Guardians of The Galaxy adalah salah satu film yang hanya bisa ditonton saat Midnight! Gara-gara The Expendables 3 memonopoli theater, film yang menurut saya begitu-begitu saja ceritanya ngak beda jauh dengan pendahulunya (The Expendables 1 & 2).

Ekspektasi saya terhadap film Guardians of The Galaxy awalnya tinggi, namun harus jatuh jauh *bahkan terjun bebas, hehe* ketika nonton filmnya. Kecewa banget, sudah rela ngeluangin waktu untuk nonton Midnight. Eh… jalan ceritanya kurang ok.




Awal film berlatar belakang di sebuah rumah sakit menjelang tahun 90-an. Dikisahkan Peter Quill kecil ditinggal mati oleh ibunya, karena sedih dia berlari meninggalkan rumah sakit dan menangis dilapangan terbuka. Disanalah dia diculik oleh pesawat luar angkasa (diakhir cerita penonton baru tahu penculiknya adalah gerombolan penjahat yang diketuai Yondu). 

Setting berubah berlatar belakang di Planet Morag, Quill kecil sudah tumbuh dewasa dan menjadi penjahat antariksa dengan julukan StarLord. Walau sudah dewasa Quill tidak pernah lepas mendengarkan  musik “Awesome Mix” pemberian ibunya dari Walkman.

Ketika sedang mencuri Orb (yang berbentuk seperti bola seukuran kepalan tangan terbuat dari besi berukir) di sebuah bangunan yang ditinggalkan, dia disergap oleh anak buah Ronan yang juga menginginkan Orb tersebut. Quill berhasil melarikan diri ke Xandar untuk menjual Orb, namun pembelinya menolak dan ketakutan setelah mendengar dia dikejar-kejar anak buah Ronan.

Quill bertanya-tanya apa sebenarnya Orb, sehingga banyak yang menginginkannya. Belum terjawab pertanyaan Quill, saat hendak meninggalkan Xandar, dia diserang oleh Gamora utusan Ronan. 

Gamora digambarkan sebagai seorang gadis berkulit hijau, sadis (seharusnya) karena di didik sangat keras oleh Ayah angkatnya Thanos. Dia memiliki saudari tiri bernama Nebula yang kelak menjadi musuhnya. Belakangan diketahui Gamora sangat membenci Thanos, orangtuanya dibunuh di depan matanya, dan dia sangat ingin berkhianat. 

Tidak hanya Gamora yang menyerang Quill, Rocket dan Groot juga mengincar Orb.
Rocket digambarkan sebagai seekor musang yang berperilaku seperti manusia, bisa berbicara, dan ahli di bidang IT. Sedangkan Groot digambarkan sebagai manusia pohon yang sedikit “lola” dan hanya bisa mengucapkan tiga kata yaitu “I Am Groot”.

Karena keempatnya berantem di daerah kekuasaan Nova Corps (semacam polisi antariksa gitu), akhirnya mereka dilumpuhkan dan ditahan dalam penjara Klyn. Disana mereka bertemu dengan Drax, seorang tahanan bertubuh besar yang mengincar nyawa Gamora untuk membalas dendam atas kematian anak dan istrinya yang dibunuh oleh Ronan. 

Didasari oleh kesamaan tujuan yaitu mendapatkan keuntungan dari menjual Orb, akhirnya mereka bersatu saling tolong-menolong, dan merencanakan pelarian diri.

Mereka berhasil lolos dari penjara, dan kemudian pergi ke rekanan Gamora yang berniat membeli Orb bernama Tivan (seorang kolektor), disinilah terungakap kebenaran tentang Orb. 

Ternyata didalam Orb terdapat Infinity Stone yang memiliki kekuatan luar biasa. Seorang pelayan Tivan yang mendengar penjelasan tentang Orb menjadi gelap mata dan dengan sengaja memegang batu tersebut, karena tubuh pelayan itu tidak mampu menahan kekuatan infinity stone, menyebabkan ledakan yang luar biasa hingga menghancurkan gedung tempat tinggal Tivan. 

Ronan muncul di TKP setelah dihubungi Drax yang berniat membalas dendam, namun dengan mudah dikalahkan, beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan oleh Rocket dan Groot.

Gamoran dan Quill berhasil melarikan diri menggunakan pesawat, tapi dikejar oleh Nebula dan pengikut Ronan. Sampai akhirnya pesawat yang dikemudikan oleh Gamora hancur tertembak, dan Orb berhasil direbut. Gamora melayang di angkasa tanpa bantuan alat pernapasan. 

Quill yang berada dipesawat lain ingin menyelamatkan Gamora, dia langsung menghubungi Nova Corps untuk menyerahkan diri sekaligus meminta bantuan. Quill meninggalkan pesawatnya dan melepaskan helmnya untuk dipakai Gamora. Tidak berselang lama, serombongan pesawat Nova Corps datang menyelamatkan nyawa mereka. (seharusnya adegannya bisa menyentuh, tapi ngak! Bahkan banyak lelucon yang coba dibuat film ini, tapi eksekusinya garing banget).

Disisi lain, Ronan sudah dapat menguasai infinity stone memindahkan kekuatan batu kedalam tongkatnya. Dia memerintahkan anak buahnya untuk mengancurkan Xandar.

Quill, Gamora, Rocket, Groot, dan Drax, mereka bekerja sama dengan Nova Corps untuk menghentikan Ronan yang ingin menghancurkan Xandar. Mereka juga bekerja sama dengan gerombolan Yondu yang mau menolong dengan perjanjian kelak Orb diserahkan kepadanya.

Pasukan pesawat Nova Corps membuat perisai untuk menghalangi  laju pesawat Ronan,
Quill, Gamora, dan Groot bersama gerombolan Yondu bertempur menembus pertahanan Ronan untuk masuk kedalam badan pesawat, sedangkan Rocket melindungi Xandar.
Seluruh pesawat Nova Corps yang menjadi perisai hancur, sehingga Rocket pun ikut menyerang ke pesawat Ronan.
Tanpa sengaja Ronan mengejek mejek Quill dan kawan-kawannya sebagai Guardians of The Galaxy. Quill dan temanya bersatu untuk menghancurkan tongkat milik Ronan, dan akhirnya kekuatan Infinity Stone bisa diserap oleh Quill dan teman-temannya.
Menggunakan kekuatan infinity stone mereka berhasil mengalahkan Ronan.

Diakhir cerita terungkap bahwa Quill ternyata bukan manusia seutuhnya, karena didalam darahnya mengalir darah mahluk kuno/alien yang belum diketahui. 

Cerita pun selesai…

Sebenarnya banyak detil yang tidak saya ceritakan, karena terlalu panjang. Seandainya film ini dikemas lebih padat, ringan, dan joke yang diciptakan lebih mengena, mungkin bisa jauh lebih menghibur.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top