa4c_tLyLq-qCQD6l0fO-TUOL9kzbKX3vj9CzTUr25fBwKTPW0njjZ7Lv9780G3tGfO00yn8p3w5zGURyoz7C37pWy4XJzhI8gICkCWNrW42yDR_d3Z2X8IzKCaOTL0/s320/kapulaga-putih.jpg" title="Budidaya Kapulaga" width="245" /></a></div><h3 style="text-align: left;">Cara Budidaya Kapulaga</h3><div style="text-align: left;"> Budidaya kapulaga cukup mudah, yang pertama harus anda persiapkan adalah benih kapulaga. Kapulga bisa didapat benihnya dari anakan atau tunas baru atu bisa juga dengan menggunakan percabangan rizoma yang nantinya akan membentuk sebuah tunas. </div><div style="text-align: left;">Tunas yang digunakan adalah tunas yang belum terlalu tinggi atau belum mencapai 50 cm. Carilah tunas yang masih muda dan memiliki banyak anakan. </div><div style="text-align: left;">Pengolahan tanah untuk budidaya kapulaga tidak sulit, anda hanya perlu membersihkan batu dan mempersubur lahan dengan memberikan pupuk organik yang baik untuk tanah. Jarak tanam yang diperlukan yaitu untuk kapulaga lokal 1x1,5 m; 1x2 m atau 1,5x2 m sedangakan untuk kapulaga sabrang adalah 2x1 m; 2x2 m atau 2x3 m. Sedangkan waktu penanaman yang baik untuk tanman kapulaga adalah saat mulai masuk musim hujan (Oktober - Desember).</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Perawatan tanaman kapulaga</div><div style="text-align: left;">Lakukan penyiangan jika sudah banyak ditemukan gulma yang mengganggu pertumbuhan anakan.</div><div style="text-align: left;">Pada saat penanaman lakukan dengan hati hati jangan sampai tunas terluka atau patah.</div><div style="text-align: left;">Lakukan penggemburan tanah di sekitar tunas agar akar bisa tumbuh dengan bebas.</div><div style="text-align: left;">Pemanenan kapulaga bisa dilakukan setelah berusia 2-3 tahun. Tetapi jika anda menanam dalam jumlah besar maka pasti anda tidak akan kecewa karena pemanenan kapulaga tidak mengenal musim. Begitu banyak buah yang ada maka anda tinggal memanennya. Kapulaga yang baik akan bertahan 10-15 tahun. Dan untuk tiap ha bisa menghasilkan 2 hingga 3 ton setiap tahunnya.</div><div style="text-align: left;">Jika harga perkg adalah 45.000-50.000 maka keuntungan profit yang bisa anda dapat untuk 1 ha pastinya sangat menggiurkan bukan. Tanaman kapulaga ini cocok untuk daerah pegunungan dan dataran rendah. Ada istilah orang petani itu manggul sawah dan gunung. Ketika gagal panen dia masih bisa dapat duit dari hasil perkebunan dan ketika hasil gunung sedang sedikit tetap bisa makan.</div><h3 style="text-align: left;">Hambatan dalam budidaya kapulaga</h3><div style="text-align: left;">Kapulaga bisa saja tidak berbuah manis seperti yang kita prediksi. Berikut ini adalah penyebab kapulaga tidak bisa berbuah</div><ol style="text-align: left;"><li>Tidak sesuai dengan kondisi tanah <br />Kapulaga Sebrang baik ditanam pada lahan-lahan dengan ketinggian  tempat > 500 m dpl (pegunungan). Sedangkan jenis kapolaga lokal,   cocok pada dataran rendah sampai menengah ( < 500 m dpl). Salah dalam pemilihan bibit akan membuat seseorang gagal panen. </li><li>Faktor Iklim </li><li>Penyerbukan bunga yang gagal. <br />Penyerbukan kapulaga dilakukan oleh angin dan serangga. Jika penyerbukan ditentukan oleh angin maka anda bisa panen sepanjang tahun, tetapi jika penyerbukan dilakukan oleh serangga maka pemanenan tidak mesti dilakukan sepanjang tahun, karena pemanenan dilakukan oleh sukses atau tidaknya penyerbukan.Dan penyerbukan akan terjadi jika ada serangga. Tetapi jumlah serangga akan naik dan turun sesuai dengan kondisi iklim.  </li></ol>Kapulaga E. Cardamomum adalah jenis Kapulaga sabrang yang  jarang dibudidayakan  petani. Jenis ini mempunyai kualitas lebih baik, kandungan minyak atsiri  cukup tinggi yaitu mencapai  (3.5-7.0%), sehingga memiliki harga jual lebih mahal  dibanding kapulaga jenis lokal.<br />Demikian artikel tentang <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/budidaya-kapulaga.html" target="_blank">budidaya kapulaga</a>. Jangan lupa klik IKon media sosiAL di bawah iNi dan bagikan ke teman anda supaya mereka juga tahu manfaat artikel ini. terima kasih. Salam Sukses Petani Indonesia.<br /><div style="text-align: left;"><br /></div></div>

Manfaat dan Cara Budidaya Kapulaga

Kapulaga adalah sejenis rempah yang dihasilkan dari biji beberapa tanaman dari genera Elettaria dan Amomum dalam keluarga Zingiberaceae (...

+ Baca selengkapnya »

Budidaya Terong Belanda dan Manfaatnya

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div><h2 style="text-align: left;"><b>Terung belanda</b> atau <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/terong-belanda.html" target="_blank"><b>terong belanda</b></a> (Solanum betaceum) adalah jenis tanaman anggota keluarga terung-terungan (Solanaceae) yang mulai di kembangkan di Bogor Jawa Barat sejak tahun 1941. (<i>https://id.wikipedia.org/wiki/Terung_belanda)</i> Tanaman terong ini mulai dikenalkan oleh orang Belanda itulah kenapa alasan Terong Ini dinamakan terong belanda. Manfaat Terong belanda sangat banyak, sehingga sekarang sudah mulai ramai dibudidayakan. </h2><br /><a name='more'></a>Tanaman terong belanda berasal dari dataran amazon Benu amerika. Tanaman ini berbentuk seperti sawo, dan enak dimakan karena memiliki rasa asam. Sehingga cocok untuk dibuat jus atau campuran es buah. Selain enak dikonsumsi ternyata terong belanda juga memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat diantaranya adalah.<br /><ol style="text-align: left;"><li><b>Rasa Asam yang bisa Menyegarkan Badan</b></li><li><b>Kaya Kandungan Vitamin C sehingga Meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh</b></li><li><b>Kaya Anti Oksidan</b></li><li><b>Mencegah penyakit jantung dan kanker</b>Berwarna kemerahan menandakan kandungan likopen yang tinggi untuk pencegahan penyakit kanker dan jantung. </li><li><b>Menjaga kesehatan mata</b></li><li><b>Mengobati Sariawan</b></li><li><b>Mengobati sakit maag</b>Walaupun terong belanda memiliki rasa asam, tetapi kandungan vitamin C yang sangat tinggi justru akan membantu mengobati sakit maag.</li><li><b>Kaya Zat Besi untuk mencegah anemia.</b></li><li><b>Menurunkan Kadar Gula Darah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/terong-belanda.html"><img alt="Manfaat Terong Belanda " border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6nkk2Z9wuU-Aq2mnKZISDASnMkveg_UEl_9oNG24aMI7xy5nTZ_SDqzAvsGnRITOx3NKmCHwZRt2eldkOHcZ73fFV9P0t8vav0TFw67Vlrf4IdaqkgXRj4ApEMntr_0k_zhwjDRt5rgw/s320/Owoce_Tamarillo.jpg" title="Buah Terong Belanda" width="320" /></a></div><span id="goog_1973248651"></span><span id="goog_1973248652"></span> </b></li></ol></div><h3 style="text-align: left;">Cara Budidaya Terong Belanda </h3>Membudidayakan sebuah tanaman tidaklah sulit seperti yang anda bayangkan. Karena menanam terong belanda tidaklah menggunakan teknik khusus dalam penanaman atau perawatan. Inti dari budidaya sebuah tanaman adalah persiapan benih, persiapan lahan pertanian, perawatan.<br />Terong belanda biasa dibudidayakan dengan menggunakan metode stek dan penanaman dari biji. Jika penanaman dari biji maka hasilnya akan bisa dipanen dalam waktu 2 tahun. Tanaman ini bisa bertahan 5-6 tahun sesuai dengan perawatan. Tanaman ini bisa tumbuh pada daerah dengan ketinggian 450 - 1700 mdpl.<br /><h4 style="text-align: left;">Cara Membuat Benih Terong Belanda</h4>Pilihlah terong belanda yang sudah masak kemudian. keluarkan isinya untuk dijemur dan dikeringkan selama 2 hari. Setelah biji benar - benar kering rendamlah bibit dalam larutan garam. Setelah itu taburkan dalam lahan persemaian terong belanda.<br />Setelah bibit berumur 6 minggu maka bibit sudah mulai tumbuh membesar kemudian jika bibit sudah mencapai umur 10 minggu dan sudah memiliki buah induk dan ketinggian sudah mencapai 20-30 cm. pada usia ini berarti tanaman bibit sudah siap dipindahkan.<br />Baca :  <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/budidaya-cabe-rawit.html" rel="nofollow" target="_blank">Tips Sukses Budidaya Cabe Rawit</a><br /><h4 style="text-align: left;">Persiapan Bedengan atau lahan tanaman Terong Belanda.</h4>Persiapkan jarak tanam 1.5-2m untuk satu tanaman dengan tanaman yang lain. Karena tanaman ini memiliki umur yang cukup lama saran saya adalah gunakan pupuk organik. Karena penggunaan pupuk organik akan sangat membantu perkembangan tanaman terong belanda ini saat menghadapi musim kemarau. Terong ini memiliki masa produktif sekitar 3-4 tahun. <br />Buatlah lubang tanaman dengan kedalaman 15-20cm untuk seriap pohon. Setelah itu diberi pupuk organik dalam lubang dan sekitar lubang.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img alt="Budidaya terong belanda dan manfaatnya" border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw4WRLElAhChjCM4gUkq4UOjT91jXQk8vJTeunYWREXK9PSOA0UYk7Kzv4HLDVzMiuq1fjH0-IhBsEnxMr4YHlXhXnDnOFhLTe0ZNDsiMSNWUsP7jSFNSUvJz0GwL9YeP5IBLn0e0eK3g/s320/bun-terong-belanda.jpg" title="Kebun Terong Belanda" width="320" /></div>Tips Perawatan Sukses<br />Larutkan kotoran hewan seperti kotoran kambing dengan air. Gunakan airnya untuk penyiraman tanaman. Intinya gunakan air yang sudah bercampur dengan air kotoran kambing. Ambil airnya saja, kemudian besok untuk penyiraman juga masih bisa dipakai berkali-kali menggunakan kotoran kambing yang sma. Rasakan perkembangan pertumbuhan dari tanaman terong belanda ini.<br />Pemanenan Terong Belanda.<br />Pemanenan adalah saat paling vital sebelum memulai untuk dipasarkan. Pemanenan yang terlalu tua akan rawan dengan busuk, dan rasa yang kurang enak. Jika terlalu muda maka hasilnya juga tidak maksimal karena harganya akan turun drastis.<br />Ciri buah yang sudah bisa dipanen adalah buah yang sudah berwarna merah kecoklatan atau hijau tua. Pemanenan sebaiknya disesuaikan dengan pemesanan apakah yang berwarna hijau tua atau merah kecoklatan. Karena biasanya disesuaikan dengan jarak tempuh atau penyimpanan terong belanda sebelum sampai di tangan konsumen.<br />Waktu pemanenan yang baik adalah pagi atau sore hari, hal ini dikarenakan pemanenan yang dilakukan pada siang hari bisa berdampak pada kualitas buah yang menjadi keriput.  <br /><br /><br /><h3 style="text-align: left;">Cara Membuat Jus Terong Belanda.</h3><div style="text-align: left;">Bahan yang diperlukan</div><div style="text-align: left;"><ul><li class="ingredient" itemprop="ingredients">75 gram terong belanda</li><li class="ingredient" itemprop="ingredients">100 gram buah nanas</li><li class="ingredient" itemprop="ingredients">1 sdm madu</li><li class="ingredient" itemprop="ingredients">½ gelas air putih matang</li><li class="ingredient" itemprop="ingredients">Es batu </li></ul>Cara Buat<br />Masukkan semua bahan yang sudah dibersihkan yaitu terong belanda dan nanas. Kemudian Madu dan air putih. Blender. Ketika bahan sudah tercampur silahkan tambahkan es batu untuk menambah kesegaran dari Jus Terong Belanda ini.<br />Jika jus ini diberikan untuk <a href="http://kenzana.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank">wanita hamil</a>, sebaiknya nanas diganti dengan mangga atau terong belanda saja tidak memakai nanas.<br /><br />Demikian Postingan <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/terong-belanda.html" target="_blank">tentang terong </a>belanda ini semoga bermanfaat. Jangan lupa Klik Ikon media sosiaL di bAwah postingaN Ini</div><div style="text-align: left;"><b><br /></b></div><div><br /></div></div>

Budidaya Terong Belanda dan Manfaatnya

Terung belanda atau terong belanda (Solanum betaceum) adalah jenis tanaman anggota keluarga terung-terungan (Solanaceae) yang mulai di kem...

+ Baca selengkapnya »

Penyakit Tanaman Cabe yang paling Ganas dan Cara Mengatasinya

<h2>Banyak petani cabe yang gagal panen akibat serangan <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/penyakit-tanaman-cabe.html" target="_blank">penyakit cabe</a>. Penanganan hama yang salah bisa mengakibatkan hasil yang buruk. <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/budidaya-cabe-rawit.html" target="_blank">Budidaya tanaman cabe</a> sudah menjadi keharusan dilakukan oleh setiap orang, mengingat harga cabai semakin naik. Oleh karena itu, cara mengatasi hama pada tanaman cabai perlu diketahui oleh anda yang baru akan mencoba untuk membudidayakan cabe. Baik itu cabe rawit atau cabai keriting. <a name='more'></a></h2><h3> Apakah Penyebab terjadinya hama pada tanaman?</h3><ol><li>Dampak penggunaan Pestisida tidak ramah lingkungan<br />Hama penyakit sering muncul karena penggunaan pestisida yang tidak ramah lingkungan. Sebagai contoh ada serangan wereng di sawah, kemudian petani memberikan semprot wereng, Petani tersenyum puas saat melihat wereng mati. Tapi keesokan harinya petani menangis karena jumlah wereng yang menyerang lebih banyak. Hal ini dikarenakan musuh alami wereng sudah mati, sehingga wereng dari tanaman padi tetangga malah pindah ke sawah petani tadi. Bukan karena wereng balas dendam karena anda menyemprot wereng.</li><li>Pengaruh perubahan iklim<br />Pengaruh iklim berhubungan dengan ketersediaan air. Sehingga menentukan waktu tanam suatu tanaman adalah sesuatu yang sangat penting.</li><li>Menanam satu varietas tertentu secara terus menerus tanpa pola</li><li>Berkembangnya suatu spesies tanpa musuh alami </li></ol>Baca : <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/pestisida-organik.html" rel="nofollow" target="_blank"> Cara Membuat Pestisida Organik yang alami</a><br /><h3>Apa sajakah hama yang sering menyerang tanaman cabe?</h3>Hama yang menyerang cabe adalah ulat, kutu daun, thrips, tungau dan lalat buah. <br /><ol><li>Ulat<br />Dikenal dengan ulat grayak yaitu salah satu hama yang menyerang cabai. Ulat yang berwarna hijau, kecil dan sangat banyak yang menyerang daun, tunas dan batang yang masih sangat muda.<br />Jika serangan sudah mencapai tahap paling parah bisa membuat tanaman menjadi gundul.<br />JIka masih dalam tahap perkembangan sebaiknya diambili pada malam hari secara menyeluruh. Tetapi jika tidak bisa dan tidak memungkinkan, sebaiknya disemprot dengan instektisida. Dilakukan pada malam hari agar hasil lebih maksimal.</li><li>Kutu daun Atau Thrips<br />Ditandai dengan gejala daun keriting dan menggulung kearah atas, kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun, sehingga daun menjadi kering dan mengeriting.<br />Penyakit ini bisa menjadi pembawa virus lain, sehingga sangat berbahaya untuk tanaman cabe. Mengeluarkan cairan yang berwarna kuning semut dan cendawan yang bisa menyebabkan daun menjadi menghitam. <br />Cara mengatasinya adalah Hindari penanaman cabe berdekatan dengan semangka melon dan kacang panjang. Petik daun yang sudah mengeriting dan musnahkan. <br />Gunakan insektisida dan semprotlah pada sore hari. Perlu dipastikan gunakan semprot organik karena hama thrips juga mengundang musuh alami thrips seperti kumbang dan kepik.<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/penyakit-tanaman-cabe.html" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" target="_blank"><img alt="Penyakit Tanaman Cabe" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOIi93PpfmTmHyLPpD3YOoLoY53ZKd5S6IMAe-wfP4gLXP9dnZilgQmYwykj_a14_eMTS3fNGLpja6aLZy5VqziyeC7gRGcd5qy0jXpuhRMsLo7ql2zC-jI7iQoRmLuhGtV19luiKaDlw/s320/perangkap+lalat+buah.jpg" title="Penyakit Cabe Lalat Buah" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh Pembuatan Perangkap untuk mengatasi lalat buah</td></tr></tbody></table></li><li>Tungau<br />Setelah tadi thrips pada daun menggulung ke atas, jika serangan tungau adalah kebalikannya yaitu daun mengeriting dan menggulung ke bawah. Daun yang terkena tungau pada bagian bawah menjadi kecoklatan dan akan rontok<br />Pengendalian penyakit tungau adalah dengan mencabut tanaman yang terkena tungau, atau jika belum parah bisa langsung dipotong bagian yang terkena tungau. <br />Sebagai langkah preventif jangan tanam tanaman cabe dekat dengan tanaman singkong. <br />Pengendalian lakukan dengan semprot tungau atau racun tungau.</li><li>Lalat Buah<br />Lalat Buah menyerang cabe dengan cara menyuntikkan telor lalar buah dalam buah cabe. Seelah menjadi larva, akan menyerang dan membuat buah menjadi rontok dan membusuuk karena buah sudah dimakan dari dalam. <br />Pengendalian<br />Ambil buah yang sudah rontok kemudian bakar atau rendam. Jangan biarkan larva berkembang menjadi pupa yang akan menambah perkembangan lalat buah semakin banyak. <br />Jika belum parah bisa dipasang perangkap yaitu teteskan atraktan pada kapas kemudian masukkan kedalam botol air mineral.<br />Jika tidak mempan semprot dengan insektisida alami pada pagi hari.</li></ol><h3>Apa saja penyakit Cabe?</h3>Penyakti yang menyerang tanaman cabe adalah cendawan, jamur, virus dan bakteri.<br /><ol><li>Busuk Batang Kuncup<br />Disebabkan oleh virus, ditandai dengan pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau  muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning. Biasanya menyerang pada musim hujan dengna kelembaban tinggi. <br />Penyakit ini dapat diminimalisir dengan cara :<br /># Mengurangi pemakaian pupuk nitrogen ( Urea atau ZA )<br /># Menanam dengan jarak tidak terlalu rapat, tujuannya supaya sirkulasi udara lancar.<br /># Menggunakan mulsa plastik pada musim hujan<br /># Membuang atau membakar tanaman yang terserang</li><li>Virus Kuning<br />Batang terlihat menguning lantaran serangan virus yang disebut dengan virus gemini. Untuk pengobatan belum ditemukan karena serangan virus ini, tetapi anda bisa mengantisipasinya dengan memilih benih yang tepat yang tahan dari serangan virus ini.</li><li>Patek atau atraknosa<br />Penyakit ini disebabkan oleh cendawan. Pada fase pembibitan biasanya akan membuat tanaman menjadi layu. Jika menyerang tanaman cabe dewasa biasanya akan membuat cabe busuk mengering, jika menyerang batang maka seperti membusuk dan mengering. <br />Penyebabnya adalah penyakit bawaan dari bibit tanaman cabe, cara mengatasinya adalah pilih dengan teliti benih yang akan dipakai. <br />Jika sudah terlanjur maka anda bisa menyemprot dengan pengendali jamur.</li><li>Layu<br />Penyakit ini disebabkan oleh jamur atau cendawan. ciri cirinya adalah pada sianghari tanaman akan layu, kemudian mulai segar pada sore hari sebelum akhirnya mati. Layu ini bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur fusarium sehingga perlu anda amati dengan seksama sebelum penanganan yang terbaik.</li><li>Bercak daun<br />Daun terkena jamur sehingga timbul bercak berwarna hitam. Setelah itu daun akan menguning dan rontok. Hal ini biasa terjadi saat musim hujan. Karena suhu yang lembab. Jamur ini menyebar karena terbawa angin atau terbawa oleh manusia. <br />Cara pencegahan adalah dengan pengaturan jarak tanam yang baik. <br />Jika tanaman sudah mati karena serangan ini sebaiknya dibakar. <br />Jika serangan tidak berhenti dan mengganas sebaiknya disemprot dengna pengendali jamur. </li></ol>Itulah Beberapa hama dan penyakit pada cabe. Kunci dari pencegahan untuk semua masalah di atas adalah anda tlaten (rajin) membersihkan gulma dan kotoran pada lahan cabe anda. Perhatikan jarak tanam, pastikan sinar matahari bisa dengan bebas mengenai tanaman agar terhindar dari penyakit.<br /><br />Demikian postingan tentang <a href="http://petaniberas.blogspot.com/2015/09/penyakit-tanaman-cabe.html" target="_blank">penyakit tanaman cabe</a>. Tolong klik suka pada halaman, dan bagikan dengan klik tombol media sosial di bawah ini. Salam sukses petani Indonesia.<br /><br /><br />

Penyakit Tanaman Cabe yang paling Ganas dan Cara Mengatasinya

Banyak petani cabe yang gagal panen akibat serangan penyakit cabe . Penanganan hama yang salah bisa mengakibatkan hasil yang buruk. Budidaya...

+ Baca selengkapnya »