Bibit Sertani adalah bibit unggul dengan usia tanam 105 hari ditemukan oleh seorang ilmuwan nyentrik asal Cirebon Surono Danu. Sertani mulai dikenal setelah Surono Danu mulai diliput oleh mass media tahun 2014, karena benih sertani mampu menghasilkan padi unggul yang melebihi varietas unggul lainnya. Bibit Unggul Sertani ini perlu mendapatkan apresiasiasi karena disamping berpotensi mampu mewujudkan swasembada pangan, juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.

Profil Surono Danu

Surono Danu lahir di Cirebon, Jawa Barat, 11 September 1951 itu, kini tinggal di Desa Nambah Dadi, Kecamatan Terbangi Besar, Lampung Tengah. Surono Danu adalah seorang PNS (pegawai Negeri Sipil) sampai tahun 1983 sebelum mengundurkan diri dan pindah ke Lampung. Beliau melakukan penelitian di rumah sederhananya dengan melakukan perkawinan bibit padi unggul sehingga lahirlah 2 jenis varietas padi unggul yaitu bibit Sertani 1 dan MSP 1 (mari Sejahterakan Petani).
Surono danu
Surono danu yang nyentrik dan mandiri.

Awal Mula Penelitian Surono Danu.

Sebelumnya Surono Danu sudah berkelana mengelilingi Lampung dan berhasil mengoleksi 181 jenis bibit padi unggul. Kemudian memilih 2 varietas unggul untuk dikawinkan. Varietas Dayang Rindu dari daerah Terbangtinggibesar sebagai pejantan dan memilih betina adalah padi Si rendah Sekam Putih asal Kampung Gunungbatin. Dari kedua varietas unggul inilah lahir benih kawin silang Surono Danu yang mampu menghasilkan padi dengan umur 150 hari untuk satu kali musim panen.
Penelitian terus beliau lanjutkan selama 10 tahun sehingga lahirlah Sertani 1 dengan usia tanam 105 hari. Tidak berhenti sampai disini ternyata beliau melakukan penelitian lagi sampai lahir benih padi dengan usia tanam 95 hari *10 hari lebih cepat dari Sertani, dan diberi nama MSP 1 (Mari Sejahterakan Petani 1).
Baca :  Cara Kawin Silang Bibit Padi

Karakteristik Bibit Sertani dan bibit MSP1

Padi hasil varietas ir Surono Danu ini (MSP1) mampu menghasilkan 13 ton untuk 1 ha, dengan rasa yang pulen, aromatik dan tampilan yang baik dengan indek nilai 8. Hasil ini sudah melebihi kualitas padi hibrida.
Sedangkan bibit Sertani 1 mampu menghasilkan 14 ton untuk 1 ha.
“Benih ini tidak memiliki perawatan khusus bahkan tidak membutuhkan suplai air yang memadai karena benih ini mampu menyerap oksigen dengan sendirinya,” kata Surono kepada detik.com di kantor Serikat Tani Nasional (Sertani), Jalan Salim Batubara, Telukbetung, Lampung, Senin (12/11/2007).
Bibit Sertani dan Surono Danu

Penggunaan air berlebih justru akan membuat akar membususk sehingga perkembangan padi tidak maksimal. Satu catatan penting, Sertani cocok dengan sistem pertanian organik SRI silahkan cari di kolom pencarian karena sudah saya buat catatannya tentang SRI. Dan ketika hasil panen ternyata tidak memuaskan berarti yang perlu anda lakukan adalah pengolahan lahan atau Intensifikasi pertanian yang lebih baik.
Bibit Sertani 1 ini tahan dengan serangan hama tikus. Hebatnya, jika tikus menyerang hama padi bibit sertani ini, mampu menyembuhkan luka gigitan sendiri dan tetap bisa tumbuh dalam waktu 24 jam. Sertani lebih tahan dengan serangan hama karena sertani memiliki anti bodi untuk melawan hama padi. Padahal kita tahu hama paling merusak di sawah adalah hama tikus. Hama tikus menjadi momok menakutkan setelah banyaknya ular sebagai pemangsa tikus, habis dihakimi oleh petani.

Profil kenyentrikan Surono Danu

Awalnya Surono Danu tidaklah dikenal oleh masyarakat luas. Tetapi dengan kenyentrikannya, Surono Danu mulai dikenal. Tidak hanya nyentrik, Surono Danu juga ulet dan tekun dalam mendalami suatu bidang.  Itulah ciri khas petani sejati, tekun dan ulet. Tidak mengandalkan santai santai saja karena pupuk sudah diberikan, atau sudah memerintahkan orang untuk membersihkan sawah.
Impian Surono Danu adalah terwujudnya kedaulatan pangan. bukan menjadi petani yang suka mengemis bantuan. Tetapi berusaha sekuat tenaga menjadi petani yang hebat.

Salah satu kenyentrikan Surono Danu adalah ketika memberikan penyuluhan dari ujung Sumatra sampai Jawa, beliau memakai sepeda Motor. Bahkan beliau mengirimkan benihnya secara gratis untuk seluruh Indonesia melalui kantor POS.

Benihnya pernah ditawar 400 juta hanya untuk 35 biji padi saja atau hanya satu untai oleh negara lain tetapi beliau tidak berikan. Karena impian Surono Danu adalah mewujudkan Kedaulatan Pangan yang sudah menjadi Impian beliau.

Berikut ini adalh orang yang termasuk menemukan varietas unggul yang cukup berjasa untuk negeri ini selain padi Sertani Surono Danu.
Padi RI-1 : Adjikoesoemo, Yogyakarta, padi merah putih
Padi gogo Aromatik : Totok Agung Dwi Haryanto, Banyumas
Padi Supertoy : Tauyung Supriadi, Bantul.
Padi Saputra : Raden Umar Hasan Saputra


Demikian artikel tentang bibit sertani dan profil ir Surono Danu ini semoga bermanfaat, jangan lupa bagikan dengan klik tombol sosial media di bawah ini.

1 komentar:

  1. Di tempat saya kabupaten Pinrang, sulsel mulai di tanam padi msp 13 dan padi sertani 14,, sy mulai mencoba setelah saya pesan benihnya disalah satu tempat belanja online,,, saya semai selama 12 hari dan sy mulai tanam menggunakan mesin transplanter pada tanggal 16 mei 2018, muda2han berhasil dan hasil panen bisa meningkat.

    BalasHapus

 
Top