Berhubung kampung halaman saya dan suami berbeda, maka setiap tahun lebarannya bergilir. Tahun ini kebetulan jatah berlebaran di kampung halaman saya di Pontianak.
Tanggal 26 kami berangkat melalui bandara Soetta, antisipasi menghindari macet kamipun berangkat dari rumah sekitar jam 6 pagi meski penerbangan jam 10 siang.
 |
| Wajah ceria saat berangkat menuju bandara |
Ternyata jalanan lengang... lancar sekali perjalanan menuju bandara. Masalah baru muncul ketika hendak cek in, antrian calon penumpang mengular panjang.
 |
| Antrian calon penumpang |
Setelah berhasil cek in, petugas bandara menyampaikan kabar bahwa pesawat delay selama 1 jam 25 menit menjadi jam 11.25 karena alasan tehnik.
Saya dan suami hanya bisa pasrah dan menunggu.
Namun saat jam sudah menujukkan pukul 12 belum juga ada kabar untuk boarding. Sekitar jam 12.30 petugas bandara kembali mengumumkan pesawat delay lagi selama 1 jam.
Saya mulai resah karna penat, untuk menghibur diri kami mencoba tidur.
Satu jam sudah berlalu, tapi kabar boarding tak kunjung diumumkan. Tak lama berselang petugas kembali mengumumkan bahwa pesawat delay kembali selama 1 jam, kali ini bukan karena masalah tehnik tapi menunggu kedatangan pesawat dari Palembang.
Badan langsung lemes mendengar pengumuman itu. Tapi apa mau dikata...
Pihak maskapai memberikan kompensasi atas keterlambatan kepada semua calon penumpang berupa uang sebesar @300 ribu.
Tepat jam 14.45, akhirnya penumpang pesawat dipanggil untuk boarding. Alhamdulillah, setelah 4 jam 45 menit menunggu bisa diberangkatkan juga.
Dan akhirnya saya dan suami sampai di kota tercinta setelah terbang selama 1 jam 15 menit.
 |
| Sesampainya di bandar udara Supadio Pontianak |
Rasa lelah yang menyelimuti badan seakan sirna ketika sampai di muka rumah dan disambut oleh keluarga tercinta.
Rasa syukur tak terhingga atas nikmat yang diberikan bisa berkumpul bersama keluarga merayakan idul fitri tahun ini di kampung halaman saya.
Oh... senangnya mudik lebaranšhehe.
0 komentar:
Posting Komentar