All About My Wife, satu-satunya film drama korea durasi pendek yang tamat saya tonton, hehe. Biasanya sih saya jarang banget mau nonton drama korea karena suka males kalau ceritanya kelewat gimana gitu...
Tapi film yang satu ini beda banget deh, ngak seperti film-film korea sebelumnya yang senang menjual mimpi, harta, ketampanan dan kecantikan, serta probematika percintaan seperti umumnya.



Bukan berarti film ini tidak dibintangi artis yang cantik atau tampan ya, artisnya oke, cuma cara mengemas film nya yang membedakan dengan film korea lain. Sebenarnya saya ngak up to date banget bahas film ini di tahun 2014, karena film ini sendiri dirilis tahun 2012. Maklum, saya baru menontonnya saat tayang di RED.

Menurut saya pribadi film ini bagus untuk ditonton bersama pasangan. Saya sendiri menontonnya bersama suami, kami tertawa bersama melihat kekonyolan dan penderitaan sang suami, kami juga tertawa melihat kecerewatan sang istri. Tapi tidak hanya hal-hal konyol yang disuguhkan, kami juga memetik pelajaran beharga dari film ini.

Bagaimana kami harus menghargai momen saat pertama kami bertemu, momen saat kami memutuskan untuk menjalin hubungan hingga ketahap yang lebih serius, dan akhirnya mantap memutuskan untuk menikah.

Kadang, hidup bersama dengan pasangan selama bertahun-tahun, dan menjalani aktivitas dan rutinitas yang selalu sama setiap hari, membuat kita kurang menghargai kebersamaan bersama pasangan. Biasanya penilaian suami terhadap istri menjadi sedikit berbeda, kasarnya mungkin menjadi tidak semenarik saat berpacaran/ pertama berjumpa, atau bisa jadi sebaliknya.

Sebagai contoh, apabila salah satu pasangan misalnya suami memiliki masalah dikantor tapi enggan untuk bercerita ke istri, dia memilih untuk menyendiri dan berdiam diri. Disisi lain, sang istri yang sudah lama menanti kepulangan suami tidak sabar ingin bercerita tentang kesehariannya. Tentu saja saat mereka bertemu dirumah suami merasa tertekan karena harus mendengarkan cerita-cerita sang istri (sedangkan dia ingin menyendiri), disisi lain si istri merasa diabaikan oleh suaminya karena cerita-ceritanya tidak ditanggapi.

Hal-hal kecil seperti ini mampu menyulut pertengkaran, padahal solusi utama untuk memecahkan masalah seperti ini adalah komunikasi. Tapi terkadang semakin dewasa seseorang semakin tinggi pula ego nya, sehingga sulit untuk mencari solusi yang betul-betul dibutuhkan.

***


Film yang awalnya berlatar belakang di Jepang ini bercerita tentang Doo-hyun yang jatuh cinta dengan Jung-in seorang wanita cantik, seksi, dan sangat jago memasak. Dikisahkan kedua pasangan ini dimabuk cinta sehingga tak bisa lagi terpisahkan dan akhirnya memutuskan untuk menikah.

Waktu bergulir, berlatar belakang di Seoul, tanpa terasa pernikahan mereka menginjak di tahun ke 7.

Dibalik semua kelebihan Jung-in, ternyata dia memiliki sifat jelek yang membuat Doo-hyun tidak tahan, Jung-in sangat senang mengkritik apa saja yang dianggapnya salah dan tidak sungkan-sungkan untuk berbicara blak-blakan apa adanya (baca: cerewet). Ditambah lagi Jung-in tidak memiliki kesibukan selain mengurus rumah tangga (baca: belum punya anak), menyebabkan ia selalu ingin menemani Doo-hyun dalam melakukan berbagai aktivitas, termasuk saat berada di belakang (baca: kakus).

Hal tersebut membuat Doo-hyun jengah karena tidak memiliki kebebasan. Awalnya Doo-hyun memohon kepada atasannya agar bisa pindah kerja ke luar kota sehingga dia bisa tinggal jauh dari sang istri. Tapi tanpa disangka-sangka setelah kepindahannya, sang istri pun ikut pindah untuk menemaninya.

Doo-hyun menjadi frustasi, tapi takut untuk meminta cerai langsung pada istrinya. Diapun mencari akal untuk agar bisa bercerai dari istrinya.
Tanpa sengaja, dia bertetangga dengan seorang casanova yang sangat melegenda, Sung-ki. Diceritakan Sung-ki sangat lihai mempermainkan hati banyak wanita, mulai dari gadis hingga yang sudah memiliki suami mampu ditaklukannya.

Doo-hyun akhirnya meminta bantuan Sung-ki untuk membuat istrinya berpaling dan meninggalkannya terlebih dahulu. Mereka pun berkomplot, Sung-ki berkata dalam tempo 3 bulan istrinya akan meninggalkannya, mendengar hal itu Doo-hyun mejadi sangat senang.

Sung-ki pun mendekati Jung-in, mereka menjadi sering ngobrol dan jalan bersama. Digambarkan Jung-in menjadi ceria lagi dan sangat menikmati waktu saat bersama-sama dengan Sung-ki.

Doo-hyun setiap hari selalu memata-matai kegiatan mereka.

Untuk memuluskan rencana mereka, Sung-ki meminta Doo-hyun untuk mencarikan kerjaan untuk Jung-in agar dia memiliki kesibukan selain di rumah. Doo-hyun pun mengatur agar Jung-in diterima bekerja menjadi penyiar di salah satu stasiun radio.

Tanpa disangka-sangka acara yang dibawakan oleh Jung-in disukai oleh pendengar, gaya bicaranya yang terus terang dan blak-blakan menjadi daya tarik tersendiri sehingga acara ini menjadi acara favorit dengan rating tinggi. Jung-in pun perlahan-lahan mulai terkenal, dikagumi banyak orang (termasuk seluruh rekan kerja Doo-hyun) dan jadwal pekerjaannya semakin padat. Banyak majalah yang mengulas tentangnya dan memuji kecantikan dan keberuntungan lelaki yang menjadi suaminya.

Hal tersebut menyebabkan Jung-in semakin jarang dirumah, dan tanpa disadari Doo-Hyun mulai merindukan keberadaan Jung-in. Mulai dari kecerewetannya, kemesraan mereka, hingga makanan-makanan enak yang biasa disajikan.

Diceritakan juga ternyata Sung-ki benar-benar jatuh cinta kepada Jung-in, Doo-hyun menjadi cemburu, dan merasa sangat kehilangan Jung-in namun masih enggan untuk mengakuinya. Karena tersulut rasa cemburu, Doo-hyun tanpa sengaja mengungkapkan kalau dialah yang membayar casanova untuk merayu Jung-in agar berpaling darinya.

Jung-in sangat marah, dia tidak pernah menyangka suaminya begitu tega melakukan hal tersebut kepadanya. Ternyata Jung-in ini sangat mencintai suaminya, dia sama sekali tidak mencintai Sung-ki. Bahkan disetiap momen kebersamaannya mereka, Jung-in selalu mengingat kenangan saat masih berpacaran dengan Doo-hyun, bagaimana manis perlakuan suaminya kepadanya.

Mendengar hal tersebut Doo-hyun sangat kaget dan menyesali perbuatannya, namun terlambat karena Jung-in memutuskan untuk meminta cerai (sesuai keinginan awal Doo-hyun).

***

Bisa ditebak kan akhirnya ceritanya, mereka ngak jadi bercerai...
Tapi film ini memang lumayan bagus ngak salah kalau jadi Box office di negaranya sana.
Apalagi kalau untuk menonton gratisan dari TV berlangganan dirumah, hehe. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top