Sawi adalah tanaman yang mulai dilirik untuk dibudidaya karena harga jual dan peminat yang selalu ada menjadi pendorong. Kemudahan media tanam yang bisa dimana saja juga menjadi salah satu aspek pendorong sawi untuk dibudidayakan. Tetapi tidak hanya itu saja seperti dalam pembahasan sawi putih kemarin, budidaya sawi juga hampir mirip dengan teknik budidaya sawi putih. Kali ini saya akan membahas tentang budidaya sawi secara global.

Berikut ini adalah beberapa aspek yang akan kita bahas

budidaya sawi
Klik untuk melihat cntoh kebun sawi yang sangat berpotensi ini.
Sawi apa yang biasa dibudidayakan?

Dikenal 3 sawi yang dibudidayakan di Indonesia yaitu sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina, adalah sawi yang paling banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Terutama karena banyaknya tuntutan pasar dan rasanya juga digemari oleh sebagian orang untuk sayur, dioseng, pelengkap mie ayam dan bakso juga restauran Cina. Jadi jika anda memilih sawi jenis ini berarti anda akan memilih sawi untuk kepentingan komersial atau sendiri juga boleh.
Sawi putih walaupun banyak di jual di pasar, ternyata sekarang sudah mulai trend untuk dikembangkan dalam pot untuk konsumsi pribadi. Hal ini karena umur tanam dan panen yang cukup singkat, dan setelah panen bisa langsung dipanen lagi dalam satu minggu menjadi pendorong sawi putih juga dibudidayakan, baik menggunakan media pot atau polibag atau bahkan hidroponik.

Kondisi yang cocok untuk menanam sawi

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, tetapi dari Asia dengan lintang 23'. Jadi cocok untuk ditanam dalam kondisi suhu 19-20'C. Tanaman sawi bisa tumbuh pada suhu yang cukup panas Indonesia ataupun dingin di pegunungan. Tetapi fakta membuktikan daerah pegunungan yang agak dingin lebih cocok untuk sawi.
Sawi membutuhkan media tanam yang subur penuh dengan pupuk organik. Selain itu, sawi juga membutuhkan penyiraman yang teratur, kecuali jika anda menerapkan sistem hidroponik, pastikan akar selalu menyentuh air. Penyiraman sawi jangan sampai membuat tanah menjadi tergenang karena bisa mengakibatkan akar menjadi busuk yang bisa menghambat perkembangan sawi. Sawi cocok untuk tanah yang memiliki ph 6-7.

Bagaimana cara budidaya sawi?

Cara budidaya sawi sebenarnya sama dengan budidaya sawi putih, sebaiknya anda membaca postingan ini terlebih dahulu. Cara Menanam Sawi Putih
Budidaya sawi bisa dikreasikan dengan melakukan tumpang sari, sehingga banyak hasil yang bisa anda raih dalam satu lahan. Beberapa tanaman ini sangat cocok untuk sistem tanam tumpangsari sawiyaitu bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat.
Jika anda menanam dalam lahan yang cukup luas, jangan lupa lakukan penyiangan berkala, dan penggemburan tanah dengan pemberian pupuk organik padat dan lakukan perawatan dengan penyemprotan pupuk organik cair.
Panen sawi dilakukan jika sudah berumur 40-70 hari. Setelah melakukan pemanenan sebaiknya anda segera melakukan beberapa hal berikut ini yaitu.
  1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
  2. Sortasi (pengurutan dan pemisahan sesuai dengan kriteria pasar)
  3. Pengemasan.
  4. Penympanan.
  5. Pengolahan.

Macam Macam Hama Sawi 

  • Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
  • Ulat tritip (Plutella maculipennis).
  • Siput (Agriolimas sp.).
  • Ulat Thepa javanica.
  • Cacing bulu (cut worm). 
Penanganan adalah dengan semprot alami organik. Silahkan baca 
Pestisida organik

Penyakit sawi 

  • Penyakit akar pekuk.
  • Bercak daun alternaria.\
  • Busuk basah (soft root).
  • Busuk daun.
  • busuk Rhizoctonia (bottom root).
  • Penyakit embun tepung (downy mildew).
  • Penyakit rebah semai (dumping off).
  • Bercak daun.
  • Virus mosaik.
Untuk yang mengalami busuk daun seringkali disebabkan oleh pengairan yang kurang baik. Pengairan yang kurang baik adalah pengairan berlebih sehingga menyebabkan busuk baik pada akar, daun atau bahkan secara keseluruhan membusuk.
Demikian postingan tentang Budidaya Sawi. Jangan lupa bagikan dengan klik tombol media sosial di bawah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top